Wartakita, LUWU – Salah satu ABK Kapal Tunda Charles asal desa Komba kecamatan Larompong kabupaten Luwu, Sulawesi selatan yang dibajak kelompok Abu Sayyaf di perairan Filipina bernama Edy Sunaryo, kini keluarga mereka menunggu kejelasan informasi keberadaan anak dan sudaranya tersebut. Orang tua Edy Sunaryo Haja Iam, dalam kesehariannya tak dapat berbuat apa – apa melainkan hanya bersedih dan isak tangis mewarnainya dalam menanti sang buah hati kesayangannya. Mereka bersedih bercampur tangis karena hingga saat ini belum ada kejelasan dari pemerintah maupun perusahaan tempat Edy bekerja.
Orang tua ibu kandung, Edy Sunaryo saat ditemui, tak dapat berkata kata melainkan hanya menangis memandangi foto anaknya. Salah satu keluarganya Nurhidayah yang ditemui mengatakan bahwa Edy Sunaryo sebelum disandera sempat mengirimkan pesan via sms yang mengatakan bahwa ada cinderamata buat kedua orangtuanya yang akan diberikan sebagai hadiah lebaran Idul Fitri, namun dalam perjalanan pulang menuju Indonesia kapal Tunda Charles dibajak oleh kelompok separatis Abu Sayyaf di perairan Filipina.
“Tanggal 19 sore terakhir dia mengirimkan sms tentang hadiah lebaran atau oleh oleh khas filiphina buat kedua orang tua,” ucap Nurhidayah.
Lanjut Nurhidayah bahwa hingga saat ini pemerintah dan perusahaan tempat bekerja Edy Sunaryo belum menghubunginya, melainkan hanya rekan Edy yang sempat lolos saat dibajak.
“Yang hubungi kami hanya ABK yang lolos pada hari rabu tanggal 22 bahwa dia dibajak, mereka di dua kelompok,” ungkapnya.
Pihak keluarga berharap pemerintah segera membebaskan para sandera agar bisa berkumpul pada saat hari Raya Idul Fitri nanti.
Untuk terus mengetahui keberadaannya, keluarga Edy Sunaryo masih berkumpul sambil memantau perkembangan berita lewat media elektronik. *Mir