Pada 2 Oktober 2025, dunia maya Indonesia diramaikan berita penangkapan Bjorka hacker, sosok misterius yang selama ini ditakuti karena bocorkan data sensitif jutaan warga. Polda Metro Jaya mengamankan pria berinisial WFT (22) di Sulawesi Utara, yang mengaku sebagai dalang di balik klaim retas 4,9 juta data nasabah bank. Kasus ini bukan hanya kemenangan aparat siber, tapi juga pengingat betapa rentannya keamanan data pribadi di era digital. Siapa sebenarnya Bjorka? Apa sepak terjangnya? Simak ulasan lengkap di bawah ini.
Siapa Sosok Bjorka yang Ditangkap? Profil dan Latar Belakang
WFT, lahir 2003, berasal dari Desa Totolan, Kecamatan Kakas Barat, Kabupaten Minahasa, Sulawesi Utara. Dia ditangkap di rumah kekasihnya pada 23 September 2025, setelah polisi telusuri jejak digitalnya selama 6 bulan. Latar belakangnya sederhana: Anak yatim piatu, tak lulus SMK, dan pengangguran. Belajar hacking otodidak lewat media sosial, bukan ahli IT formal. Di dunia maya, dia aktif sejak 2020 dengan akun X @bjorkanesiaa dan username dark web seperti SkyWave, Shint Hunter, hingga Opposite6890—semua untuk elak pelacakan. Motifnya? Klaim protes kelemahan siber pemerintah, tapi prakteknya lebih ke pemerasan dan jual data ilegal via cryptocurrency.
Sepak Terjang Bjorka: Dari Bocoran Data 2022 Hingga Retas Bank 2025
Bjorka pertama kali heboh pada 2022 dengan bocorkan jutaan data: NPWP Jokowi-Gibran, dokumen BIN, KPU, MyPertamina, hingga SIM warga. Data dijual di dark web, picu kekhawatiran nasional soal kebocoran data pribadi Indonesia. Polisi curiga WFT terlibat via repost, meski usianya saat itu masih remaja….
Baca selengkapnya di repiw.com untuk pembaca wartakita.id