Wartakita.id, MAKASSAR – Pj Gubernur Sulsel Bahtiar Baharuddin memuji inovasi Mobil Inflasi Pemkot Makassar yang bertujuan menekan angka inflasi. Makanya, kini harga sembako relatif stabil, termasuk harga beras.
“Pengendalian harga beras oleh Pemkot Makassar, Bulog dan badan ketahanan pangan lainnya itu luar biasa. Harga saat ini relatif stabil. Patut kita pertahankan. Kelihatan Makassar ini punya inovasi, mobil inflasi itu keren,” kata Bahtiar usai meninjau harga sembako di Pasar Daya, Jl Kapasa Raya, Selasa, 17 Oktober 2023.
Meski, kata dia, ada beberapa komoditi yang mengalami kenaikan harga tetapi tidak dipantau oleh parameter nasional seperti jeruk nipis yang kerap menjadi kebutuhan masyarakat lokal.
Komoditi itu mengalami sedikit kenaikan pasalnya makanan di Makassar banyak menggunakan jeruk nipis, seperti coto dan kelapa.
Pun dengan cabai rawit. Dirinya mengaku, sudah bersama kabupaten kota mengatasi permasalahan cabai ini bersama. Meski, memang persoalan cabai hampir setiap daerah mengalaminya.
“Kita dorong tiap rumah ada 10 pohon cabai. Jika itu ada tiap rumah insyaallah cabai aman,” ungkapnya.
Lebih jauh, secara umum barangnya ada tetapi harganya sedikit naik. Olehnya di tingkat hulu produksi cabai mesti didorong segera.
Wali Kota Makassar Moh Ramdhan Pomanto mengatakan Pemkot Makassar memantau harga pagi-sore melalui aplikasi. Di situ akan terlihat lonjakan harga yang perlu segera diintervensi.
“Kami punya 10 mobil inflasi, saya segera intervensi soal cabai karena otomatis akan kita bikin operasi pasar,” kata Danny Pomanto sapaan akrab Ramdhan Pomanto di sela-sela mendampingi Pj Gubernur Sulsel.
Dengan Mobil Inflasi itu, lanjut dia, jangankan beras, hal-hal basah pun punya ruang penyimpanannya misalnya daging, ikan sudah disiapkan.
Dari pemantauan ini, timnya segera ditindaklanjuti. Apalagi, setiap Senin, Selasa dan Kamis ada operasi pasar sehingga akan ditambah komoditi yang cenderung naik.
“Alhamdulillah kemarin beras berhasil ditekan. Insyaallah komoditi selanjutnya kita akan intervensi,” jelasnya.
Pemantauan harga ini pun sudah menjadi agenda rutin Pemprov Sulsel bersama kabupaten kota di Sulsel. (*)