Jakarta – Paus Fransiskus kembali menunjukkan sikap sederhana dalam perjalanannya ke Indonesia. Dalam rangkaian kunjungan apostolik pada 3 hingga 6 September 2024, Paus memilih menggunakan pesawat komersial, bukan jet pribadi seperti yang biasa digunakan pemimpin besar lainnya. Langkah ini menuai apresiasi dari berbagai kalangan, termasuk Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Haedar Nashir.
Haedar memuji pilihan Paus Fransiskus yang menunjukkan kerendahan hati dan kesederhanaan. “Di tengah jadwal yang sangat padat, Paus Fransiskus memilih menggunakan pesawat komersial dan tetap menjaga kesederhanaan dalam perjalanannya ke Indonesia,” ujarnya pada Selasa, 3 September 2024.
Menurut Haedar, keputusan Paus untuk menginap di Kedutaan Vatikan alih-alih hotel mewah selama di Indonesia adalah teladan yang patut dicontoh oleh para pemimpin bangsa. “Kesederhanaan Paus Fransiskus ini bisa menjadi inspirasi bagi para pemimpin, baik di tingkat nasional maupun global. Ini adalah kehormatan besar bagi bangsa Indonesia untuk menyambut beliau,” tambahnya.
Kunjungan Bersejarah Paus Fransiskus ke Indonesia
Kunjungan Paus Fransiskus ini merupakan bagian dari perjalanan kerasulan atau apostoliknya, yang dimulai pada Senin, 2 September 2024. Paus beserta rombongan dari Takhta Suci Vatikan bertolak dari Asrama Santa Martha, Vatikan, menuju Bandara Internasional Leonardo da Vinci di Roma.
Pesawat yang membawa Paus Fransiskus dijadwalkan mendarat di Bandara Internasional Soekarno-Hatta pada Rabu, 3 September 2024. Presiden Joko Widodo dan para menteri akan menyambut kedatangan Uskup Roma tersebut dengan upacara resmi. Kunjungan ini sekaligus menjadi perjalanan apostolik pertama Paus Fransiskus sepanjang tahun 2024.
Di Indonesia, Paus akan menjalani agenda padat, termasuk bertemu dengan Presiden Joko Widodo di Istana Negara, serta menghadiri pertemuan dengan tokoh agama Katolik di Katedral Jakarta. Paus juga akan bertemu dengan pemimpin agama lain di Masjid Istiqlal, di mana ia bersama Imam Besar Istiqlal, Nasaruddin Umar, akan menandatangani dokumen kemanusiaan yang diharapkan memperkuat toleransi antarumat beragama di Indonesia.
Selain itu, Paus Fransiskus dijadwalkan bertemu kelompok marjinal, orang sakit, dan penyandang disabilitas di Kantor Konferensi Waligereja Indonesia (KWI). Sebelum melanjutkan perjalanan ke negara lain, Paus akan memimpin misa akbar di Stadion Gelora Bung Karno yang dihadiri ribuan umat Katolik.
Perjalanan Kerasulan ke Asia Tenggara
Selain Indonesia, Paus Fransiskus akan melanjutkan kunjungannya ke beberapa negara di Asia Tenggara, termasuk Papua Nugini, Timor Leste, dan Singapura. Ini merupakan perjalanan dengan jangkauan negara terbanyak yang dilakukan Paus sepanjang 2024. Kehadirannya di kawasan ini menegaskan pentingnya dialog antaragama dan penguatan toleransi di tengah masyarakat multikultural.