Sony telah membuat langkah revolusioner di industri teknologi dengan menghentikan penggunaan bantalan busa polystyrene untuk TV besar, termasuk BRAVIA 85 inci 4K Mini LED yang akan dirilis di Hong Kong dan Taiwan.
Sebagai gantinya, Sony memperkenalkan Kaneka Green Planet, biopolimer biodegradable yang terbuat dari biomassa oleh Kaneka Corporation. Material ini tidak hanya bisa terurai di tanah, tetapi juga di air laut, sehingga membantu meminimalisir polusi plastik yang mencemari lingkungan.
Sony telah mengembangkan desain cetakan khusus untuk material baru ini agar mampu menyerap benturan saat pengiriman produk besar seperti TV, sembari tetap mempertahankan daya tahan dan kualitas.
Meski berbeda karakteristik dari polystyrene, Sony berhasil memadukan bentuk pelindung yang kompleks dengan efisiensi proses produksi. Teknologi simulasi dan desain kemasan yang dikembangkan selama bertahun-tahun digunakan untuk menyederhanakan bentuk pelindung dan mengurangi jumlah komponen.
Langkah ini sejalan dengan rencana lingkungan Sony Group, “Road to Zero” yang menargetkan nol dampak lingkungan pada 2050. Bahkan, Sony menargetkan netralitas karbon dalam rantai nilai global mereka, mencakup Scope 1 hingga 3, pada tahun 2040—sepuluh tahun lebih cepat dari rencana awal. Mereka juga berupaya menggunakan 100% energi terbarukan untuk operasional internal pada 2030. Sony terus berkomitmen untuk mengurangi dampak lingkungan melalui pengembangan bahan-bahan ramah lingkungan.
Kesimpulan Repiw: Sony Berani Beda Demi Bumi
Dengan menghilangkan polystyrene dan menggantinya dengan material biodegradable, Sony menunjukkan komitmen nyata dalam upaya lingkungan mereka. Inovasi seperti Kaneka Green Planet bukan hanya langkah kecil, melainkan lompatan besar menuju teknologi yang lebih berkelanjutan. Di masa depan, Sony tidak hanya akan dikenal karena kecanggihan teknologinya, tetapi juga sebagai pelopor dalam menjaga bumi. Ini bukan hanya soal produk, tapi tanggung jawab yang lebih besar.
—
Artikel tech repiw.com untuk pembaca wartakita.id