Sempat trending di media sosial Twitter, brand mewah asal Spanyol Zara menuai cibiran netizen atas kampanye koleksi terbarunya.
Kronologi awalnya, dalam kampanye fashion yang berjudul ‘The Jacket’, brand Zara mengeluarkan kurang lebih enam koleksi terbarunya berupa jaket.
Warga internet meninggalkan puluhan ribu keluhan tentang iklan tersebut di akun Instagram Zara. Mereka mengatakan gambar-gambar tersebut mirip dengan foto-foto mayat dengan kain kafan putih di Gaza. Tagar #BoycottZara” menjadi tren di platform media sosial X.
Setelah diunggah netizen berspekulasi bahwa konsep pemotretan kampanye ini mengangkat isu genosida Palestina yang sampai saat ini masih berlangsung.
Melansir akun X @skinbrotha pada 13 Desember 2023, dalam kampanye berupa foto pemotretan, brand Zara menampilkan model perempuan sebagai karakter utama dengan model pria sebagai tokoh pendukung.
Pemotretan konsep ‘The Jacket’ tersebut dihiasi dengan latar belakang berwarna putih dan properti yang didekorasi sedemikian rupa untuk menunjang konsep produk terbaru brand Zara.
Sekilas beberapa konsep pemotretan tersebut menampilkan model perempuan yang didukung dengan properti peti, rerutuhan puing bangunan, debu, dan patung-patung seni yang memang tidak dalam keadaan utuh.
Namun, netizen menafsirkan bahwa konsep pemotretan dan properti yang diusung mengarah pada isu genosida yang saat ini dialami salah satu negara lantaran setiap properti yang digunakan diduga menggambarkan kondisi pembantaian di Palestina.
“Peti mati, mayat, kematian, debu, reruntuhan, kerusakan very insenstive & pure evil. Digusting,” ujar akun Twitter @skinbrotha.
Mulai peti mati, mayat dalam bentuk properti patung-patung tidak utuh yang diletakkan di bawah, kematian dalam rupa patung yang dibalut kain seperti sedang dikafani, serta properti seperti reruntuhan ditambah debu yang memperlihatkan kondisi bangunan di Palestina yang hancur.
Penafsiran tersebut membuat netizen geram dan ancam boikot brand fashion in karena diduga dukung Israel
Akhirnya setelah keributan ini trending di media sosial, brand Zara buka suara atas kejadian yang ada yang berasal dari kampanye koleksi terbaru mereka.
Zara mengatakan iklan yang juga menampilkan manekin dengan anggota tubuh yang hilang dirancang pada bulan Juli dan difoto pada bulan September. Sebelum konflik meletus pada bulan Oktober, dan dimaksudkan untuk menunjukkan patung yang belum selesai di studio pematung.
Otoritas Standar Periklanan Inggris (ASA) mengatakan mereka menerima 110 keluhan tentang iklan Zara. Keluhan-keluhan itu mengatakan gambar-gambar tersebut merujuk pada perang di Gaza dan bersifat ofensif.
“Karena Zara telah menghapus iklan tersebut, kami tidak akan mengambil tindakan lebih lanjut,” kata ASA dalam sebuah pernyataan.
Enam unggahan yang menampilkan kampanye “Atelier” dihapus dari laman Instagram Zara. Perusahaan induk Zara, Inditex mengatakan foto-foto tersebut telah ditarik dari semua platform. Zara menarik foto-foto pemotretan tersebut dari situs dan halaman beranda aplikasinya.
Koleksi “Atelier” yang terdiri dari enam jaket, merupakan salah satu koleksi termahal Zara, dengan harga mulai dari 229 dolar AS untuk blazer wol abu-abu dengan lengan rajutan tebal, hingga 799 dolar AS untuk jaket kulit. Jaket-jaket tersebut masih dijual di situs-situs Zara.