Wartakita.id, Palu – Berdasarkan keterangan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), sejak empat hari terakhir Kabupaten Parigi Moutong, Sulawesi Tengah, diguncang gempa 25 kali.
“Pusat gempa berada di Kecamatan Palasa, Kabupaten Parigi Moutong, terjadi pada tanggal 27-30 November 2020 sebanyak 25 kali,” kata Pejabat BMKG Stasiun Geofisika kelas I Palu Hendrik Leopatty di Palu, Senin, 30 November 2020.
BMKG menjelaskan gempa yang terjadi empat hari berturut-turut di Palasa sejak Jumat hingga Senin pagi pukul 06.00 Wita dipicu aktivitas sesar lokal, dengan pusat gempa berada di darat sehingga tidak berpotensi tsunami.
Berdasarkan grafik yang dirilis BMKG, rata-rata guncangan gempa dengan magnitudo di bawah empat dengan kedalaman bervariasi.
- Tips Keselamatan Saat Gempa Bumi
- Unduh Buku Saku Siaga Bencana BNPB
- Panduan Langkah Evakuasi Darurat Peringatan Dini Tsunami dalam Situasi COVID-19
“Sejak hari pertama guncangan, kami terus melakukan pemantauan sampai sekarang, kami juga sudah berkoordinasi dengan pemerintah setempat untuk memberikan imbauan kepada masyarakat agar tidak terjadi kepanikan berlebihan,” ujar Hendrik yang juga Kepala Seksi Informasi dan Data BMKG.
Menurut dia, peristiwa alam yang terjadi di Parigi Moutong tentu membuat psikologi masyarakat menjadi tidak tenang, sehingga BMKG meminta masyarakat agar tenang dan tetap waspada.
BMKG juga meminta, gara masyarakat setempat melakukan mitigasi mandiri minimal di lingkungan rumah masing-masing, lalu perhatikan struktur rumah dan benda-benda yang mudah bergeser serta tetap tenang dan tidak panik, selain itu masyarakat jangan mudah terprovokasi dengan berita bohong.
“Kami juga menyarankan masyarakat agar tetap mematuhi protokol kesehatan,” katanya.
Sekretaris Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Parigi Moutong Nyoman Adi mengemukakan, situasi terkini di Desa Palasa sudah mulai kondusif dan pemerintah setempat telah melakukan pertemuan dengan sejumlah pihak guna memperkuat dan mengantisipasi gempa susulan.
“Sejauh ini kami belum mendirikan posko pengungsian maupun dapur umum karena situasi masih aman,” ujar Nyoman.