Dampak Erupsi Gunung Lewotobi: 8 Desa di Flores Timur Alami Kerusakan Terparah
Flores – Pemerintah Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT) mengumumkan delapan desa yang mengalami dampak kerusakan terparah akibat erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki. Dilaporkan oleh Kadis Kominfo Flores Timur, Herry Lamawuran, desa-desa tersebut tersebar di dua kecamatan, yakni Wulanggitang dan Ile Bura.
“Ada delapan desa yang paling parah terdampak erupsi, enam desa di Kecamatan Wulanggitang dan dua desa di Kecamatan Ile Bura,” jelas Herry saat dihubungi dari Kupang pada Selasa (5/11) lalu. Erupsi yang terjadi pada Minggu malam (3/10) ini telah memakan korban jiwa serta menghancurkan sejumlah bangunan penting, mulai dari rumah warga hingga fasilitas umum.
Desa-Desa Terparah dan Jumlah Korban
Kecamatan Wulanggitang menjadi wilayah dengan dampak kerusakan paling signifikan, mencakup Desa Klatanlo, Hokeng Jaya, Pululera, Boru, Boru Kedang, dan Nawokote. Sementara itu, dua desa lainnya yang terdampak di Kecamatan Ile Bura adalah Desa Dulipali dan Nobo. Akibat erupsi ini, beberapa warga telah kehilangan nyawa, termasuk Kanisius Laga Lajar, Agustina Luo Luon, Andreas Baha Lajar, dan beberapa korban lainnya yang sudah dievakuasi.
Kerusakan Fasilitas Umum
Selain kehilangan jiwa, dampak erupsi juga merusak berbagai fasilitas umum di desa-desa terdampak. Setidaknya 18 unit gedung TK/PAUD, satu SD, tiga SMP, dan tiga SMA/K rusak berat, sehingga menghambat kegiatan pendidikan anak-anak di wilayah ini. Di samping itu, tiga asrama, tiga unit biara, dan tiga kapela juga mengalami kerusakan parah, mengakibatkan tempat ibadah dan pusat komunitas warga terpaksa tidak dapat digunakan.
Tak hanya itu, fasilitas lainnya seperti gedung koperasi, Bank NTT, Bank BRI, serta kantor pos dan giro juga dilaporkan rusak berat. Dampak ini membuat warga Flores Timur harus beradaptasi di tengah keterbatasan layanan umum, yang selama ini menjadi tulang punggung aktivitas harian mereka.
Langkah Pemerintah dan Warga Hadapi Bencana
Dalam menghadapi kondisi ini, pemerintah daerah terus berupaya melakukan pendataan dan menyalurkan bantuan kepada warga terdampak. “Kami terus berkoordinasi agar proses pemulihan berjalan lancar dan kebutuhan warga segera terpenuhi,” tambah Herry.
Erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki kini membawa tantangan besar bagi warga Flores Timur. Di tengah kerugian besar ini, masyarakat setempat bahu-membahu menghadapi situasi yang sulit. Pemerintah berharap dukungan berbagai pihak dapat mempercepat proses pemulihan dan pemenuhan kebutuhan darurat bagi para korban di daerah yang terdampak.