Wartakita.id SIDRAP – Berdasarkan data dinas Peternakan dan Perikanan kabupaten Sidenreng Rappang 29 Maret – 1 April 2016, Jumlah kematian unggas di empat kecamatan kabupaten tersebut yakni Kecamatan Baranti, Maritengngae, Wattan Sidenreng dan Tallu Limpoe, Sebanyak 26,931 ribu ekor itik ditemukan mati mendadak dari jumlah populasi 93,641itik dalam kurun waktu sebulan terakhir.
Itik yang mati secara mendadak ini positif terjangkit virus flu burung atau avian influensa (H5N1). Akibatnya, peternak mengalami kerugian hingga ratusan juta rupiah.
Kejadian ini merupakan kelalaian Dinas Peternakan dan Perikanan daerah yang dinilai lamban mengantisipasi, sehingga wabah flu burung dengan cepat menyebar di Bumi Nene Mallomo.
Dinas peternakan melakukan antisipasi saat virus ini sudah merebak di sejumlah daerah, sehingga langkah antisipasi pencegahan ini sebetulnya merupakan pengobatan. Sebab, unggas yang ditangani sudah terjangkit virus mematikan.
Berdasarkan data dinas Peternakan dan Perikanan kabupaten Sidenreng Rappang 29 Maret – 1 April 2016, Jumlah kematian unggas di empat kecamatan kabupaten tersebut yakni Kecamatan Baranti, Maritengngae, Wattan Sidenreng dan Tallu Limpoe, Sebanyak 26,931 ribu ekor itik ditemukan mati mendadak dari jumlah populasi 93,641 itik. (HG)