Wartakita.id, MAKASSAR – Kampanye Calon Wali Kota nomor urut 1 Mohammad Ramdhan Pomanto atau biasa disapa Danny Pomanto disambut emak-emak dan kelompok pengajian di Lorong 46 Jalan Kerung-Kerung, Kecamatan Makassar.
Danny berjalan kaki menyusuri lorong-lorong. Menyapa warga, sebelum sampai di lokasi kampanye dialogis.
Syahruni Rahman, Qoriah yang selalu juara mewakili Sulawesi Selatan tidak bisa menahan haru. Saat diberi kesempatan menyampaikan keluh kesahnya.
“Saya diminta suami untuk mendukung Pak Danny Pomanto tempo dulu. Terus saya tanya kembali, apa alasan saya harus memilih Pak Danny,” kata Syahruni.
Setelah memimpin Kota Makassar, kata Syahruni, dirinya yakin dukungannya tidak salah.
“Sebagai guru mengaji, saya sangat terbantu dengan bantuan berupa insentif dari Pemkot Makassar. Selama Pak Danny memimpin,” ungkapnya.
Satu hal yang membuat Syahruni meneteskan air mata, karena selama ini dia merasa telah berjuang mengharumkan nama Sulsel.
Tapi setelah itu, dia merasakan tidak ada penghargaan yang bisa dirasakan sebagai seorang Qoriah.
Sejak umur 12 tahun, Syahruni mengaku sudah mengikuti beragam lomba. Mewakili Sulsel.
“Saya tidak berharap, tapi kenapa yang tidak pernah juara malah diberikan ruang lebih. Sementara yang juara tidak,” keluh Syahruni sembari meneteskan air mata.
Syahruni berdoa agar Danny Pomanto kembali terpilih menjadi Wali Kota Makassar. Sehingga warga yang berprestasi kembali dihargai pemerintah.
“Majelis taklim kembali dihidupkan,” katanya.
Danny Pomanto mengaku tidak bisa mengintervensi kantor kementerian agama. Karena garis koordinasinya langsung ke Kementerian Agama di Jakarta.
“Tapi jangan khawatir, kami punya program pengajian lorong. Qoriah seperti Ibu Syahrini akan kami berdayakan. Insyaallah tungguma,” ungkap DP.
Danny mengatakan, sudah saatnya orang-orang yang berprestasi diberdayakan. Dilibatkan dalam membangun Kota Makassar.
“Tidak boleh lagi ada Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme dalam menjalankan pemerintahan,” ungkap Danny.
Kampanye di Danny Pomanto di Kecamatan Makassar menerapkan protokol pencegahan Covid-19. Warga diminta menjaga jarak, memakai masker, dan mencuci tangan.
Jumlah warga yang hadir mengikuti sosialisasi juga dibatasi. Begitupula anak-anak dilarang mendekati acara kampanye. (*)