Pilkada Serentak 2024 telah melahirkan generasi pemimpin daerah yang baru. Tahun 2025 adalah panggung pembuktian mereka. Fenomena menarik yang terekam adalah munculnya blok “Kepala Daerah Milenial” di Jawa dan Sumatera yang berani menantang kebijakan pusat yang dinilai tidak kontekstual.
Ketegangan antara pemerintah pusat yang ingin sentralisasi anggaran (demi efisiensi transisi) dengan daerah yang menuntut otonomi fiskal mewarnai headline berita sepanjang tahun. Beberapa gubernur baru bahkan secara terbuka menolak proyek titipan pusat yang dianggap merusak lingkungan lokal.
Namun, di balik gesekan itu, ada optimisme. Inovasi pelayanan publik berbasis digital yang masif terjadi di tingkat kabupaten/kota pada 2025. Dari perizinan usaha via aplikasi hingga pemantauan stunting dengan AI, inisiatif ini justru datang dari daerah, bukan pusat. Tahun 2025 menegaskan bahwa motor perubahan Indonesia tidak selalu berada di Jakarta, tapi bisa tumbuh dari daerah-daerah yang dipimpin oleh darah baru.























