MAKASSAR — Setelah mulai beroperasi, Bus Rapid Transit (BRT) Makassar, pihak Damri sebagai operator pelaksana BRT disebut menanggung rugi setiap hari. Kabag Operasional Perum Damri Makassar, Bahari pihaknya mendapatkan kerugian dalam satu hari beroperasi, setiap unit BRT menghabiskan biaya operasional mencapai Rp 500 ribu. Dengan lima bus yang beroperasi, Perum Damri Makassar membutuhkan sedikitnya Rp 2,5 juta dalam satu hari. Sedangkan, pemasukan BRT dalam satu hari hanya mencapai Rp 500 ribu.
Manajemen berusaha menutupi kerugian tersebut dengan menyewakan bus kepada pihak yang membutuhkan, seperti saat penyelenggaran Muktamar Muhammadiyah dan Aisyiyah beberapa waktu lalu di Makassar.
Walaupun merugi ia tetap mengoperasikan BRT Mamminasata karena BRT Mamminasata adalah program pemerintah yang harus dijalankan untuk melayani masyarakat dibidang transportasi di Maros – Makassar – Gowa – Takalar. Pengoperasian BRT Mamminasata saat ini melaju di koridor dua, tiga, dan delapan.
Salah satu alasan yang membuat Damri merugi karena daya tarik masyarakat memilih BRT sebagai kebutuhan transportasi masih minim. BRT Mamminasata yang hanya berhenti di Halte resmi BRT untuk menaik turunkan penumpang, oleh sebagian masyarakat belum senyaman menahan angkot yang bisa berhenti di mana saja untuk menaikkan dan menurunkan penumpang, yang seringkali menjadi penyebab kemacetan di saat jam-jam sibuk. Walaupun tarif sekali naik BRT sebesar Rp 5.000,-termasuk murah untuk jauhnya jarak tempuh, ditambah jalur prioritas untuk BRT di setiap koridornya.
Saat ini Damri hanya berharap kepada Pemerintah Sulsel untuk mensubsidi armada ini. Di tempat terpisah Gubernur Sulsel Syahrul Yasin Limpo mengatakan, telah mendengar berbagai persoalan dari BRT.
Pemprov Sulsel meminta agar Perum Damri segera membuat laporan pelaksanaan operasional BRT agar diketahui permasalahan yang dihadapi selama ini sehingga akan diketahui akar masalah yang membuat BRT merugi.
“Kalau laporannya sudah ada, nanti kita adakan rapat evaluasi. Kita akan bahas semua masalah terkait BRT ini,” ungkap Syahrul.