Wartakita.id – Samsung mengumumkan di acara Galaxy Unpacked 2021 yang baru saja digelar, bahwa perusahaannya berjanji menghilangkan bahan plastik dari kemasan smartphone mereka pada tahun 2025 sebagai bentuk dukungan untuk menjaga lingkungan dunia.
Sebagai bentuk upaya berkelanjutan dari Samsung bertajuk ‘Galaxy for the Planet’ yang bertujuan mengurangi limbah selama siklus hidup smartphone Samsung.
Samsung juga bakal pakai bahan daur ulang di semua produk smartphone baru hingga mencapai ‘Zero waste to landfill’. Samsung juga akan mengurangi konsumsi daya siaga dibawah 0,005 Watt saat perangkat terisi penuh.
“Kami percaya bahwa setiap orang memiliki peran untuk memberi solusi inovatif dalam melindungi Bumi bagi generasi mendatang,” kata Presiden Bisnis Komunikasi Seluler Samsung, TM Roh.
“Galaxy for the Planet adalah langkah penting dalam perjalanan kami menuju terciptanya dunia yang lebih berkelanjutan, kami melakukannya melalui keterbukaan, transparansi, dan kolaborasi untuk mendukung semua yang kami lakukan,” tambahnya.
Samsung pada bulan Juni mengatakan bahwa emisi gas rumah kacanya naik 5 persen dari tahun ke tahun, yang mana ini merupakan kegagalan Samsung dalam mencapai target emisinya di tahun 2020.
Langkah lain yang dilakukan Samsung diantaranya meluncurkan program daur ulang untuk perangkat Galaxy lama dan berjanji hanya menggunakan sumber energi terbarukan pada operasinya di Brazil dan Meksiko tahun 2025.
Upaya dan janji terbaru Samsung ini disampaikan bersamaan dengan perusahaan LG yang berkomitmen untuk menetapkan target emisi yang sejalan dengan tujuan Perjanjian Paris (Paris Agreement) dalam membatasi pemanasan global hingga 1,5 derajat Celcius.
Disaat Samsung mengalami kenaikan emisi, LG justru berhasil menurunkan output emisinya sebesar 12 persen di tahun lalu dibandingkan 2019.
Dua upaya tersebut dirasa sangat perlu dilakukan berbagai perusahaan besar dan diharapkan diikuti perusahaan lainnya.
Baru-baru ini, PBB menyatakan bahwa bumi berada dalam keadaan darurat dimana efek dari pemanasan global tidak bisa dihindari lagi. Salah satu cara untuk mengurangi efek tersebut adalah mengurangi produksi emisi secara serempak di atmosfer hingga 2050.