Makassar – Pemilihan Gubernur Sulawesi Selatan (Pilgub Sulsel) 2024 semakin menarik perhatian. Bakal calon gubernur sekaligus petahana, Andi Sudirman Sulaiman, tampak mendominasi rekomendasi dari berbagai partai politik. Hal ini memunculkan potensi skema kotak kosong dalam pemilihan mendatang.
Menurut aturan, syarat pencalonan gubernur dan wakil gubernur membutuhkan dukungan sebesar 20 persen atau minimal 17 kursi dari 85 kursi di DPRD Sulsel. Saat ini, hanya Partai NasDem yang mampu mengusung pasangan calon tanpa koalisi.
Baru-baru ini, Partai Demokrat dengan 7 kursi secara resmi memberikan rekomendasi kepada pasangan Andi Sudirman Sulaiman dan Fatmawati Rusdi (ASS-Fatma). Selain itu, PAN, Gerindra, Golkar, PKB, dan PKS juga cenderung mendukung pasangan ini.
Jika tujuh partai tersebut bersatu dalam koalisi ASS-Fatma, maka yang tersisa adalah PDIP, PPP, dan Hanura. Ketiga partai ini telah memberikan dukungan kepada bakal calon gubernur Danny Pomanto, tetapi hanya memiliki 15 kursi, belum memenuhi syarat 20 persen. Artinya, skema kotak kosong dapat terwujud.
Pengamat politik, Ras MD, menyatakan bahwa skema kotak kosong adalah kegagalan dalam berdemokrasi. “Pilihan publik menjadi terbatas dan rasionalisasi pilihan publik dibatasi,” katanya pada Minggu (21/7/2024). Menurutnya, partai politik gagal menjalankan fungsi sebagai pilar demokrasi jika skema ini terjadi.
Sulsel memiliki banyak tokoh potensial seperti Ilham Arief Sirajuddin, Moh Ramdhan Pomanto, Andi Iwan Dermawan Aras, Adnan Puchrita Ichsan, dan Indah Putri Indriana. Ras MD khawatir kejadian Pilwalkot Makassar 2018, di mana kotak kosong menjadi pemenang, bisa terulang.
Komentar Danny Pomanto
Danny Pomanto, yang juga bakal calon gubernur, mengaku terus berusaha mendapatkan dukungan partai. “Insyaallah kita lagi usaha terus sampai bisa dapat tiket,” ujarnya. Ia tetap optimis meski peluang mengarah ke skema kotak kosong.
NasDem, sebagai partai pemenang dengan 17 kursi, sudah mengumumkan dukungan untuk pasangan Sudirman-Fatma meskipun surat rekomendasi resmi belum keluar. Demokrat juga baru saja memberikan rekomendasi serupa. Dua partai besar yang tersisa adalah Gerindra dengan 13 kursi dan Golkar dengan 14 kursi.
Danny mengaku melakukan yang terbaik dan menyerahkan hasilnya kepada Tuhan. “Tidak apa-apa (sisa sedikit partai), semua namanya juga usaha. Kita fight untuk usaha, apapun di ujungnya itu sudah ditakdirkan Tuhan semua,” jelasnya.
Terkait dukungan Demokrat kepada pasangan Sudirman-Fatma, Danny mengucapkan selamat. “Saya menyampaikan selamat kepada pasangan Andi Sudirman-Fatmawati Rusdi atas dukungan Demokrat. Ini sebuah proses koalisi yang semakin menarik,” ungkapnya. Menurut Danny, yang paling penting adalah bagaimana pemimpin bisa membawa Sulsel lebih maju.