Bersumber dari narasi sebuah akun media sosial dan akun youtube yang menyebut, ada seorang wakil menteri yang baru-baru ini menerima tindak kekerasan dari bakal capres di ruang rapat kabinet di Istana Kepresidenan.
Sebelumnya dalam unggahan di kanal YouTube Seword TV, Direktur Seword Media Utama Alifurrahman Asyari mengaku mendapat informasi dari sebuah grup WhatsApp yang ia ikuti. Menurut dia biasanya grup WA itu sepi bila hari libur. “Tapi hari ini tadi agak rame.Tumben-tumbenan grup ini ramai,” kata dia.
Setelah dibuka dan dibaca, kata Alifurrahman, ternyata ada pertanyaan dari anggota grup tersebut yang mendapatkan respon dan rasa penasaran banyak orang. Pertanyaan itu, menurut dia, terkait situasi di sebuah rapat kabinet bahwa salah seorang capres yang masih menjabat menteri digambarkan mencekik salah seorang wakil menteri.
“Rapat belum mulai, sudah dicekik. Sebelumnya katanya ditampar. Dalam situasi seperti itu akhirnya para menteri melerai karena, ya, sudah agak chaos. Wakil menterinya ini sudah agak-agak ketakutan karena dipegang,” kata Alifurrahman di tayangan selama hampir 12 menit itu.
Alifurrahman mengklaim mendapat kabar tersebut sejak 10 hari lalu dari seorang informan, yakni salah satu staf yang hadir dalam rapat kabinet tersebut. Informan itu, kata Alifurrahman, berpesan agar cerita itu tak dikeluarkan dulu. Alasannya, nanti akan ada orang yang bercerita. “Ini sejarah hitam dalam rapat kabinet, informan saya bilang begitu,” ujarnya.
Narator di video tersebut, Alifurrahman Asyari, mengaku tidak menyaksikan aksi tindak kekerasan dari bakal capres ke wamen tersebut. Ia mengaku diceritakan ulang oleh salah satu staf yang menyaksikan peristiwa kekerasan tersebut.
Alifurrahman juga tidak menyebut wamen dari kementerian mana yang disebut-sebut dicekik dan sempat ditampar itu. Ia hanya mengatakan, pekerjaannya yang bersifat lintas kementerian tidak dibantu oleh menteri yang juga jadi capres tersebut.
Bantahan Kementan
Kementan mengeluarkan pernyataan tertulis bahwa Wakil Menteri Pertanian, Harvick Hasnul Qolbi, tidak pernah terjadwal hadir di rapat terbatas di Istana dalam kurun waktu 10 hari terakhir.
“Sehubungan dengan beredarnya pemberitaan Wakil Menteri Pertanian saat mengikuti rapat terbatas di Istana Negara, Kementan mengatakan bahwa tidak benar perihal kehadiran Wamentan dalam kegiatan tersebut,” ujar Ketua Kelompok Substansi Pemberitaan dan Strakom, Setjen Kementan, Arief Cahyono
Bantahan Presiden Jokowi
Presiden Jokowi meragukan kabar penamparan yang dilakukan oleh Menhan Prabowo terhadap Harvick Hasnul Qolbi. Jokowi menyebut, setahunya tidak ada peristiwa seperti itu.
Jokowi menilai kabar itu sengaja dihembuskan pada tahun politik seperti sat ini. “Masak cekik? Emang tahun politik ini banyak berita seperti ini,” kata Jokowi saat ditemui usai memantau harga kebutuhan pokok di Pasar Bali Mester, Jatinegara, Jakarta Timur pada Selasa, 19 September 2023.
Bantahan kader Gerindra
Ketua Harian Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad, meminta media agar menanyakan langsung kepada Wamen yang bersangkutan. Lagipula, kata Dasco, Prabowo sudah lama diterpa isu miring meski pada akhirnya tidak pernah terbukti kebenarannya.
“Yang paling gampang ini teman-teman wartawan tanya saja ke wamennya langsung kan gitu. Apakah benar kejadiannya, apakah kemudian dia pernah merasa dibegitukan oleh Pak Prabowo,” ungkap Dasco di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta Pusat pada Senin (18/9/2023).
Ia pun enggan menuding siapa yang dianggap memainkan isu tersebut di momen jelang Pemilu 2024.
“Kami gak mau nebak-nebaklah. Orang kita gak terlalu pikirin. Yang penting kami fokus di pileg dan pilpres,” tutur pria yang juga menjabat sebagai Wakil Ketua DPR itu.
Dasco juga meminta kepada kader Gerindra dan Koalisi Indonesia Maju (KIM) agar tidak terprovokasi dengan informasi yang beredar di media sosial. “Mari kita tetap bekerja untuk konsentrasi menghadapi pileg dan pilpres saja,” katanya.