Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jembrana I Putu Agus Artana Putra mengungkapkan terdapat 35 titik banjir di kabupaten itu.
“Untuk rumah warga yang terendam ada 156 rumah, warga yang mengungsi 117 KK dan yang berhasil dievakuasi 38 orang, satu orang terseret arus dan tujuh jembatan putus,” ungkapnya, Senin (17/10), dilansir dari CNNIndonesia.
Peristiwa banjir bandang ini menyebabkan masyarakat hanya bisa duduk memandangi rumah mereka yang disapu banjir. Kemudian, sebagai aksi untuk mendukung warga Bali yang terkena banjir, di media sosial warganet berbondong-bondong berdoa untuk Bali.
Tagar #PrayforBali bergema di linimasa. Banyak warganet yang mendoakan agar saudara-saudara di Bali selalu dilindungi yang Mahakuasa dan agar musibah ini bisa segera dilalui. Terpantau sudah lebih dari 11,3 ribu tweets yang menggunakan tagar #PrayforBali.
Dampak dari banjir bandang dan longsor di Bali ini sudah merenggut tiga korban jiwa yang tercatat di Kabupaten Karangasem, satu orang di Kabupaten Bangli, satu orang di Kabupaten Tabanan dan satu orang di Kabupaten Jembarana. Data ini disampaikan oleh Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Bali, Made Tentin pada Selasa (18/10).
Abdul Muhari selaku Plt Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan, BNPB, mengungkapkan bahwa banjir yang melanda Desa Tamanbali, Kecamatan Bangli terjadi setelah hujan deras sekitar pukul 13.20 WITA. Kondisi curah hujan yang tinggi juga memicu longsor di Kecamatan Susut. Atas adanya hujan ini, aktivitas warga ikut terganggu akibat longsor yang menutup akses jalan.