Jumlah pasien korban sengatan panas di Korea Selatan (Korsel) meningkat dua hari terakhir setelah musim hujan berakhir.
Menurut Badan Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Korea (KDCA), sebanyak 46 orang didiagnosis mengalami serangan panas di seluruh Korsel pada Rabu dan 62 orang pada Kamis. Angka ini tercatat ketika peringatan gelombang panas diberlakukan untuk sebagian besar wilayah negara itu.
“Perhitungan harian itu menunjukkan lonjakan tajam dari empat kasus yang dilaporkan pada Minggu pekan lalu,” kata badan tersebut, dilansir dari Yonhap, Sabtu, 29 Juli 2023.
Sengatan panas merupakan kondisi medis serius yang dapat berakibat fatal jika tidak ditangani dengan segera.
Gangguan kesehatan ini disebabkan ketidakmampuan tubuh untuk mendinginkan diri. Gejala yang dapat timbul, antara lain demam tinggi, sakit kepala, kebingungan, dan kejang.
Sejak Korea Selatan memulai pemantauan terhadap sengatan panas pada 20 Mei, mereka telah melaporkan 868 pasien hingga Kamis kemarin.
Sekitar 26,2 persen, atau 227 orang, dari jumlah total tersebut adalah warga lansia berusia 65 tahun ke atas.
KDCA merekomendasikan agar orang-orang mengambil tindakan pencegahan terhadap sengatan panas, seperti tetap di dalam ruangan jika memungkinkan dan memakai pakaian longgar berwarna terang serta topi lebar jika mereka harus pergi keluar.
Mereka juga diimbau untuk menghindari aktivitas di luar ruangan saat terik, yang biasanya berlangsung dari pukul 12.00 siang hingga 17.00.