Wartakita, LUWU UTARA – Dua kecamatan yang paling terdampak sejak rabu malam (27/4), yakni kecamatan Baebunta dan kecamatan Malangke Barat. Luapan sungai Rongkong menggenangi ruas jalan, sarana dan prasarana pemerintahan serta permukiman warga. Ribuan rumah di dua kecamatan tersebut terendam banjir setinggi satu meter.
Pemerintah daerah kabupaten Luwu Utara kamis siang telah turun melakukan peninjauan lokasi banjir bersama BPBD dan aparat Kepolisian.
Data sementara BPBD Luwu utara, mengungkapkan bahwa di desa Beringin Jaya sekitar 500 rumah terendam, sementara desa-desa lainnya masih dalam pendataan.
Menurut warga beringin jaya, Ibro, mengatakan bahwa banjir mulai terjadi pada Rabu malam sekitar pukul 22.00 Wita dan puncaknya pada Kamis dini hari pukul 01.00 Wita.
“Banjir tertinggi hingga satu meter mulai pada pukul 01.00, dan ada sekitar 500 rumah warga di desa ini terendam, banyak perabot rumah tangga warga hanyut,” jelas Ibro.
Sejumlah warga yang perabotnya terendam lumpur dan hanyut mulai berusaha mencari sisa sisa perabot mereka dengan membersihkan lumpur yang terendam dalam rumah dan memindahkan ke tempat yang lebih tinggi.
Menurut warga di desa Beringin Jaya, banjir yang kerap melanda daerahnya tercatat mulai terjadi sejak bulan Februari hingga April 2016 ini, namun belum ada solusi permanen, banjir nyaris tak pernah surut sepenuhnya, membuat warga tidak nyaman dan merasa was-was setiap hujan turun.
“Setiap datang hujan, selalu banjir dan merendam rumah kami, namun banjir kali ini adalah yang terparah, sejak Februari lalu, “ ungkap Nahariah, warga desa Beringin Jaya lainnya. Warga berharap pemerintah segera menanggulangi banjir dengan membangun tanggul di sungai Rongkong. (Amir / Jurnalis Warga)
Untuk informasi lebih lanjut, dapat menghubungi : PMI Provinsi Sulawesi Selatan, Tlp: 0411 – 830373, atau PMI Luwu Utara, Tlp : 0473 – 2311760