Jakarta – Dinas Kesehatan, Danone Indonesia, dan Alodokter berkolaborasi menyukseskan Program Pelatihan & Screening Generasi Maju Bebas Stunting 2024 di 20 puskesmas di Pulau Jawa. Program yang berlangsung dalam bentuk roadshow ini bertujuan menurunkan angka stunting melalui peningkatan kapasitas tenaga kesehatan dan edukasi langsung kepada masyarakat.
Program ini melibatkan pelatihan untuk lebih dari 600 tenaga kesehatan, termasuk dokter anak, bidan, dokter umum, dan kader kesehatan. Selama satu hari, para peserta menerima pelatihan intensif tentang pencegahan stunting, metode pengukuran, dan pemantauan pertumbuhan balita.
Hal ini diharapkan mampu meningkatkan keterampilan tenaga kesehatan dalam memberikan layanan yang lebih baik bagi masyarakat, khususnya dalam hal mendeteksi dan menangani stunting.
Pada hari berikutnya, program melanjutkan dengan layanan screening gratis untuk lebih dari 4.000 balita di area puskesmas, terutama di wilayah pinggiran. Anak-anak yang terdeteksi stunting mendapatkan pemantauan dan intervensi khusus, termasuk pemeriksaan berkelanjutan oleh kader puskesmas. Danone Indonesia turut memberikan bantuan berupa produk makanan khusus yang mendukung pemenuhan gizi balita, sementara Alodokter menyediakan laboratorium digital untuk pemantauan pertumbuhan anak.
“Permasalahan stunting menjadi fokus utama menuju Generasi Emas 2045,” ujar Muhdiar, Staf Gizi Dinas Kesehatan Jember. “Program ini sangat membantu dalam membekali tenaga kesehatan serta masyarakat tentang pentingnya pemenuhan gizi bagi pertumbuhan anak. Kami mengapresiasi inisiatif dari Danone dan Alodokter untuk secara nyata mendukung upaya pemerintah menurunkan angka stunting di Indonesia,” tambahnya.
Dalam survei terbaru Status Gizi Indonesia (SSGI) 2022, angka prevalensi stunting mencapai 21,6%, menurun dari 24,4% pada 2021, namun masih menjadi tantangan besar. Pemerintah menargetkan penurunan menjadi 14% pada tahun 2024, sehingga diperlukan kerja sama lintas sektor untuk mewujudkan target ini.
Program Generasi Maju Bebas Stunting juga melibatkan edukasi langsung kepada orang tua mengenai pentingnya gizi seimbang bagi tumbuh kembang anak. “Melalui program ini, kami berharap orang tua memiliki pengetahuan yang tepat tentang pentingnya asupan gizi untuk mencegah stunting,” kata Suci Arumsari, Co-Founder dan President Director Alodokter. Menurutnya, program ini tidak hanya sekadar penyuluhan, tetapi sebagai langkah nyata membantu keluarga mendapatkan informasi yang tepat.
Yosua Tjajadi, Marketing Lead Healthcare Nutrition Danone Indonesia, mengungkapkan bahwa program ini sejalan dengan visi Danone untuk memperluas akses kesehatan melalui pemenuhan nutrisi. “Danone Indonesia berkomitmen mendukung target pemerintah menurunkan stunting dengan menyediakan produk gizi khusus yang mampu mendukung pertumbuhan anak,” ucapnya. “Kami yakin, dengan intervensi yang tepat, anak-anak Indonesia bisa tumbuh sehat dan berkembang secara optimal,” tambahnya.
Setelah screening dan intervensi, anak-anak yang terdeteksi stunting akan dipantau secara berkala oleh kader kesehatan setempat dan Dinas Kesehatan. Proses pemantauan juga didukung oleh lab digital yang membantu orang tua memantau kesehatan anak dengan lebih mudah. Kolaborasi ini memastikan intervensi nutrisi memberikan dampak signifikan pada pertumbuhan balita, membuka jalan bagi generasi yang lebih sehat dan produktif.
Melalui kerja sama berkelanjutan ini, Dinas Kesehatan, Danone Indonesia, dan Alodokter optimis bahwa program Generasi Maju Bebas Stunting 2024 akan memberikan dampak positif jangka panjang bagi kesehatan dan kesejahteraan anak-anak Indonesia, sehingga mereka dapat tumbuh menjadi generasi yang siap bersaing di masa depan.