Kamis, 1 Juni 2023
  • kontak
  • beriklan
  • privasi
  • perihal
wartakita.id
  • BERANDA
  • PERUBAHAN IKLIM
  • DUKUNG UMKM
  • KONTAK
  • LAYANAN
No Result
View All Result
wartakita.id
  • BERANDA
  • PERUBAHAN IKLIM
  • DUKUNG UMKM
  • KONTAK
  • LAYANAN
No Result
View All Result
wartakita.id
No Result
View All Result
ads ads ads
Home Esai Opini

Catatan Perubahan Logo Wartakita.id

Untuk Bumi, kini dan nanti.

4 Maret 2021
in Alam dan Lingkungan Hidup, Esai
Reading Time: 3 mins read
A A

Jurnal ilmiah yang dimuat di “Nature” memperkirakan tinggi permukaan laut global tetap akan naik sekitar 2,5 meter, meskipun target 2 derajat celcius “Paris Agreement” tercapai.

Melelehnya lapisan-lapisan es di Antartika karena pemanasan global adalah sebab utamanya.

Rekor Panas Tertinggi di Vietnam Mencapai 44,1 Derajat Celcius

BNPB: Gempa Mentawai Terasa Kuat Selama 30 Detik

BMKG: Peringatan Dini Tsunami Gempa 7,3 Sudah Berakhir

Para ahli tersebut percaya, mencairnya lapisan es di Antartika mencapai puncaknya di akhir abad ini, namun kerusakan yang timbul akibat naiknya muka laut masih dapat dipulihkan oleh generasi penerus umat manusia. Maafkan para pendahulu (termasuk kami) yang mewariskan masalah besar.

Pemulihan tersebut telah dimulai secara bersama-sama sejak lama. Seperti semua perjuangan, baru terasa sedang perjuangkan sesuatu yang baik dan benar ketika menemui hambatan besar, yaitu mengubah kebiasaan.

Pada tahun 2015, hampir semua negara di muka Bumi mengadopsi “Paris Agreement”, yang berisi rencana menghadang perubahan iklim global, dengan mencegah kenaikan suhu lebih dari 2 derajat Celsius (3.6F).

“The Guardian” menyimpulkan, “Sekalipun suhu Bumi kembali turun setelah mengalami kenaikan 2 derajat Celsius, batas kenaikan suhu yang disepakati di Paris, lapisan es yang keburu mencair tidak akan kembali tumbuh seperti keadaan semula, akibat adanya mekanisme penghancuran-diri dalam proses pencairan es.”

Mekanisme ini bisa dibuktikan dengan mencoba membekukan es yang keburu mencair dengan memasukkannya kembali ke dalam lemari pendingin.

Bulan Februari tahun 2020 yang baru lalu, suhu di Antartika berkembang 20 derajat Celsius. Rekor dalam sejarah Bumi. Tidak lama kemudian. lapisan es sebesar kota Los Angeles retak dan memisahkan diri dari induknya di Antartika.

Di tempat terpisah, beberapa hari lalu, para ahli dari berbagai bidang berdiskusi secara daring membahas isu perubahan iklim global. Salah satu narasumber berpendapat, “Penggunaan hidrokarbon (minyak, gas, batu bara, plastik, aspal, dan seterusnya) mungkin bisa kita tekan bahkan mendekati nol untuk kendaraan bermotor dan pembangkit listrik, namun meninggalkannya sama sekali merupakan keniscayaan. Hidrokarbon di banyak sektor kehidupan umat manusia selain sektor energi, masih akan tetap dipergunakan dalam waktu yang lama.”

Ada dua metode klasik yang terbukti berhasil menyelesaikan persoalan. Pertama, mengobati akibat, dan yang kedua dengan mencegah sebab.

Tanda centang dua kali dari logo media daring ini, tadinya berwarna merah dan putih dan tidak lancip kedua ujungnya. Kami ubah menjadi berwarna hijau yang lancip kedua ujungnya. Selain menggambarkan verifikasi dua kali sebelum mengabarkan dan menginformasikan, juga menyimbolkan niat dan semangat (warna merah) menghijaukan Bumi kembali.

Penghijauan adalah tindakan perbaikan sekaligus pencegahan. Tidak muluk-muluk, kami memulainya dari diri sendiri, di halaman rumah sendiri, dan di setiap tempat di mana sempat menanam satu bibit pohon. Mana tahu, sekecil apa pun itu, entah bibit pohon yang mana atau kebaikan yang mana, berhasil membujuk alam semesta memberi tambahan waktu terus melakukan perbaikan.

Bagikan ini:

  • Klik untuk berbagi pada Twitter(Membuka di jendela yang baru)
  • Klik untuk membagikan di Facebook(Membuka di jendela yang baru)
  • Klik untuk berbagi di WhatsApp(Membuka di jendela yang baru)
Tags: pemanasan globalSemesta Alam

ARTIKEL TERKAIT

Rekor Panas Tertinggi di Vietnam Mencapai 44,1 Derajat Celcius
Alam dan Lingkungan Hidup

Rekor Panas Tertinggi di Vietnam Mencapai 44,1 Derajat Celcius

10 Mei 2023
BNPB: Gempa Mentawai Terasa Kuat Selama 30 Detik
Alam dan Lingkungan Hidup

BNPB: Gempa Mentawai Terasa Kuat Selama 30 Detik

25 April 2023
Alam dan Lingkungan Hidup

BMKG: Peringatan Dini Tsunami Gempa 7,3 Sudah Berakhir

25 April 2023
Foto-Foto Gerhana Matahari Hibrida dari Merauke Papua Barat
Alam dan Lingkungan Hidup

Foto-Foto Gerhana Matahari Hibrida dari Merauke Papua Barat

21 April 2023
Gerhana Matahari Cincin (GMC) Hari Ini Melintasi Makassar
Alam dan Lingkungan Hidup

Gerhana Matahari Hybrid Melintasi Indonesia 20 April 2023

19 April 2023
Alam dan Lingkungan Hidup

Gempa Terkini: 41 KM Tenggara Sigi Sulawesi Tengah

27 Februari 2023
https://www.youtube.com/watch?v=X4SEeEg658w
Bunda PAUD Kota Makassar dan 32 Kepsek Disambut Menteri Singapura Masagos Zulkifli

Bunda PAUD Kota Makassar dan 32 Kepsek Disambut Menteri Singapura Masagos Zulkifli

28 Mei 2023

Bunda PAUD Kota Makassar dan 32 Kepsek Belajar Inklusi dan Disabilitas di Singapura

27 Mei 2023

Diterima Dubes RI Untuk Singapura, Bunda PAUD Kota Makassar Bahas Pendidikan

25 Mei 2023

Bunda PAUD Kota Makassar Study Banding Bersama 32 Kepsek di Singapura

24 Mei 2023

Lautan Manusia Sambut Tim Nasional Indonesia U-22 di SUGBK

19 Mei 2023

Indira Yusuf Ismail Hadiri Hari Kesatuan Gerak PKK ke 51 di Medan

17 Mei 2023

ESAI REDAKSI

Asib Ali Bhore

Belikan Anak-Anak Komputer, Informatika Nanti Jadi Kebutuhan Manusia Keempat

Agama dan Kejadian Alam

Tidak Terlalu Cepat Untuk Lailatul Qadr

Vaatu dan Raava

  • kontak
  • beriklan
  • privasi
  • perihal

© 2021 wartakita media

  • Login
  • Sign Up
No Result
View All Result
  • BERANDA
  • PERUBAHAN IKLIM
  • DUKUNG UMKM
  • KONTAK
  • LAYANAN

©2021 wartakita media

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms below to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
Go to mobile version