Wartakita.id, SELAYAR – Sebuah perkampungan yang dihuni oleh para pandai besi oleh penduduk setempat disebut Papanre Bassi terletak di kampung Sariahang dan Tajuiya, sekitar 25 km arah selatan kota Benteng, Kabupaten Kepulauan Selayar. Pengrajin yang sehari-hari bekerja membuat berbagai perkakas dengan bahan dasar besi seperti parang, pisau, kampak, pahat, cangkul dan lain-lain.
Pekerjaan turun temurun dilakoni oleh penduduk setempat sejak beratus-ratus tahun yang lalu. Bahan dasar pembuatan berbagai jenis perkakas itu adalah per mobil bekas yang diperoleh dari berbagai tempat itu diabadikan oleh Pewarta Foto Indonesia (PFI) Makassar yang tergabung dalam Tim Bank Sulselbar Foto Trip Explore South Sulawesi, Kamis (6/10/2016).
Besi-besi yang telah dipanaskan dalam bara api, ditempa oleh dua orang menggunakan palu berukuran besar sampai menyerupai bentuk yang diinginkan. Selain kedua penempah besi, untuk memudahkan api menyala, digunakan arang yang diproduksi khusus oleh penduduk setempat. Terdapat satu orang lagi yang bekerja mengasah atau menajamkan pisau atau parang dan perkakas lainnya.
Melihat lempengan besi ditempah lalu berwujud menjadi parang dan perkakas lainnya, memberikan sensasi tersendiri. Andapun bisa membeli langsung hasil produksi mereka sebagai oleh-oleh.
Untuk perkakas semacam parang, tersedia pula dalam bentuk yang lengkap dengan gagang dan sarungnya. Biasanya dibuat juga oleh para pengrajin di kampung Sariahang dan Tajuiya, dua kampung yang memang betetangga. Jika anda ingin menjadikan parang yang lengkap dengan sarung dan gagangnya, anda bisa memperolehnya dengan harga dibandrol mulai Rp 150 ribu sampai Rp 250 ribu tergantung motif yang dipesan.
Foto Trip Explore South Sulawesi ini merupakan program kerjasama Pewarta Foto Indonesia (PFI)Makassar, Bank Sulselbar dan Dinas Kebudayaan dan pariwisata Sulsel. Selama satu bulan sebanyak 54 Pewarta Foto dari 23 media nasional dan Lokal melakukan perjalanan mengelilingi 24 kabupaten/kota. Mereka mengexplore beberapa tempat wisata, alam dan budaya manusia Sulawesi dan nantinya puncaknya hasil dari foto dan reportase tersebut akan dipamerkan di Bandara dan pembuatan buku di Puncak HUT Sulsel 347.