Wartakita.id, Jakarta – Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Kementerian Agama dan USAID PRIORITAS menandatangani kerja sama untuk memperluas program peningkatan mutu madrasah beberapa waktu yang lalu, Jumat. Menurut Direktur Jenderal Pendidikan Islam Kemenag, Kamaruddin Amin, tantangan yang dihadapi pendidikan di Indonesia saat ini adalah peningkatan mutu guru, mutu pembelajaran, mutu tata kelola dan manajemen madrasah, penataan distribusi guru, dan masih banyak lagi. “Sinergi ini untuk peningkatan mutu yang fundamental di madrasah,” tukasnya di sela-sela acara.
Program USAID Prioritizing Reform, Innovation and Opportunities for Reaching Indonesia’s Teachers, Administrators, and Students (PRIORITAS) sudah berjalan 4 tahun (2012-2016). Walaupun sasaran langsung program ini hanya sekitar 350 madrasah, tetapi sudah lebih dari 4.000 madrasah yang mendiseminasikan program praktik yang baik dalam pembelajaran dan manajemen madrasah yang dikembangkan USAID PRIORITAS. Menurut Kamarudin, ada 76.000 madrasah yang juga harus menikmati legacy dari program USAID PRIORITAS.
Dirjen Pendidikan Islam Kemenag, Kamaruddin Amin dan Direktur Program USAID PRIORITAS, Stuart Weston tanda tangani naskah kerangka acuan kerja sama untuk memperluas peningkatan mutu madrasah, Jakarta, Selasa (27/5/2016).“Bantuan USAID PRIORITAS ini memberikan dampak jangka panjang, monumental, dan memberikan daya ungkit terhadap peningkatan kualitas pendidikan Indonesia di masa datang. Karena itu kami sangat mendukung perluasan dampak program ini,” katanya lagi.
Kamaruddin juga menyinggung pentingnya kerja sama ini membantu dalam mereformasi LPTK di bawah Kemenag. LPTK perlu ditingkatkan kualitasnya agar bisa menyediakan pendidikan yang berkualitas dan menghasilkan calon guru yang berkualitas juga.
Implementasi dari kerja sama ini, akan dilaksanakan pelatihan dan lokakarya untuk dosen LPTK Kemenag mitra untuk meningkatkan mutu pendidikan guru baik pra- maupun jabatan, termasuk peningkatan program praktik pengalaman lapangan (PPL). USAID PRIORITAS juga akan menyediakan fasilitator untuk mendiseminasikan program peningkatan mutu madrasah non-mitra, serta bantuan hibah buku bacaan kepada sekitar 3.000 madrasah ibtidayah. Program ini juga mengembangkan program tata kelola guru yang terfokus pada pengembangan keprofesian guru madrasah.
Pertemuan penandatanganan kesepakatan kerja sama untuk memperluas peningkatan mutu madrasah yang dihadiri Dirjen Pendidikan Islam Kemenag, USAID PRIORITAS, dan USAID Indonesia, Jakarta, Selasa (27/5/2016)Menurut Direktur Program USAID PRIORITAS, Stuart Weston, program ini akan dilaksanakan di 90 kabupaten/kota yang tersebar di tujuh provinsi, yaitu Aceh, Sumatra Utara, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Sulawesi Selatan. Termasuk memperluas akses pendidikan yang berkualitas di 7 LPTK Kemenag. “Kami akan menyediakan fasilitator untuk membantu diseminasi program peningkatan mutu madrasah,” kata Stuart.
Direktur Pendidikan USAID Indonesia, Lawrance Dolan, menyebut USAID bangga menjadi bagian dari kemitraan penting ini yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas sekolah dan madrasah di Indonesia. “Sehingga meningkatkan kesempatan pula bagi anak-anak Indonesia untuk mendapatkan pendidikan yang lebih baik,” katanya.
Di Makassar, Syamsudduha, Dosen UIN Alauddin, menyatakan bahwa untuk Makassar, MoU antara Fakultas Tarbiyah UIN Alauddin , salah satu LPTK Mitra USAID PRIORITAS, dengan Kemenag Sulsel sudah disusun dan tinggal diadakan berita acara, Senin (30 Mei 2016). Apabila MoU resmi ditandatangani, guru-guru madrasah tingkat MI dan MTs di kabupaten/kota di Sulsel juga akan dilatih dengan model pelatihan USAID PRIORITAS. (Ajieb)