SURABAYA – Gawai, ponsel alias gadget atau handphone (HP) telah menjadi kebutuhan pokok di era digital ini. Bahkan, hampir semua anak-anak menggunakan gadget.
Namun, sayangnya banyak anak yang menjadi kecanduan gadget. Mereka menghabiskan waktu bermain game online, browsing internet, dan bahkan melihat konten pornografi. Anak-anak yang kecanduan gadget ini mengalami perubahan perilaku yang tidak normal.
Direktur Utama RS Jiwa Menur Surabaya, Vitria Dewi, mengungkapkan bahwa jumlah pasien yang menderita kecanduan gadget di RS Jiwa Menur terus bertambah akhir-akhir ini. Oleh karena itu, pihak rumah sakit telah menyiapkan klinik kesehatan jiwa anak dan remaja untuk mengatasi gangguan belajar akibat kecanduan gadget ini.
“Kasus kecanduan gadget semakin meningkat di RS Jiwa Menur. Kami benar-benar fokus untuk mengembalikan mereka ke aktivitas normal,” ujar Vitria kemarin.
Vitria juga menyebutkan bahwa kasus kecanduan gadget yang biasa ditangani adalah anak-anak yang enggan sekolah karena lebih memilih bermain game online atau melihat konten porno. Oleh karena itu, RS Jiwa Menur bekerja sama dengan dinas pendidikan (dispendik) untuk melakukan pencegahan sejak dini.
Sementara itu, psikiater Konsultan Anak dan Remaja RS Jiwa Menur, Ivana Sajogo, mengungkapkan bahwa rata-rata kasus kecanduan gadget dialami oleh anak usia 14-19 tahun. Bahkan, Ivana juga pernah menangani kasus kecanduan gadget pada seorang anak usia 11 tahun, yang merupakan kasus termuda yang pernah ia tangani.
“Jumlah kasus kecanduan gadget meningkat sekitar 20 persen saat ini. Anak usia 14-19 tahun adalah kelompok yang paling sering membutuhkan perawatan. Kecanduan internet merupakan masalah yang mengerikan dan membutuhkan penanganan yang kompleks,” ungkap Ivana.
Menurut Ivana, kecanduan gadget sebenarnya merupakan bagian dari kecanduan internet secara keseluruhan, dan ada kriteria diagnosis yang harus dipenuhi untuk dapat mengidentifikasi seseorang yang mengalami kecanduan gadget.
Kecanduan gadget pada anak-anak dan remaja merupakan masalah serius yang perlu mendapatkan perhatian serius dari semua pihak. Selain dampak negatif terhadap kesehatan jiwa, kecanduan gadget juga dapat mengganggu perkembangan sosial dan pendidikan anak-anak. Oleh karena itu, penting bagi orang tua, sekolah, dan pemerintah untuk bekerja sama dalam melakukan pencegahan dan penanganan kasus kecanduan gadget ini.
Orang tua perlu memberikan pengawasan yang ketat terhadap penggunaan gadget oleh anak-anak. Mereka harus membatasi waktu bermain game online dan menghindari akses ke konten yang tidak pantas. Selain itu, penting juga untuk melibatkan anak-anak dalam kegiatan sosial dan olahraga yang positif, sehingga mereka tidak terlalu bergantung pada gadget.
Sekolah juga memiliki peran penting dalam pencegahan kecanduan gadget. Mereka harus memberikan pemahaman yang baik tentang penggunaan gadget yang sehat dan mengadakan kegiatan yang melibatkan interaksi sosial antara siswa. Selain itu, sekolah juga dapat menyediakan program pendidikan tentang bahaya kecanduan gadget dan cara mengatasinya.
Pemerintah juga perlu terlibat dalam penanganan kasus kecanduan gadget ini. Mereka harus melakukan kampanye yang lebih intensif tentang bahaya kecanduan gadget dan memberikan dukungan kepada rumah sakit jiwa dan lembaga pendidikan untuk meningkatkan pelayanan bagi anak-anak yang mengalami kecanduan gadget. Kecanduan gadget merupakan bagian dari kecanduan internet dan ada kriteria diagnosis.
Dalam era digital ini, gadget memang menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan kita. Namun, kita harus bijak dalam menggunakannya. Kecanduan gadget bukanlah hal yang sepele, dan dampaknya dapat merusak kesehatan jiwa dan perkembangan anak-anak. Semua pihak harus bekerja sama untuk mencegah dan mengatasi masalah kecanduan gadget ini demi masa depan yang lebih baik bagi generasi muda kita.