Kamis, 9 Oktober 2025
  • beranda
  • kontak
  • layanan
  • beriklan
  • privasi
  • perihal
WartakitaID
  • 🏠
  • ALAM
  • WARTA
    • #CEKFAKTA
    • HIBURAN
    • HUKUM
    • OLAHRAGA
    • KEUANGAN
    • KULINER
    • NUSANTARA
    • PENDIDIKAN
    • GLOBAL
  • GAYA
  • MAKASSAR
  • SEPAK BOLA
  • TEKNOLOGI
  • OTOMOTIF
  • KONTAK
No Result
View All Result
WartakitaID
  • 🏠
  • ALAM
  • WARTA
    • #CEKFAKTA
    • HIBURAN
    • HUKUM
    • OLAHRAGA
    • KEUANGAN
    • KULINER
    • NUSANTARA
    • PENDIDIKAN
    • GLOBAL
  • GAYA
  • MAKASSAR
  • SEPAK BOLA
  • TEKNOLOGI
  • OTOMOTIF
  • KONTAK
No Result
View All Result
WartakitaID
No Result
View All Result

Wisata Dan Tradisi Nyekar Di Pulau Libukang Palopo

by Redaktur
05/06/2016
in Travel
Reading Time: 3 mins read
A A
wisata dan tradisi nyekar di pulau libukang palopo

wisata dan tradisi nyekar di pulau libukang palopo

Wartakita, PALOPO – Berwisata sambil mengikuti nyekar punya kepuasan tersendir bagi setiap orang apalagi kalau tempatnya mendukung dengan nilai estetika dan religi.  Salah satu tempatnyanya di pulau Libukang, Palopo, Sulawesi selatan. Pulau ini merupakan surga bagi pengikut ajaran Khalwatiah dan para keturunan mantan penghuni pulau Libukang.

Pulau yang letaknya tak jauh dari pelabuhan tanjung ringgit palopo, pulau ini merupakan surga kecil bagi orang orang keturunan eks penghuni pulau libukang yang tersingkirkan oleh kekejaman kolonial Belanda pada jamannya  dan bagi para pengikut ajaran tharikat khalwatiah. Pulau ini dijadikan sebagai tempat rekreasi keluarga kerabat dan tempat berziarah di makam leluhur orang to libukang  yang dahulunya adalah pejuang dan penerima ajaran tharikat khalwatiah.

7 Rekomendasi Restoran Keluarga di Bandung untuk Liburan Akhir Pekan

Panduan Lengkap Menikmati Blue Fire Kawah Ijen: Waktu Terbaik dan Tips Keamanan

Mengenal Tren “Slow Travel”, Cara Baru Menikmati Liburan Lebih Bermakna

Menjelajahi Surga Tersembunyi: Panduan Lengkap Wisata ke Kepulauan Kei, Maluku

Ombak yang tenang  menjadikan pengunjung  tenang hingga ketempat tujuan dengan menggunakan perahu motor selama 5 menit dari pelabuhan tanjung ringgit dengan jarak 2 kilometer. pengunjung bisa langsung berkeliling pulau yang luasnya sekitar 8 hektar sambil memantau alam berupa bakau dan atau kegiatan lainnya seperti mancing.

“Dengan membayar ongkos hingga ke pulau, cukup bayar lima ribu rupiah, jadi kalau pergi pulang yah bayar sepuluh ribu rupiah per orang,” jelas Sila pemilik perahu.

Pengunjung yang ingin istirahat atau beribadah  bisa menyempatkan diri di masjid yang letaknya di pinggir pantai, sambil menikmati indahnya alam dan kesejukan angin laut yang berhembus sepoi – sepoi.

Pulau ini memang belum terjamak oleh wisatawan mancanegara, melainkan dari wisatawan lokal  yang umumnya memiliki rasa penasaran dengan isi pulau tersebut.  Untuk sampai di puncak pulau  pengunjung harus melewati ratusan anak tangga yang terjal dibawah pepohonan nan rindang. Diatas pulau ini terdapat pohon pohon seperti pohon Cengkeh yang sudah berumur puluhan tahun bahkan hampir mencapai ratusan tahun, adapula pohon Durian, pohon Mangga dan pepohonan khas pinggiran pantai.

Saat kita telah sampai di makam leluhur orang to libukang yang disebut puang Hawang. Puang Hawang  adalah penerima ajaran tarikat khalwatiah di kota palopo sejak ratusan tahun silam,  dimakamnya menggunakan kelambu berwarna kuning terang  yang menandakan  simbol keteladanan atau memiliki kebangsawanan.

Pengunjung yang berziarah di makam  ini  biasanya menghadirkan tokoh kunci dari pulau ini  yakni bapak martani  untuk membacakan doa dan bercerita tentang pulau Libukang dan orang orang keturunan Libukang.

Di dalam makam, pengunjung sudah bisa menziarahi makam dengan memegang batu nizan lalu membaca beberapa ayat suci alquran, adapula yang melanjutkan dengan berdiri melantunkan lafas barsanji yang memuji muji keesaan Allah dan Rasullullah, dan berdzikir seperti yang dilakukan para pengikut tharikat khalwatiah.

Salah satu pengunjung yang kami temui, dan masih keturunan To Libukang, yakni Muhammad Thoriq Husler dan Irwan Bacheri Syam, keduanya adalah masih keturunan To Libukang, yang kini menjabat Bupati dan wakil Bupati Luwu Timur, Sulawesi selatan.

Menurut Thoriq Husler, kehadirannya untuk berziarah jelang Ramadhan, adalah yang pertama dilakukan sejak menjabat sebagai Bupati,

“Seperti biasanya, warga dan kita ummat Muslim, kalau jelang bulan Ramadhan, nyekar di pemakaman, dan saya ini termasuk pak wakil saya Irwan Bachri Syam adalah salah satu keturunan dari warga to Libukang, dimana disini terdapat banyak leluhur saya dimakamkan disini,” jelas Thoriq Husler.

Kesan yang dialami setelah mengikuti prosesi menurutnya bahwa sangat terharu bisa mengikuti kegiatan dengan khidmat.

“Saya sangat terharu terutama kesediaan keluarga orangtua, bisa berkumpul dan menemani berziarah di Makam ini sebagai cucunya, karena dari merekalah kami ada, kalau tidak ada kami pasti tidak seperti ini,” terangnya.

Setelah mengikuti prosesi nyekar atau ziarah di makam  pengunjung dapat menikmati santapan khas kota palopo  seperti ikan bakar,  ikan lawak, Dange, dan Buras di pinggir pantai sambil menikmati alam seperti mandi mandi dan menjelajah sepanjang pantai. (Mir).

Tags: Wisata
Share18Tweet11Send
Diskon Referral 20% Cloud Professional Hostinger Diskon Referral 20% Cloud Professional Hostinger Diskon Referral 20% Cloud Professional Hostinger

ARTIKEL TERKAIT

Mengirim Surat di Islandia Lengkapi dengan Peta Lokasi

Mengirim Surat di Islandia Lengkapi dengan Peta Lokasi

24/02/2017
bulan promo di hotel serela lagaligo januari – maret 2016

Bulan Promo di Hotel Serela Lagaligo Januari – Maret 2016

18/01/2016
hotel clarion makassar manjakan wanita di hari kartini

Hotel Clarion Makassar Manjakan Wanita di Hari Kartini

20/04/2016
wajah baru tsm dengan dekorasi fresh dan menarik

Wajah Baru TSM dengan Dekorasi Fresh dan Menarik

09/04/2016
Next Post
tarawih pertama di mesjid al markaz makassar

Aktivasi Mekanisme Autolisis dengan Berpuasa

everton tunjuk koeman sebagai pelatih baru

Everton Tunjuk Koeman Sebagai Pelatih Baru

Tarawih Pertama di Mesjid Al Markaz Makassar

Tarawih Pertama di Mesjid Al Markaz Makassar

bmw ubah fokus riset ke mobil tanpa kendali

BMW Ubah Fokus Riset ke Mobil Tanpa Kendali

TERPOPULER-SEPEKAN

  • Meteor berwarna biru kehijauan memukau jutaan orang di Spanyol dan Portugal

    Dentuman Sonik Meteor di Cirebon: Fenomena Langit yang Terdeteksi Hingga Bali

    24 shares
    Share 10 Tweet 6
  • 10 Model Rambut Pria yang Cocok Untuk Menutupi Pipi Chubby 💈✂️

    3469 shares
    Share 1388 Tweet 867
  • Bjorka Palsu Ditangkap Polisi?

    20 shares
    Share 8 Tweet 5
  • HUT ke-80 TNI: Antara Suksesi Kepemimpinan, Kontroversi RUU, dan Harapan Bangsa

    16 shares
    Share 6 Tweet 4
  • 4 Perbedaan iPhone 13 Pro dan iPhone 12 Pro

    716 shares
    Share 286 Tweet 179
  • Bjorka Ditangkap: Fakta Lengkap Hacker yang Bocorkan 4,9 Juta Data Nasabah Bank Indonesia 2025

    15 shares
    Share 6 Tweet 4
  • Fakta Lengkap Tragedi Ponpes Sidoarjo: Kronologi, Korban, dan Kesaksian Pilu dari Balik Reruntuhan

    22 shares
    Share 9 Tweet 6
  • Kode CMD Untuk Mempercepat Kinerja Laptop

    276 shares
    Share 110 Tweet 69
  • Cara Sederhana Menghitung Kelayakan Bisnis untuk Wirausaha Pemula

    14 shares
    Share 6 Tweet 4
  • Resep Nasi Padang Ampera Bisa Dijual Sepuluh Ribuan Nih!

    14 shares
    Share 6 Tweet 4
  • beranda
  • kontak
  • layanan
  • beriklan
  • privasi
  • perihal

©2021 wartakita media

WartakitaID
  • Login
No Result
View All Result
  • 🏠
  • ALAM
  • WARTA
    • #CEKFAKTA
    • HIBURAN
    • HUKUM
    • OLAHRAGA
    • KEUANGAN
    • KULINER
    • NUSANTARA
    • PENDIDIKAN
    • GLOBAL
  • GAYA
  • MAKASSAR
  • SEPAK BOLA
  • TEKNOLOGI
  • OTOMOTIF
  • KONTAK

©2021 wartakita media

wartakita.id menggunakan cookies tanpa mengorbankan privasi pengunjung.