Jumat, 7 November 2025
  • beranda
  • kontak
  • layanan
  • beriklan
  • privasi
  • perihal
WartakitaID
  • 🏠
  • ALAM
  • WARTA
    • #CEKFAKTA
    • HUKUM
    • OLAHRAGA
    • SEPAK BOLA
    • KULINER
    • NUSANTARA
    • PENDIDIKAN
  • GAYA
  • MAKASSAR
  • TEKNOLOGI
  • KONTAK
    • Mari Bermitra
    • Tentang Wartakita
    • Tim Redaksi
    • Kebijakan Privasi
  • TRAKTIR KOPI
No Result
View All Result
WartakitaID
  • 🏠
  • ALAM
  • WARTA
    • #CEKFAKTA
    • HUKUM
    • OLAHRAGA
    • SEPAK BOLA
    • KULINER
    • NUSANTARA
    • PENDIDIKAN
  • GAYA
  • MAKASSAR
  • TEKNOLOGI
  • KONTAK
    • Mari Bermitra
    • Tentang Wartakita
    • Tim Redaksi
    • Kebijakan Privasi
  • TRAKTIR KOPI
No Result
View All Result
WartakitaID
No Result
View All Result
Home Berita Terkini Nasional

Sumpah Pemuda: Kesepakatan Identitas atau Entitas?

by A. Burhany
29/10/2017
in Nasional
Reading Time: 4 mins read
A A
Sumpah Pemuda: Kesepakatan Identitas atau Entitas?

Satu Nusa, Satu Bangsa, Satu Bahasa.

Mungkin tidak terbayangkan oleh organisasi pemuda yang berikrar ingin bersatu dengan menggunakan “Nusa, Bangsa dan Bahasa” sebagai alat pemersatu, ternyata pada tahun 2017 beberapa bahasa daerah asli etnis di Indonesia mulai terancam punah, digantikan oleh bahasa Indonesia. Data tahun 2008 hasil penelitian mahasiswa Arsitektur Universitas Tadulako, Suku Kaili di Sulawesi Tengah memiliki 83 dialek bahasa Kaili, namun dialek dan kosa kata bahasa Kaili yang dominan tersisa dua, dialek orang pedalaman dan Kaili pesisir yang juga telah mengalami asimilasi dengan bahasa Indonesia dan bahasa daerah etnis pendatang di Sulawesi Tengah.

Kalaupun terpikirkan, kesepakatan yang merupakan keputusan Kongres Pemuda Indonesia tahun 1928 tetap harus diambil atau semangat ingin merdeka dari kolonialisme menguap begitu saja usai kongres. Tanpa identitas nusa, bangsa, dan bahasa, dengan apa menyebarkan semangat ingin merdeka oleh seluruh pemuda ke kampungnya masing-masing sepulangnya dari kongres.

Tidak tercatat kapan tepatnya apakah sebelum atau sesudah proklamasi kemerdekaan, ikrar kesepakatan kongres pemuda Indonesia tahun 1928 di Batavia (Jakarta) benar-benar dijadikan propaganda dan slogan dengan menyebutnya sebagai ‘sumpah’, dan berhasil. Rasanya belum ada negara lain di dunia dengan sedemikian banyak etnis dan ras yang bisa dipersatukan oleh semangat ingin merdeka dan semangat ingin lepas dari penindasan, penderitaan, dan pembodohan kecuali Indonesia.

Etnis dan ras di Amerika Serikat mungkin bisa menyamai jumlah etnis di Indonesia, tetapi berbagai etnis tersebut berdatangan setelah Republik Amerika Serikat berdiri, bukan sebelum memproklamirkan berdirinya sebuah negara seperti di Indonesia.

Satu hal yang terlupakan dalam ikrar kesepakatan Kongres Pemuda 1928 belum mengikrarkan satu negara atau ‘nation’, mungkin karena memikirkan bagaimana bentuk organisasi berupa sebuah negara, mengingat pedihnya penderitaan rakyat di masa penjajahan. Sepakat tinggal, hidup dan mati di tanah dan air yang sama, sepakat bersatu dalam sebuah wangsa atau bangsa Indonesia meski berasal dari berbagai etnis dan ras, dan sepakat menggunakan bahasa Indonesia sebagai bahasa pemersatu, cukup untuk kondisi pra-kemerdekaan.

Sampai sekarang, masih terasa rancu mana Indonesia yang sebagai negara dan sebagai bangsa. Mana yang identitas dan mana yang entitas?

Perjuangkan Identitas atau Entitas
Sebagai generasi Y yang mengalami usia puber di tahun 90-an, mentahnya keinginan menonjolkan etnis atau bangsa bukan karena pergaulan lintas batas di internet yang baru marak menjelang tahun 2000, tapi karena berpikir jernih akibat dilahirkan jauh dari kampung halaman kedua orang tua, besar di lingkungan dengan berbagai etnis dan budaya, hingga bisa merasa aneh bila menjadikan ras atau etnis sebagai kebanggaan dan basis perjuangan. Padahal ras bukan berasal dari pilihan sadar ingin terlahir dari ras tertentu. Atau mengemukakan agama sebagai identitas padahal beriman atau tidak adalah soal hidayah.

Demokrasi adalah bentuk kompetisi yang mestinya sehat, dan pada setiap kompetisi dibutuhkan dominasi untuk menang. Bila sehat, demokrasi adalah kompetisi ide dan rencana konkret yang ingin mengajak ke arah yang lebih baik, bila masih kekanakan demokrasi akan menjadi perlombaan siapa yang paling dominan identitasnya, baik berupa suku, ras, dan agama, bentuk seolah manusiawi dari evolusi kompetisi di rimba.

Indonesia berbeda dengan Malaysia yang didominasi etnis Melayu, terasa wajar bila pemerintahnya memiliki program khusus untuk mensubsidi ‘bumi putra’ agar bisa sejajar dengan etnis lain. Tidak terasa salah bila di sana negara sekaligus berfungsi sebagai bangsa. Identitas mereka juga sebuah entitas.

Kalau hal serupa diterapkan di Indonesia, Haji Agus Salim bila masih hidup akan mengamuk. Beliau tidak suka dengan persatuan dan kemajuan yang besar dalam proteksi dan subsidi, hanya akan melahirkan generasi yang lembek dan cengeng.

Dengan ratusan, mungkin ribuan etnis, Indonesia harus bisa memisahkan mana identitas dan entitas. Kita berbeda suku, etnis, dan agama itu identitas, tapi kita sudah sepakat Indonesia adalah entitas dimana semua identitas melebur ketika berhadapan dengan kepentingan nasional. Dan ketika kepentingan nasional bertemu dengan kepentingan seluruh umat manusia, nasionalisme juga harus lebur menjadi entitas manusia bumi.

Terima Kasih Internet dan Generasi Milenial
Temuilah generasi muda zaman now, yang sedang berkutat dengan susahnya memenuhi kebutuhan perut dan rasa frustasi hingga untuk melupakannya sejenak membutuhkan bau tajam lem, atau asupan butiran pil koplo PCC, dan yang sedang menikmati nikmatnya pergaulan tanpa batas suku dan ras di internet. Coba sodorkan pada mereka propaganda identitas sebagai basis perjuangan meraih ide dan cita-cita, syukur bila tidak ditertawai, biasanya mereka hanya melengos kemudian mengabaikan.

Zaman telah berubah, kini milik generasi milenial. Di tangan mereka kelak bangsa ini bisa membedakan dan memfungsikan dengan baik mana yang identitas dan mana yang entitas.

Beragama bukan soal apa agamamu, itu masih identitas, teruskan menjadi entitas, setelah beragama engkau menjadi semakin baik atau buruk, membaikkan atau merusak?

Sukumu apa? Bukan soal, selama tidak membebani negara, bangsa, dan bumi, bila belum bisa berkontribusi pada kebaikan.

Bahasamu apa? Terserah, selama yang ingin kau sampaikan kebaikan, bisa dipahami dan dilaksanakan.

Bila generasi selanjutnya bisa membedakan mana identitas dan entitas sebagai bangsa dan negara, maka Undang-undang Ormas 2017 tidak dibutuhkan lagi.

Suka artikel ini?

Kopi membantu kami menulis lebih baik:

TRAKTIR

BACA JUGA:

Kopral Azmiadi dan Kisah Pelayanan Tanpa Batas: Ketika Seragam Melebur dalam Pengabdian Tulus

Benteng Aman Para Pencari Selamat: Saat Kritik dan Perbedaan Pendapat Dilindas Atas Nama Stabilitas

Ketika Jalanan Menjadi Saksi Pepatah: “Karena Mulut Badan Binasa”

#MayDay Bagaimana Digitalisasi Mengubah Nasib Buruh Indonesia: Antara Peluang dan Ancaman

Indonesia Maju: Hukum sebagai Panglima, Pendidikan sebagai Fondasi

Tags: milenialRedaksianasumpah pemuda
Share5Tweet3Send
Diskon Referral 20% Cloud Professional Hostinger Diskon Referral 20% Cloud Professional Hostinger Diskon Referral 20% Cloud Professional Hostinger

ARTIKEL TERKAIT

Ambisi Rp48,8 Triliun Prabowo di IKN: Akselerasi Pembangunan atau Pertaruhan Fiskal?

Ambisi Rp48,8 Triliun Prabowo di IKN: Akselerasi Pembangunan atau Pertaruhan Fiskal?

06/11/2025
Kabar Baik untuk Warga! Panduan Lengkap Dapat BLT Kesra 2025 Rp900.000, Cara Daftar Sampai Ambil Uang (100% Gratis)

Kabar Baik untuk Warga! Panduan Lengkap Dapat BLT Kesra 2025 Rp900.000, Cara Daftar Sampai Ambil Uang (100% Gratis)

05/11/2025
Kemendikbudristek Copot Rektor UNM Prof Karta Jayadi, Guru Besar Unhas Ditunjuk sebagai Plh

Kemendikbudristek Copot Rektor UNM Prof Karta Jayadi, Guru Besar Unhas Ditunjuk sebagai Plh

04/11/2025
Ketika Anak Muda Menulis Ulang Wajah Pertanian Indonesia dengan Drone, Data, dan Determinasi

Ketika Anak Muda Menulis Ulang Wajah Pertanian Indonesia dengan Drone, Data, dan Determinasi

04/11/2025
Lodiana Lae: Dari Bedeng Sayur di NTT ke Bangku Kuliah—Ketika Generasi Z Menulis Ulang Makna Jadi Petani

Lodiana Lae: Dari Bedeng Sayur di NTT ke Bangku Kuliah—Ketika Generasi Z Menulis Ulang Makna Jadi Petani

03/11/2025
Pemerintah Pangkas HET Pupuk 20%, Garda Digital Pupuk Indonesia Jadi Kunci Cegah Kebocoran

Pemerintah Pangkas HET Pupuk 20%, Garda Digital Pupuk Indonesia Jadi Kunci Cegah Kebocoran

03/11/2025
Bagaimana Revitalisasi Rp54 Triliun Turunkan Harga Pupuk dengan Prediksi Laba Rp7,5 Triliun?

Bagaimana Revitalisasi Rp54 Triliun Turunkan Harga Pupuk dengan Prediksi Laba Rp7,5 Triliun?

02/11/2025
Garda Digital i-Pubers: 1,5 Juta Ton Pupuk Bersubsidi Sampai ke Tangan Petani Tanpa Bocor

Garda Digital i-Pubers: 1,5 Juta Ton Pupuk Bersubsidi Sampai ke Tangan Petani Tanpa Bocor

01/11/2025

TERPOPULER-SEPEKAN

  • Kemendikbudristek Copot Rektor UNM Prof Karta Jayadi, Guru Besar Unhas Ditunjuk sebagai Plh

    Kemendikbudristek Copot Rektor UNM Prof Karta Jayadi, Guru Besar Unhas Ditunjuk sebagai Plh

    46 shares
    Share 18 Tweet 12
  • 10 Model Rambut Pria yang Cocok Untuk Menutupi Pipi Chubby 💈✂️

    3627 shares
    Share 1451 Tweet 907
  • Ketika Anak Muda Menulis Ulang Wajah Pertanian Indonesia dengan Drone, Data, dan Determinasi

    478 shares
    Share 182 Tweet 114
  • Garda Digital i-Pubers: 1,5 Juta Ton Pupuk Bersubsidi Sampai ke Tangan Petani Tanpa Bocor

    589 shares
    Share 257 Tweet 161
  • GBK di Hari Kedua Literally Jadi Lautan Merah Jambu Terheboh Selama Deadline Tour Blackpink

    404 shares
    Share 155 Tweet 97
  • Smoothing dan Coloring Bersamaan Bisa Merusak Rambut?

    3380 shares
    Share 1352 Tweet 845
  • Kabar Baik untuk Warga! Panduan Lengkap Dapat BLT Kesra 2025 Rp900.000, Cara Daftar Sampai Ambil Uang (100% Gratis)

    189 shares
    Share 88 Tweet 55
  • Lodiana Lae: Dari Bedeng Sayur di NTT ke Bangku Kuliah—Ketika Generasi Z Menulis Ulang Makna Jadi Petani

    624 shares
    Share 199 Tweet 124
  • Kode CMD Untuk Mempercepat Kinerja Laptop

    323 shares
    Share 129 Tweet 81
  • Pemerintah Pangkas HET Pupuk 20%, Garda Digital Pupuk Indonesia Jadi Kunci Cegah Kebocoran

    563 shares
    Share 215 Tweet 135

WARTAKITA

Camat Mariso Tampilkan Lorong Bontomarannu dalam Lomba PKK Makassar 2024
Makassar & Sulsel

Camat Mariso Tampilkan Lorong Bontomarannu dalam Lomba PKK Makassar 2024

12/06/2024
PJ Sekda Sambut Baik Perkins School Kolaborasi Wujudkan Makassar Kota Inklusif
Makassar & Sulsel

PJ Sekda Sambut Baik Perkins School Kolaborasi Wujudkan Makassar Kota Inklusif

26/03/2024
#CekFakta Kota Tarakan Kalimantan Utara Bebas Covid-19
Cek Faktanya

#CekFakta Kota Tarakan Kalimantan Utara Bebas Covid-19

16/04/2021
Pimpin Apel Pagi, Fatmawati Rusdi Tekankan Kedisiplinan Pegawai dan Budaya Bersih
Makassar & Sulsel

Pimpin Apel Pagi, Fatmawati Rusdi Tekankan Kedisiplinan Pegawai dan Budaya Bersih

12/06/2023
“toyota eco youth x” diikuti sekolah asal sulawesi selatan
Alam dan Lingkungan Hidup

“Toyota Eco Youth X” diikuti Sekolah asal Sulawesi Selatan

18/03/2016
BMKG: 12 Wilayah Ini Waspada Cuaca Ekstrem
Alam dan Lingkungan Hidup

BMKG Imbau Siaga Cuaca Ekstrem: Risiko Banjir dan Longsor Mengancam

05/12/2024
Urutan pakai Skincare yang Bikin Glowing
Fashion & Kecantikan

Tips Kecantikan Simpel: Rahasia Hydrating Repair Krim untuk Kulit Cantik

03/08/2024
Ketua TP PKK Kota Makassar Tekankan Kreatifitas dan Daya Tarik Pengemasan Produk UMKM
Makassar & Sulsel

Ketua TP PKK Kota Makassar Tekankan Kreatifitas dan Daya Tarik Pengemasan Produk UMKM

27/06/2023
Pemkot Makassar Apresiasi Kerjasama Penjualan Secara Digital Bersama Grab
Makassar & Sulsel

Legislator Gowa Cerita tentang Irjen Pol Muhammad Fadil Imran, Kakaknya yang Kini Jabat Kapolda Metro Jaya

18/11/2020
pelantikan rektor unismuh makassar periode 2016 – 2020
Makassar & Sulsel

Pelantikan Rektor Unismuh Makassar Periode 2016 – 2020

10/08/2016
Temui Kemendagri, Danny Pomanto Bahas Pencairan Gaji Pegawai
Makassar & Sulsel

Danny Perjuangkan Gaji 20 Ribu Honorer di Kemendagri

09/02/2018
5 Laptop Advan Terbaru 2024: Spesifikasi, Harga, dan Ambisi Global
Gadget

5 Laptop Advan Terbaru 2024: Spesifikasi, Harga, dan Ambisi Global

28/06/2024
132 dosen instruktur ppg unm ikuti desiminasi pembelajaran usaid prioritas
Nasional

132 Dosen Instruktur PPG UNM Ikuti Desiminasi pembelajaran USAID PRIORITAS

21/02/2016
Kembali Marak, Penipuan Install Aplikasi Android yang Dikirim Lewat Aplikasi Obrolan WhatsApp
Cek Faktanya

Kembali Marak, Penipuan Install Aplikasi Android yang Dikirim Lewat Aplikasi Obrolan WhatsApp

08/11/2023
Penjualan Kambing Kurban di Bantul Melonjak Berkat Strategi Pemasaran Inovatif
Nasional

Penjualan Kambing Kurban di Bantul Melonjak Berkat Strategi Pemasaran Inovatif

15/05/2024
PSM Tak Mau Andalkan Pemain Timnas U-22
Sepak Bola

PSM Tak Mau Andalkan Pemain Timnas U-22

24/10/2019
Load More
  • beranda
  • kontak
  • layanan
  • beriklan
  • privasi
  • perihal

©2021 wartakita media

WartakitaID
  • Login
No Result
View All Result
  • 🏠
  • ALAM
  • WARTA
    • #CEKFAKTA
    • HUKUM
    • OLAHRAGA
    • SEPAK BOLA
    • KULINER
    • NUSANTARA
    • PENDIDIKAN
  • GAYA
  • MAKASSAR
  • TEKNOLOGI
  • KONTAK
    • Mari Bermitra
    • Tentang Wartakita
    • Tim Redaksi
    • Kebijakan Privasi
  • TRAKTIR KOPI

©2021 wartakita media

wartakita.id menggunakan cookies tanpa mengorbankan privasi pengunjung.