Mendadak ulang tahun ke 37 taman nasional Pulau Komodo menjadi viral di internet. Pertama karena Google Doodle hari ini yang menjadikan Komodo sebagai tampilannya, kedua cuitan Menteri LHK Siti Nurbaya Bakar tentang kelahiran bayi Komodo di kebun Raya Bogor.
Taman Nasional Komodo terletak di antara provinsi Nusa Tenggara Timur dan Nusa Tenggara Barat. Taman nasional ini terdiri atas tiga pulau besar Pulau Komodo, Pulau Rinca, dan Pulau Padar serta beberapa pulau kecil. Wilayah darat taman nasional ini 603 km² dan wilayah total adalah 1817 km².
Pada tahun 1980 taman nasional ini didirikan untuk melindungi komodo dan habitatnya. Di sana terdapat 277 spesies hewan yang merupakan perpaduan hewan yang berasal dari Asia dan Australia, yang terdiri dari 32 spesies mamalia, 128 spesies burung, dan 37 spesies reptilia. Bersama dengan komodo, setidaknya 25 spesies hewan darat dan burung termasuk hewan yang dilindungi, karena jumlahnya yang terbatas atau terbatasnya penyebaran mereka.
Selain itu, di kawasan ini terdapat pula terumbu karang. Setidaknya terdapat 253 spesies karang pembentuk terumbu yang ditemukan di sana, dengan sekitar 1.000 spesies ikan. Keindahan terumbu ini menarik minat wisatawan asing untuk berenang atau menyelam di perairan ini.
KABAR GEMBIRA — Kamis 2/03/2017 malam telah menetas 11 ekor bayi Komodo di TSI Cisarua. pic.twitter.com/dAASFmBAeS
— Siti Nurbaya Bakar (@SitiNurbayaLHK) March 4, 2017
Pulau-pulau ini aslinya adalah pulau vulkanis. Jumlah penduduk di wilayah ini kurang lebih adalah 4.000 jiwa. Pada tahun 1991 taman nasional ini diterima sebagai Situs Warisan Dunia UNESCO.
Pada tanggal 11 November 2011, New 7 Wonders telah mengumumkan pemenang sementara, dan Taman Nasional Komodo masuk kedalam jajaran pemenang tersebut bersama dengan, Hutan Amazon, Teluk Halong, Air Terjun Iguazu, Pulau Jeju, Sungai Bawah Tanah Puerto Princesa, dan Table Mountain. Taman Nasional Komodo mendapatkan suara terbanyak.
Berdasarkan data tahun 2016, populasi Komodo di Taman Nasional Komodo tercatat hanya sebanyak 3.012 ekor. Singkatnya masa kawin dan ancaman gangguan terhadap habitat alami menjadi faktor utama dari sedikitnya populasi Komodo di dunia saat ini. Selain itu, perbandingan jantan dan betina Komodo sebesar 3:1 juga mempersulit terjadinya perkawinan. Saat ini KLHK memang sedang giat melestarikan satwa-satwa langka dan dilindungi. Sepanjang 2017 ini, sudah ada 3 ekor gajah dan 1 ekor beruang madu yang baru lahir.