MAKASSAR, — Idul Adha adalah hari raya umat Islam yang diperingati setiap tanggal 10 Zulhijah dalam kalender Hijriyah. Walaupun ada perbedaan pendapat dalam menentukan awal bulan Dzulhijjah yang membuat perbedaan hari raya Idul Adha, tetapi tidak ada perbedaan semangat berkurban, antara yang berlebaran hari ini dan kemarin.
Idul Adha juga dikenal sebagai Hari Raya Kurban, karena pada hari ini umat Islam yang mampu diwajibkan untuk menyembelih hewan kurban sebagai bentuk pengorbanan dan ketaatan kepada Allah SWT.
Makna simbolis untuk umat Islam, berkurban adalah usaha melepaskan kesukaan, merelakan kecintaan yang diyakini sebagai hak milik, sampai tiba waktunya Maha Pemilik mengambilnya kembali. Nabi Ismail A.S. yang menjadi jantung hati kesayangan Nabi Ibrahim A.S., putra yang kelahirannya tepat sesaat setelah beliau A.S. realistis, mustahil di usia senjanya bersama Siti Hajar mendapatkan keturunan, diminta kembali oleh pemiliknya.
Ada juga yang memaknai mengorbankan hewan ternak di hari raya Kurban, layaknya mengurbankan atau membuang sifat-sifat kebinatangan dari yang berkurban. Walaupun, faktanya tidak sedikit manusia yang masih terjebak dalam karakter ‘hewan yang berpikir’, yaitu manusia yang memiliki akal budi, tetapi tersandera menjadi pelayan bagi nafsu dan syahwatnya, kerap lebih buas dari binatang buas yang masih mengenal cukup dan kenyang.
Di sisi lain, seseorang yang berkurban hewan ternak, telah mengkonversi perputaran kapital dari peternak, penjual, dan pembeli, menjadi perputaran nilai-nilai kebaikan dan kemanusiaan dengan berbagi daging kurban kepada sesama yang membutuhkan.
Berikut adalah 10 fakta tentang perayaan Idul Adha:
1. Idul Adha berasal dari kata Arab yang berarti “hari pengorbanan”. Nama lainnya adalah Eid al-Kabir, yang berarti “hari besar”.
2. Idul Adha merupakan peringatan atas kisah Nabi Ibrahim AS yang bersedia mengorbankan putranya, Nabi Ismail AS, atas perintah Allah SWT. Namun, Allah SWT menggantikan Nabi Ismail AS dengan seekor domba yang disembelih sebagai kurban.
3. Idul Adha juga bertepatan dengan ibadah haji, yaitu perjalanan suci ke Mekkah yang wajib dilakukan oleh setiap Muslim yang mampu sekali seumur hidup. Ibadah haji dimulai pada tanggal 8 Zulhijah dan berakhir pada tanggal 12 Zulhijah.
4. Idul Adha dirayakan dengan salat Id di masjid atau lapangan terbuka pada pagi hari, kemudian dilanjutkan dengan penyembelihan hewan kurban. Hewan kurban yang diperbolehkan adalah unta, sapi, kerbau, kambing, atau domba.
5. Hewan kurban harus memenuhi syarat-syarat tertentu, seperti sehat, tidak cacat, tidak buta, tidak pincang, dan berumur minimal satu tahun untuk kambing atau domba, dan dua tahun untuk unta, sapi, atau kerbau.
6. Hewan kurban dibagi menjadi tiga bagian: sepertiga untuk keluarga yang menyembelih, sepertiga untuk kerabat dan tetangga, dan sepertiga untuk fakir miskin dan orang yang membutuhkan.
7. Idul Adha juga merupakan hari untuk saling bermaaf-maafan, bersilaturahmi, dan berbagi kebahagiaan dengan sesama. Umat Islam biasanya mengucapkan “Taqabbalallahu minna wa minkum” yang berarti “Semoga Allah menerima (amal ibadah) dari kami dan dari kalian”.
8. Idul Adha juga memiliki tradisi kuliner khas di berbagai negara. Misalnya, di Indonesia ada sate kambing, gulai kambing, rendang daging, dan ketupat. Di Turki ada kebab daging kurban, di Pakistan ada nihari daging sapi atau kambing, dan di Maroko ada tagine daging kurban.
9. Idul Adha juga memiliki makna spiritual yang mendalam bagi umat Islam. Idul Adha mengajarkan tentang nilai-nilai pengorbanan, ketaatan, kesabaran, keikhlasan, dan kepedulian terhadap sesama.
10. Idul Adha juga merupakan kesempatan untuk meningkatkan iman dan takwa kepada Allah SWT, serta mengikuti teladan Nabi Ibrahim AS dan Nabi Ismail AS yang rela menyerahkan segala sesuatu kepada Allah SWT.