Wartakita.id, MAKASSAR – Dinas Lingkungan Hidup (DLH) bersama PT Nusa Suryamas Persada melakukan pembahasan terkait pengelolaan sampah di kota Makassar, belangsung di kantor DLH, Jumat (8/2/2019).
Kepala DLH Makassar, Rusmayani Madjid mengatakan, hari ini ada satu perusahaan yakni PT Nusa Suryamas Persada mengunjungi kantor DLH mempresentasikan teknologi yang mereka mempunyai.
“Kehadiran perwakikan PT Nusa Suryamas Persada mempersentasikan teknik pengelolaan sampah terbaru. Makassar menyambut baik kehadiranya, karena Makassar menjadi perhatian salah satu dari perusahaan mereka,” ujarnya usai pertemuan.
Adapun beberapa poin terkait pertrmuan tersebut. PT Nusa Suryamas Persada menawarkan, teknologi-teknologi yang energi mengubah sampah menjadi gas dan menjadi listrik juga menjadi pupuk.
Menurut mantan Kadis Pariwisata Makassar itu, setelah setelah pertemuan ini. Dia akan laporkan ke wali Kota tentang apa-apa yang harus dilakukan.
“Dan apa-apa yang bentuk kerjasamanya nanti dengan perusahaan ini, mudah-mudahan dengan pesan ini ada kerjasama yang baik dan keberlanjutan sehingga persoalan persampaan di Kota Makassar itu bisa terselesaikan dengan cepat,” harap dia.
Menurut Rusmayami, hasil studi peneliti dari Korea, bahwa penampungan sampah di TPA Antang hanya sanggup menampung sampai tahun 2020.
Lanjut dia, jika Makassar tidak punya teknologi secara cepat atau membebaskan lahan, akibatnya nanti sampai sampah akan menggunung.
“Itu menjadi persoalan-persoalan dinas Dinas Lingkungan Hidup. Tapi itu merupakan juga persoalan kita di Kota Makassar, Karena persoalan kita bersama semua masing-masing menghasilkan sampah,” tururnya.
Ditambahakn, sampah sekarang sudah menjadi persoalan nasional. Salah satunya juga kota Makassar merupakan salah satu persoalan dari sistem persamapahan.
Dimana bahwa produksi sampah yang ada di kota Makassar itu dari 1,7 juta penduduk kota Makassar dengan data SNI 0,7 kilo per orang per hari mengeluarkan kurang lebih 1,1 sekian produksi sampah yang dikeluarkan oleh masyarakat kota Makassar.
“Yang dihasilkan oleh masyarakat kota Makassar dapat mereduksi sampah kita 1, 200 ton perhari, sehingga yang masuk ke TP sekarang hanya sisa 900 ton perhari namun ini bukan menyelesaikan masalah persampahan,” pungkasnya. (yad)