Dua mantan birokrat Pemkot Makassar mengembalikan formulir ke Partai Demokrasi Indonesia (PDI) Perjuangan, untuk mengikuti penjaringan bakal calon wali kota Makassar melalui PDIP.
Pertama, Abd Rahmah Bando merupakan mantan Kepala Dinas Pendidikan dan juga mantan Kepala Dinas Perikanan dan Kelautan Kota Makassar.
Bakal calon wali kota berikutnya yang juga menyambangi kantor PDIP, adalah Nasrun, yang merupakan mantan lurah di Kota Makassar.
Kedua bakal calon Wali Kota Makassar di atas mendatangi Kantor DPC PDI Perjuangan Kota Makassar Jl Serigala, untuk mengembalikan formulir, Jumat (17/5/2024).
Abd Rahman Bando dengan tagline “Gerbang Makassar” hadir setelah kedatangan Nasrun.
Mantan Kadis Perikanan dan Kelautan berharap PDI Perjuangan memberikan ruang untuk membangun Kota Makassar lebih baik.
Rahman Bando menceritakan pengalamannya di dunia birokrat, ia menduduki beberapa jabatan strategis
Selain pernah menjadi Kadis Perikanan dan Kelautan, ia juga pernah menjabat Kadis Pendidikan, Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana, serta Ketahanan Pangan Makassar.
Nasrun, mengaku punya keinginan untuk melayani masyarakat Makassar lebih baik lagi. Dengan modal pengalaman menjadi lurah, ia mengatakan banyak tahu terkait harapan dan keinginan warga.
“Saya ini mantan Lurah di Kecamatan Mamajang dan Bontoala, maka saya tahu apa yang menjadi harapan dan keinginan masyarakat bawah, karena saya dulu hampir setiap hari ketemu dan bersentuhan langsung dengan mereka,” ucapnya.
Alumni Magister Pemerintahan Daerah Universitas Hasanuddin berharap PDI Perjuangan memberikan rekomendasi usungannya. Ia ingin bersama-sama PDI Perjuangan untuk membangun Makassar dengan membawa visi misi “Makassar Bertumbuh Besar Cepat dan Tepat”.
Pengembalian formulir pendaftaran akan ditutup pada 20 Mei 2024.
Indira Yusuf Ismail Juga Mengembalikan Formulir ke PDIP
Indira Yusuf Ismail mengembalikan formulir pendaftaran bakal calon Wali Kota Makassar di DPC PDIP Makassar, Jl Serigala, Sabtu (18/5/2024).
Kedatangan Indira Yusuf Ismail didampingi ratusan simpatisan dari berbagai kecamatan di Makassar. Menantunya, Udin Shaputra Malik juga ikut mendampingi sang mertua mengembalikan formulir ke partai banteng ini.
Indira Yusuf Ismail datang menggunakan kemeja berwarna oranye, warna yang identik dengan suaminya, Danny Pomanto. Indira Yusuf Ismail mengucapkan terima kasih atas penerimaan yang hangat dari Pengurus DPC PDI Perjuangan.
Besar harapannya PDIP bisa membersamai perjuangannya dalam Pilwali Makassar. “Semoga nantinya kita terus bersama-sama sampai proses pilkada ini berakhir dengan kemenangan untuk melanjutkan pembangunan kota Makassar menuju kota dunia,” ujarnya.
Menurut Indira, PDIP adalah keluarga. Dimana suami dan menantunya adalah kader Partai Banteng.
“Bapak adalah fungsionaris DPD sementara menantu saya fungsionaris DPC, sehingga besar harapan kami untuk kita berjuang bersama pada pilkada Makassar tahun ini,” katanya.
Indira mengaku siap mengikuti semua proses dan tahapan yang dilaksanakan oleh DPC, DPD sampai DPP nantinya.
“Salah satu bukti keseriusan saya, maka PDI Perjuangan partai pertama saya datangi untuk mendaftar, dan insyaallah akan menyusul partai-partai lainnya,” katanya.
Kedatangan istri Walikota Makassar ini disambut Ketua PDIP Makassar Andi Suhada Sappaile, Sekretaris Mesakh Raymond Rantepadang, Bendahara A Nabila dan Ketua Tim Penjaringan Raisuljaiz bersama Tim Penjaringan lainnya.
Sementara itu, Andi Suhada Sappaile menyampaikan apresiasi atas kesediaan Indira Yusuf Ismail mengembalikan formulir pendaftaran Pilkada Makassar.
Indira merupakan pendaftar ketiga yang mengembalikan formulir, sesuai dengan nomor urut PDI Perjuangan.
“Ini mungkin tanda-tanda baik antara ibu Indira dengan PDI Perjuangan,” kata Andi Suhada Sappaile.
Ketua Tim Penjaringan Raisuljaiz menyampaikan bahwa sampai ditutupnya pengambilan formulir kemarin, ada 10 bakal calon Walikota/Wakil Walikota yang mendaftar, dua diantaranya adalah kader internal, yakni Rudy P Goni dan Risfayanti Muin.