MANILA, WARTAKITA.ID – Gempa bumi dahsyat dengan magnitudo 6.9 mengguncang wilayah Filipina pada Rabu (1/10/2025), menyebabkan kerusakan parah dan merenggut puluhan korban jiwa. Badan Survei Geologi Amerika Serikat (USGS) melaporkan pusat gempa berada di sekitar 17 kilometer di sebelah timur laut kota Bogo, kota pesisir dengan populasi sekitar 90.000 orang di Provinsi Cebu. Gempa ini dipicu pergerakan garis patahan bawah laut pada kedalaman dangkal sekitar 10 kilometer, dengan kedalaman yang relatif dangkal, yang memperparah dampak guncangan di permukaan.
Bencana ini kembali mengingatkan akan posisi Filipina, dan juga Indonesia, yang berada di kawasan Cincin Api Pasifik (Pacific Ring of Fire) yang rawan aktivitas seismik.
Dampak Kerusakan dan Jumlah Korban Terbaru
Laporan awal dari otoritas Filipina menyebutkan bahwa guncangan gempa Filipina kali ini merobohkan banyak bangunan, termasuk rumah tinggal, fasilitas umum, dan infrastruktur jalan. Hingga berita ini diturunkan, sedikitnya 26 orang dilaporkan tewas dan 147 lainnya terluka di Pulau Cebu. Angka ini diperkirakan masih akan terus bertambah mengingat proses pencarian dan penyelamatan korban masih berlangsung di bawah reruntuhan bangunan.
Analisis Gempa: Berada di Jantung Cincin Api Pasifik
Filipina merupakan negara kepulauan yang terletak di atas pertemuan beberapa lempeng tektonik. Aktivitas lempeng inilah yang menjadikan Filipina sebagai salah satu negara paling rawan gempa di dunia. Fenomena ini menjadi pengingat penting bagi negara-negara tetangga, termasuk Indonesia, yang memiliki karakteristik geologis serupa.
Adakah Peringatan Tsunami yang Dikeluarkan?
Setelah gempa terjadi, lembaga meteorologi setempat sempat mengeluarkan peringatan potensi tsunami untuk wilayah pesisir terdekat. Namun, peringatan tersebut kemudian dicabut setelah observasi menunjukkan tidak ada kenaikan permukaan air laut yang signifikan. Meski begitu, warga di area pesisir diimbau untuk tetap waspada terhadap potensi gempa susulan.
Relevansi untuk Indonesia dan Upaya Mitigasi Bencana
Kejadian gempa di Filipina menjadi cerminan risiko bagi Indonesia. Kesiapsiagaan dan edukasi mitigasi bencana menjadi kunci untuk meminimalkan korban jiwa saat bencana serupa terjadi. Pemerintah Indonesia, melalui BMKG dan BNPB, terus mengimbau masyarakat untuk mengenali jalur evakuasi dan cara melindungi diri saat terjadi gempa bumi.























