“Saya ingin melihat rombongan lebih dekat, syukur-syukur rajanya buka jendela mobilnya,” kata seorang warga kawasan Tuban, Kuta, Nurhayati salah seorang dari ribuan warga di Bali melepas keberangkatan Raja Arab Saudi Salman Bin Abdul Aziz Al-Saud dengan berdiri di pinggir jalan dari Nusa Dua menuju Pangkalan Udara Ngurah Rai di Kuta, Minggu (12/3).
Ikatan emosional yang diakui oleh Raja Arab Saudi Salman bin Abdulaziz al-Saud kepada Wakil Presiden Jusuf Kalla, bahwa Indonesia seperti rumah kedua baginya. “Dia menganggap Indonesia rumahnya yang kedua karena selama kunjungannya, di sini yang paling luar biasa,” kata Wapres di Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta, Sabtu (4/3) tidak bertepuk sebelah tangan, sebagian besar masyarakat Indonesia juga merasakan ikatan emosional yang serupa.
Pada kesempatan yang sama Wapres menambahkan, Raja Salman juga mengucapkan terima kasih atas sambutan hangat rakyat Indonesia selama kunjungannya. “Saya katakan kepada dia, penyambutan ini sebagai wujud kecintaan Indonesia kepada Arab Saudi,” kata dia.
Saat rombongan raja tiba, warga tersebut kemudian mengelu-elukan raja sekaligus melambaikan tangannya ke setiap iring-iringan mobil mewah yang dikawal ketat aparat keamanan.
Sejumlah aparat gabungan TNI-Polri, Satpol PP dan Pecalang atau petugas keamanan adat khas Bali ikut serta mengamankan ribuan warga yang berjejer di pinggir jalan melepas keberangkatan Raja Salman. Raja Salman dan rombongan tiba di pintu barat Lanud Ngurah Rai sekitar pukul 10.50 WITA.
Pukul 14.00 WITA, pesawat lainnya dari Jeddah, Arab Saudi dijadwalkan tiba di Bandara Ngurah Rai untuk menjemput rombongan lainnya untuk menuju Maladewa.
Mushaf Istiqlal Cindera Mata dari Rakyat Indonesia untuk Raja Salman
Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin memberikan cinderamata kepada Raja Salman berupa Mushaf Istiqlal. Mushaf Al-Quran tersebut terdiri dari tiga jilid, karena mushaf tersebut ukurannya cukup besar. Menurut Menag, Mushaf Istiqlal, merupakan mushaf khas Indonesia, karena pada pinggiran di setiap lembarnya ada ornamen (hiasan pinggir) yang berbeda-beda setiap dua puluh halaman.
“Jadi itu menunjukkan 34 provinsi di Tanah Air, karena setiap ornamennya berbeda-beda yang merupakan ciri setiap provinsi, dan itu merupakan sesuatu yang sangat khas yang tidak ditemukan pada mushaf-mushaf lain,” ucap Menag di Bali dalam rangka mengantar kepulangan Raja Salman meninggalkan Indonesia melalui Bali, Ahad (12/3).
Dikatakan Lukman, Mushaf Istiqlal merupakan hadiah dari dirinya sebagai Menteri Agama bagi Raja Salman. Sebelumnya, Raja Salman memberikan cinderamata serupa yakni Mushaf Alquran yang sangat baik, dan menurut Menag, dirinya akan membalas hadiah tersebut, dengan memberikan mushaf Istiqlal, sebagai mushaf khas Indonesia.