Hasil Periksa Fakta Renanda Dwina Putri (Anggota Komisariat MAFINDO Universitas Pendidikan Indonesia)
Faktanya, suhu dingin udara yang terjadi saat ini sampai Agustus bukan disebabkan oleh fenomena aphelion, melainkan fenomena alamiah yang biasa terjadi pada bulan-bulan puncak musim kemarau, yakni di bulan Juli-September.
Selengkapnya di bagian penjelasan.
=====
Kategori: Konten yang Menyesatkan
====
Sumber: WhatsApp
====
Narasi:
“Mulai besok 15 Juli 2021 pkl 05.27 wib kita akan mengalami FENOMENA APHELION, dimana letak bumi akan sangat jauh dr matahari. Kita tdk bisa melihat fenomena tsb, tp kita bs merasakan dampaknya. Ini akan berlangsung sampai bulan Agustus 2021.”
[…]
(Narasi dilanjutkan setelah bagian referensi)
====
Penjelasan:
Telah beredar pesan berantai melalui WhatsApp berisi informasi terkait fenomena Aphelion yang terjadi mulai tanggal 15 Juli hingga Agustus 2021. Disebutkan juga fenomena itu akan membuat cuaca lebih dingin dari sebelumnya yang menyebabkan beberapa penyakit, seperti batuk, flu, dan sesak nafas.
Berdasarkan hasil penelusuran, informasi fenomena aphelion yang menyebabkan penurunan suhu itu tidak benar. Mengutip dari Kompas, Kepala Bidang Diseminasi Pusat Sains Antariksa Lapan, Emanuel Sungging mengungkapkan bahwa suhu dingin yang terjadi di bulan Juli ini bukan disebabkan oleh fenomena Aphelion.
“(Bumi di titik Aphelion) Itu hanya fenomena tahunan biasa. Artinya, sudah setengah tahun perjalanan Bumi mengitari Matahari. Kalau suhu lebih karena dinamika atmosfer,” kata Sungging, dikutip dari pemberitaan Kompas.com (4/7/2021).
Selain itu, melalui laman resminya, Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) menjelaskan bahwa Aphelion yang terjadi pada 6 Juli 2021 pukul 05.27 WIB / 06.27 WITA / 07.27 WIT pada jarak 152.100.527 km adalah fenomena di mana pusat bumi berada pada titik terjauh dengan matahari. Fenomena ini secara umum tidak memberikan dampak yang signifikan terhadap suhu bumi.
“Secara umum, tidak ada dampak yang signifikan pada Bumi. Suhu dingin ketika pagi hari yang terjadi belakangan ini dan nanti sampai dengan Agustus merupakan hal yang biasa terjadi pada musim kemarau dikarenakan tutupan awan yang sedikit sehingga tidak ada panas dari permukaan bumi (yang diserap dari cahaya matahari dan dilepaskan pada malam hari) yang dipantulkan kembali ke permukaan bumi oleh awan,” tulis LAPAN dalam artikelnya.
Dari berbagai fakta di atas, pesan yang beredar melalui WhatsApp itu dikategorikan sebagai Konten yang Menyesatkan.
====
Referensi:
http://edukasi.sains.lapan.go.id/artikel/bersiaplah-6-juli-terjadi-fenomena-aphelion/301
====
(Lanjutan narasi)
[…]
“Kita akan mengalami cuaca yg dingin melebihi cuaca dingin sebelumnya, yg akan berdampak meriang, flu, batuk, sesak nafas dll. Oleh Krn itu mari kita semua tingkatkan imun dgn byk2 meminum vitamin atau suplemen agar imun kita kuat. Smg kita semua selalu ada dlm lindunganNya. Aamiinn.
Jarak bumi – matahari perjlnan 5 mnt cahaya atau 90.000.000 km. Fenomena aphelion menjadi 152.000.000 km. 66% lbh jauh. Jadi hawa lbh dingin, dampaknya ke badan kurang enak karena gak terbiasa dgn suhu ini.”