WARTAKITA.ID Kolaka Utara, 21 September 2021 – Rangkaian Program Literasi Digital “Indonesia Makin Cakap Digital” di Sulawesi, yang diselenggarakan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia dan Siberkreasi bersama Dyandra Promosindo, dilaksanakan secara virtual pada 21 September 2021 di Kolaka Utara, Sulawesi Tenggara. Kolaborasi ketiga lembaga ini dikhususkan pada penyelenggaraan Program Literasi Digital di wilayah Sulawesi. Adapun tema saat ini adalah “Lindungi Diri dari Bahaya Pornografi”.
Empat orang narasumber tampil dalam seminar ini. Masing-masing yakni, dosen Universitas Indonesia & Pembina Yayasan Generasi Indonesia Cerdas Mulia, Arry Rahmawan Destyanto; psikolog klinis & Co-Founder TigaGenerasi, Putu Andani; Trainer Cek Fakta Google News Initiative, Muhammad Yunus; serta Parenting Enthusiast, Nirwana. Sedangkan yang bertindak sebagai moderator yaitu Mila Karmila. Kegiatan yang kembali diadakan di Kolaka Utara ini diikuti oleh 624 peserta dari berbagai kalangan usia dan profesi. Rangkaian Program Literasi Digital “Indonesia Makin Cakap Digital” di Sulawesi menargetkan 57.550 orang peserta.
Acara dimulai dengan sambutan berupa video dari Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo, yang menyalurkan semangat literasi digital untuk kemajuan bangsa. Selanjutnya, sesi materi diawali paparan bertema “Keterampilan Penting untuk Menunjang Proses Belajar Diri dan Anak Secara Online” yang disampaikan oleh Arry Rahmawan Destyanto. Menurut Arry, terdapat lima prinsip agar dapat berinternet secara sehat, aman, dan nyaman saat belajar. Yakni, menjunjung norma digital, sadari risiko internet dan kebijakan privasi, melindungi data pribadi, perbaharui pemahaman akan perkembangan platform, serta buat aturan waktu dalam penggunaan gawai. “Anak hanya mengakses aplikasi, gim, situs yang sesuai rating usianya, profesi, dan nilai agama yang dianut,” ujarnya.
Selanjutnya, Putu Andani menyampaikan paparan berjudul “Pendampingan Positif Cegah Paparan Konten Negatif dalam Penggunaan Internet”. Ia mengatakan, contoh konten negatif yang bertentangan dengan etika dan moral, diantaranya mengandung unsur pornografi, kekerasan, ujaran kebencian, perjudian daring, dan percakapan yang berisi pelecehan seksual. “Sedangkan dampak mengakses pornografi, antara lain meningkatkan kecenderungan untuk melakukan kekerasan seksual, aktivitas seksual di bawah umur, aktivitas seksual yang tidak aman, dan menghambat aktivitas sehari-hari,” terangnya.
Pemateri ketiga, Muhammad Yunus memaparkan materi bertema “Kecanduan Internet dan Mengelola Budaya Digital yang Produktif pada Anak”. Menurut dia, orang tua berperan penting dalam melindungi anak dari paparan pornografi di internet. Tips bagi orangtua: membuka komunikasi yang efektif, aktifkan fitur perlindungan teknologi, dampingi ketika mengakses internet, ajarkan berperilaku baik di dunia maya, jadikan gawai sebagai sarana ekspresi dan ruang kreasi, serta melaporkan jika anak mengalami permasalahan di dunia maya. “Konten negatif bagi anak contohnya lagu anak yang diselipkan kalimat atau adegan dewasa,” katanya.
Adapun Nirwana, sebagai narasumber terakhir menyampaikan paparan berjudul “Peran Orang Tua dalam Pendidikan Internet Aman dan Sehat untuk Anak”. Ia mengatakan, dengan perkembangan teknologi yang begitu pesat, menjadi orang tua yang baik di era digital bukanlah perkara yang mudah. Namun, langkah paling dasar yang dapat dilakukan ialah menjadi teladan yang baik atau role model. “Anak adalah peniru handal,” jelas dia.
Setelah pemaparan materi, kegiatan dilanjutkan dengan sesi tanya jawab yang dipandu oleh Mila Karmila. Para peserta tampak antusias dan mengirimkan banyak pertanyaan. Sebagai apresiasi, panitia memberikan uang elektronik masing-masing senilai Rp100.000 bagi 10 penanya terpilih.
Salah satu peserta, Putri Amel, bertanya tentang kegiatan anak yang sulit dipisahkan dengan gawai dan bagaimana kiat agar anak tidak kecanduan Youtube. Menanggapi hal tersebut, Muhammad Yunus mengatakan bahwa cara yang dapat dilakukan orangtua salah satunya dengan memperbanyak kegiatan fisik bersama anak seperti olahraga atau aktivitas mengaji, sehingga perhatiannya tidak hanya kepada gawai.
_____
Program Literasi Digital “Indonesia Makin Cakap Digital” di Sulawesi akan diselenggarakan secara virtual mulai Mei 2021 hingga Desember 2021 dengan berbagai konten menarik dan informatif yang disampaikan narasumber terpercaya. Bagi masyarakat yang ingin mengikuti sesi webinar selanjutnya, silakan kunjungi https://www.siberkreasi.id/ dan akun sosial media @Kemenkominfo dan @siberkreasi, serta @siberkreasisulawesi khusus untuk wilayah Sulawesi.