Wartakita.id, MAKASSAR – Pandemi Covid-19, PSBB, penerapan protokol kesehatan hingga pembatasan jam operasional memang memberi dampak signifikan untuk kafe, resto dan usaha lain yang menggantungkan pemasukan dari kunjungan pelanggan.
Namun, hal tersebut tidak menjadi halangan bagi kopi Alps Makassar untuk tetap memberikan pelayanan terbaik bagi pengunjung dan pelanggannya.
“Sejak Pandemi, penurunan jumlah pengunjung memang terasa, tetapi itu bukan alasan untuk menurunkan standar layanan kami kepada pelanggan yang maklum dengan pembatasan jam operasional dan jumlah pengunjung. Setiap malam minggu kami tetap mengadakan live music akustik dengan jumlah pengunjung yang dibatasi dan menjaga jarak.” Ujar Muhammad Sukardi, manajer Kopi Alps Makassar.
Selain minuman berbasis kopi, Alps juga menyediakan aneka makanan. Tidak ada yang berubah dengan menu selama masa pandemi.
Beberapa ruang meeting yang tersedia bisa direservasi sebelumnya,terbagi antara smoking room dan tidak, dengan menjaga jarak tentunya.
Untuk pengunjung kopi Alps yang ingin mencicipi menu serba mie, sejak awal tahun 2021 sudah beroperasi di Roof Top lantai empat jalan Ratulangi 87 Taki Noodle Bar.
“Asyik untuk menunggu senja.” Ungkap salah seorang pengunjung Taki Noodle Bar.
Selain menyediakan menu yang beragam, harga-harga di Kopi Alps dan Taki Noodle Bar cukup bersahabat di kantong pelanggannya. Mulai dari 18.000 rupiah hingga 50.000 rupiah.
Pengunjung dan pelanggan Kopi Alps dan Taki Noodle Bar datang dari berbagai kalangan. Muda-mudi kota Makassar, para pekerja kantoran, hingga seniman-seniman di kota Makassar.
“Sesekali kami mengadakan kegiatan kesenian berupa pameran dan diskusi. Selama pandemi, kegiatan mengumpulkan pelanggan kami liburkan dulu, kemungkinan di bulan Juli tahun ini bisa dimulai kembali atau setelah program vaksinasi tuntas di kota Makassar.” Tutup Soe, nama panggilan Muhammad Soekardi.
Interior Kopi Alps yang mengusung tema Vintage memang memberi nuansa tersendiri bagi pelanggannya, sedangkan Taki Noodle Bar yang mengusung tema Urban juga memiliki penikmatnya tersendiri.