Walk Out di KTT D-8: Mengapa Delegasi Meninggalkan Pidato Presiden Prabowo?
Sebuah video yang menunjukkan sejumlah delegasi meninggalkan ruangan saat Presiden Prabowo Subianto berpidato di Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ke-11 Developing Eight (D-8) menjadi sorotan publik. Dalam video yang viral di media sosial, terlihat salah satu yang keluar adalah Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan.
Namun, di tengah peristiwa tersebut, beberapa delegasi tetap mendengarkan dengan serius, termasuk perwakilan dari Palestina dan PBB.
Kemlu: Walk Out Adalah Hal Lumrah
Juru Bicara Kementerian Luar Negeri (Kemlu), Rolliansyah Soemirat, menjelaskan bahwa keluar masuk ruangan dalam pertemuan internasional adalah hal biasa.
βSifat keluar masuk ruangan meeting adalah hal yang lumrah, termasuk di forum PBB. Delegasi sering kali mengikuti pertemuan bilateral atau kegiatan paralel lainnya di luar sesi utama,β ujar Rolliansyah, dilansir Antara (23/12/2024).
Ia menambahkan bahwa setiap delegasi memiliki hak untuk menentukan kapan mereka akan duduk di kursi delegasi atau meninggalkan ruangan.
Meski demikian, Rolliansyah memastikan bahwa Presiden Prabowo berkesempatan berbicara dengan semua ketua delegasi, termasuk Presiden Erdogan, baik sebelum maupun sesudah KTT. Bahkan, keduanya duduk bersama dalam acara makan siang usai konferensi.
Pidato Prabowo: Seruan untuk Solidaritas
Dalam pidatonya, Presiden Prabowo menyoroti pentingnya persatuan di antara negara-negara Muslim. Ia menilai bahwa solidaritas yang ada saat ini masih belum cukup untuk menangani isu-isu besar seperti perdamaian dan kemanusiaan.
βKita selalu menyatakan dukungan untuk Palestina, Suriah, tapi dukungan yang seperti apa?β ujar Prabowo di hadapan para delegasi. Ia mengajak negara-negara Muslim untuk bekerja sama lebih nyata dan tidak terpecah belah.
Prabowo juga mengkritik strategi βdevide et imperaβ yang menurutnya masih memecah belah negara-negara Muslim hingga kini. βBagaimana kita bisa membantu Palestina kalau kita saling bermusuhan antarsesama? Mari kita jujur kepada rakyat kita,β imbuhnya.
Hak Asasi Manusia dan Umat Muslim
Pidato Prabowo juga menyinggung perlakuan dunia internasional terhadap umat Muslim. Menurutnya, isu hak asasi manusia sering kali tidak berlaku bagi mereka.
βHak asasi manusia bukan untuk orang Muslim. Ini kenyataannya, sangat menyedihkan. Mari kita kerjakan apa yang kita bisa, tapi tetap lihat realitanya dan jujur dengan diri kita sendiri,β ujarnya.
Ia mengakhiri pidatonya dengan menyerukan persatuan dan komitmen Indonesia untuk terus mendukung negara-negara Muslim lain. βIndonesia akan berusaha semaksimal mungkin, dengan cara apa pun yang kita bisa, tapi saya mendorong persatuan. Saya mendorong kerja sama.β
Reaksi Publik dan Makna di Balik Peristiwa
Video viral ini memicu perdebatan di kalangan masyarakat. Sebagian menilai walk out delegasi sebagai bentuk ketidaksepakatan terhadap isi pidato, sementara yang lain menganggapnya sebagai rutinitas biasa dalam pertemuan internasional.
Apa pun alasannya, pesan yang disampaikan Presiden Prabowo di forum ini menjadi refleksi penting. Solidaritas antarnegara Muslim bukan hanya soal pernyataan, tetapi harus diwujudkan dalam aksi nyata.
Seperti yang diungkapkan oleh Kemlu, dinamika di forum internasional adalah hal yang lumrah. Namun, pidato Presiden Prabowo mengingatkan bahwa kerja sama nyata adalah kunci untuk menciptakan perubahan yang berarti.
Kita tunggu langkah konkret apa yang akan dilakukan Indonesia dan negara-negara Muslim lainnya untuk mewujudkan solidaritas yang lebih kuat.