“Itu bukan retak. Itu kan membangunnya segmental, segmen-segmen itu, jadi sambungan-sambungan,” katanya di Banyumas, Jawa Tengah, Senin (1/1/2024) sore WIB.
Menurut Basuki, karena ada gempa, masyarakat melihat sambungan di terowongan tersebut dan sebaliknya jika tidak ada gempa kemungkinan masyarakat tidak memerhatikan hal itu.
Kendati demikian, pihaknya tidak lengah dengan adanya berita tersebut dan akan menyelidikinya dampak gempa terhadap struktur terowongan secara keseluruhan.
“Tapi aman dilalui, masih aman dilalui,” kata Basuki.
Gempa mengguncang Sumedang, Jawa Barat dengan magnitudo 4,8, Minggu sekitar pukul 20.34 WIB. Alhasil sejumlah kerusakan terjadi.
Menurut pernyataan terbaru Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Senin (1/1/2024), terjadi keretakan dinding “Cisumdawu Twin Tunel”, terowongan di Tol Cisumdawu.
“Forkopimda masih berkoordinasi dengan CKJT selalu pengelola Tol Cisumdawu,” kata Plt. Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari.
Sementara itu, sebanyak 331 pasien RSUD Sumedang yang terdiri dari 248 pasien rawat inap dan 83 pasien IDG dievakuasi ke halaman gedung dan lima tenda yang ditempatkan di jalan raya. Ada tiga bangunan rumah sakit yang retak meliputi gedung Paviliun, VIP dan Sakura.
Rumah sakit lain, RS Pakuon dalam kondisi aman. Namun seluruh pasien tetap dievakuasi keluar gedung sebagai antisipasi hingga kondisi dapat dipastikan aman dan terkendali.
Di wilayah Babakan Hutip, ada 53 rumah tudak dan sebanyak 200 warga dievakuasi ke lapangan terdekat. Tim gabungan saat ini sedang mendirikan tenda lapangan untuk menampung warga terdampak.
Sebelumnya, pemerintah Kabupaten Sumedang dilaporkan telah menyiagakan Posko Utama di Pos Pam Nataru yang berlokasi di depan Alun-Alun Sumedang. Termasuk di dalamnya posko informasi.