Sekarang setelah kita tahu apa itu Bitcoin, saatnya menyelami bagaimana sistem Bitcoin bekerja. Meskipun terdengar kompleks, Bitcoin menggunakan teknologi yang sederhana namun revolusioner untuk menciptakan jaringan keuangan terdesentralisasi tanpa perantara. Mari kita kupas lebih dalam tentang dua komponen utama yang membuat Bitcoin berjalan: jaringan Bitcoin dan blockchain.
Bagaimana Bitcoin Beroperasi?
Bitcoin adalah mata uang kripto yang dijalankan oleh jaringan peer-to-peer yang terdiri dari ribuan kontributor yang disebut “node”. Node-node ini bertugas memverifikasi dan mencatat transaksi pada buku besar publik yang dikenal sebagai blockchain. Hebatnya, siapa pun di dunia dapat menjadi node dan berpartisipasi dalam jaringan ini, asalkan memiliki akses listrik dan koneksi internet.
Setiap kali seseorang mengirimkan Bitcoin ke pengguna lain, transaksi tersebut disiarkan ke semua node di jaringan, mirip seperti berteriak di ruang terbuka, “Hei semua, saya mengirim 0,5 BTC ke dompet ini!” Proses ini melibatkan penggunaan dompet digital dengan dua kunci kriptografi, yaitu kunci publik dan kunci privat.
Kunci Publik dan Kunci Privat: Bagaimana Bitcoin Terlindungi?
Untuk memahami bagaimana Bitcoin bekerja, Anda perlu tahu dua hal: kunci publik dan kunci privat.
- Kunci publik adalah alamat yang Anda bagikan ke orang lain agar mereka bisa mengirim Bitcoin ke dompet Anda. Anggap saja seperti alamat rumah yang Anda berikan kepada kurir pengiriman.
- Kunci privat adalah kode rahasia yang hanya diketahui oleh Anda. Ini adalah kunci yang digunakan untuk membuka dompet dan mengakses Bitcoin Anda. Jika kunci publik adalah alamat rumah Anda, kunci privat adalah kunci yang membuka pintu depan.
Saat Anda ingin mengirim Bitcoin, transaksi ditandatangani secara digital menggunakan kunci privat Anda, lalu siaran transaksi tersebut diverifikasi oleh node-node di jaringan Bitcoin.
Penambangan Bitcoin: Membuka Blok Baru
Node khusus yang disebut penambang bersaing untuk memecahkan masalah matematika yang rumit dan memenangkan hak untuk menambahkan transaksi baru ke blok di blockchain. Proses ini disebut Proof-of-Work. Penambang menggunakan daya komputasi tinggi untuk membuat hash yang unik menggunakan algoritma SHA-256. Hash ini adalah kode yang benar-benar acak dan sulit ditebak.
Misalnya, jika Anda memberi input kata “Bitcoin” ke SHA-256, hasilnya adalah kode 64 karakter yang unik. Jika Anda mengganti satu huruf saja, seperti “B” menjadi “F”, kode hash yang dihasilkan akan sangat berbeda. Karena itu, penambang mencoba berbagai kombinasi input untuk menemukan hash yang cocok.
Penambang pertama yang berhasil menemukan hash yang benar memenangkan hadiah berupa Bitcoin baru dan menambahkan blok baru ke blockchain. Blok-blok baru ini tercipta kira-kira setiap 10 menit. Sebagai imbalan atas usaha mereka, penambang menerima hadiah blok dan biaya transaksi yang termasuk dalam blok tersebut.
Proses “Halving” dan Batas Pasokan Bitcoin
Jumlah Bitcoin yang bisa ditambang tidak tak terbatas. Saat ini, Bitcoin memiliki persediaan maksimal 21 juta koin. Setiap 210.000 blok yang ditambang, hadiah blok akan berkurang setengahnya melalui proses yang disebut halving. Halving ini terjadi setiap empat tahun sekali, yang berarti pasokan Bitcoin akan semakin menipis seiring waktu.
Batasan ini membuat Bitcoin berbeda dari mata uang fiat yang dapat dicetak oleh pemerintah sesuai kebutuhan. Setelah 21 juta Bitcoin beredar, tidak akan ada lagi Bitcoin baru yang dapat ditambang, menjadikannya aset yang langka dan potensial sebagai penyimpan nilai.
Mengapa Blockchain Itu Aman?
Salah satu kekuatan utama dari blockchain Bitcoin adalah keamanannya. Setelah sebuah transaksi ditambahkan ke blockchain, sangat sulit, bahkan hampir mustahil untuk mengubahnya. Karena setiap node di seluruh dunia menyimpan salinan lengkap dari semua transaksi yang pernah terjadi, seorang hacker harus meretas seluruh jaringan Bitcoin secara bersamaan untuk memodifikasi data. Hal ini membuat Bitcoin sangat aman dan transparan.
Kesimpulan Repiw
Cara kerja Bitcoin mungkin terdengar rumit, tapi pada intinya, ia menawarkan sistem keuangan yang terbuka dan terdesentralisasi. Dengan teknologi blockchain dan proses penambangan, Bitcoin menciptakan jaringan yang aman, transparan, dan tanpa perantara. Bagi siapa pun yang tertarik dengan kebebasan finansial dan teknologi masa depan, memahami Bitcoin adalah langkah pertama yang penting. Jadi, apakah Anda sudah siap untuk terjun ke dunia kripto?
—
Artikel tech repiw.com untuk pembaca wartakita.id