SIDOARJO, WARTAKITA.ID – Suasana duka mendalam menyelimuti Pondok Pesantren (Ponpes) Al Khoziny di Sidoarjo, Jawa Timur, setelah bangunan musala di kompleks tersebut runtuh pada Selasa (30/9/2025). Insiden ini menyebabkan sejumlah santri menjadi korban, baik meninggal dunia maupun luka-luka, memicu operasi penyelamatan yang dramatis oleh tim gabungan.
Peristiwa runtuhnya bangunan di Ponpes Sidoarjo ini sontak menjadi sorotan nasional, mengundang simpati dan doa dari seluruh penjuru negeri. Berikut adalah rangkuman fakta lengkap yang berhasil dihimpun tim WartaKita.id.
Kronologi Runtuhnya Bangunan Musala
Menurut keterangan saksi mata, bangunan musala tersebut runtuh secara tiba-tiba saat sejumlah santri sedang berada di dalamnya untuk kegiatan belajar mengajar. Kejadian diperkirakan terjadi pada sore hari, di saat aktivitas ponpes masih berlangsung. Belum diketahui secara pasti penyebab utama insiden ini, namun dugaan sementara mengarah pada kondisi bangunan yang sudah tua.
Proses Evakuasi Dramatis dan Data Korban
Tim SAR gabungan yang terdiri dari BPBD, Basarnas, TNI, dan Polri segera bergerak cepat ke lokasi kejadian untuk melakukan proses evakuasi. Upaya penyelamatan berlangsung hingga larut malam, diwarnai dengan momen-momen menegangkan saat petugas berusaha mengeluarkan korban yang terjebak di bawah puing-puing.
Berdasarkan data sementara, tiga santri Pondok Pesantren Al-Khoziny, Buduran, Sidoarjo, meninggal dunia akibat tertimpa reruntuhan bangunan musala. Berikut identitasnya.
Mereka adalah Mochammad Mashudulhaq (14) asal Dukuh Pakis, Surabaya, Muhammad Soleh (22) asal Bangka Belitung, dan Maulana Alfan Abrahimafic (15) asal Pabean Cantikan, Surabaya. Tiga orang santri dinyatakan meninggal dunia, sementara belasan lainnya mengalami luka-luka dan langsung dilarikan ke rumah sakit terdekat.
Kesaksian dari Lokasi: Suara dari Balik Reruntuhan
Salah satu momen paling memilukan selama proses evakuasi adalah ketika tim penyelamat mendengar suara-suara santri dari balik reruntuhan. Kesaksian ini memberikan harapan sekaligus memacu tim untuk bekerja lebih keras. “Kami mendengar suara minta tolong, itu yang menjadi penyemangat kami untuk tidak menyerah,” ujar salah seorang petugas di lokasi. Keluarga korban yang menunggu di sekitar lokasi pun tak henti-hentinya memanjatkan doa.
Dugaan Penyebab dan Penyelidikan Awal
Pihak kepolisian telah memasang garis polisi di sekitar area kejadian dan akan segera melakukan penyelidikan untuk mengetahui penyebab pasti runtuhnya bangunan Ponpes Al Khoziny. Beberapa spekulasi menyebutkan faktor usia bangunan dan kondisi struktur menjadi pemicu utama. Pemerintah daerah setempat juga berjanji akan melakukan evaluasi terhadap bangunan-bangunan fasilitas umum lainnya, terutama di lingkungan pendidikan, untuk mencegah tragedi serupa terulang kembali.

























