Senin, 16 Juni 2025
  • beranda
  • kontak
  • layanan
  • beriklan
  • privasi
  • perihal
WartakitaID
  • 🏠
  • ALAM
  • WARTA
    • #CEKFAKTA
    • HIBURAN
    • HUKUM
    • OLAHRAGA
    • KESEHATAN
    • KEUANGAN
    • KULINER
    • NUSANTARA
    • PENDIDIKAN
    • GLOBAL
  • GAYA
  • MAKASSAR
  • SEPAK BOLA
  • TEKNOLOGI
  • OTOMOTIF
  • KONTAK
No Result
View All Result
WartakitaID
  • 🏠
  • ALAM
  • WARTA
    • #CEKFAKTA
    • HIBURAN
    • HUKUM
    • OLAHRAGA
    • KESEHATAN
    • KEUANGAN
    • KULINER
    • NUSANTARA
    • PENDIDIKAN
    • GLOBAL
  • GAYA
  • MAKASSAR
  • SEPAK BOLA
  • TEKNOLOGI
  • OTOMOTIF
  • KONTAK
No Result
View All Result
WartakitaID
No Result
View All Result
Home Alam dan Lingkungan Hidup

Aktifitas Geologi 26 Desember 2018

by Ahsan Burhany
26/12/2018
in Alam dan Lingkungan Hidup
Reading Time: 14 mins read
A A
gunung bawakaraeng

gunung bawakaraeng

Wartakita.id, Jakarta – Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi membuat rilis kumpulan aktifitas geologi per-tanggal 26 Desember 2018. Sampai hari ini, Rabu 26 Desember 2018, sebagai berikut:

1. Gunungapi
Gunungapi Sinabung (Sumatera Utara):
Tingkat aktivitas Level IV (AWAS). G. Sinabung (2460 m dpl) mengalami erupsi menerus sejak tahun 2013.Dari kemarin hingga pagi ini visual gunungapi terlihat jelas hingga tertutup kabut. Teramati asap kawah setinggi 200 meter, berwarna putih, dengan intensitas tipis hingga tebal. Angin bertiup lemah hingga sedang ke arah timur dan tenggara.

#MayDay Bagaimana Digitalisasi Mengubah Nasib Buruh Indonesia: Antara Peluang dan Ancaman

Eropa Gelap Gulita: Misteri Blackout Terbesar di Era Modern

Indonesia Maju: Hukum sebagai Panglima, Pendidikan sebagai Fondasi

Ketika Istanbul Berguncang 6,2 SR saat perayaan Hari Anak

Melalui rekaman seismograf tanggal 25 Desember 2018 tercatat:

4 kali gempa Hembusan
2 kali gempa Tektonik Lokal

Rekomendasi:

Masyarakat/pengunjung agar tidak melakukan aktivitas di dalam radius 3 km untuk sektor Utara -Barat, 4 km untuk sektor Selatan – Barat, dan dalam jarak 7 km untuk sektor Selatan – Tenggara, didalam jarak 6 km untuk sektor Tenggara – Timur serta didalam jarak 4 km untuk sektor Utara -Timur.

Masyarakat yang bermukim di sepanjang aliran sungai yang berhulu di Gunung Sinabung agar mewaspadai potensi banjir lahar terutama pada saat terjadi hujan lebat.

VONA: VONA terakhir terkirim kode warna ORANGE, terbit tanggal 22 Juni 2018 pukul 09:06 WIB, terkait letusan dengan ketinggian kolom abu sekitar 3460 m di atas permukaan laut atau sekitar 1000 m di atas puncak, angin bertiup ke arah barat-selatan.

Gunungapi Agung (Bali):
Tingkat aktivitas Level III (Siaga). G. Agung (3142 m dpl) mengalami erupsi sejak 21 November 2017.Dari kemarin hingga pagi ini visual cuaca visual cuaca berawan hingga hujan, angin lemah ke arah timur dan barat. Gunungapi terlihat jelas hingga tertutup kabut 0-III. Asap kawah utama teramati setinggi 400 m dari puncak, berwarna putih dengan intesitas sedang. Melalui rekaman seismograf tanggal 25 Desember 2018 tercatat:

1 kali gempa Vulkanik Dalam
3 kali gempa Tektonik Jauh

Kegempaan tanggal 26 Desember 2018 (Pk. 00:00-06:00 WITA) tercatat:

2 kali gempa Vulkanik Dalam
1 kali gempa Tektonik Lokal

Rekomendasi:

Masyarakat di sekitar G. Agung dan pendaki/pengunjung/wisatawan agar tidak berada, tidak melakukan pendakiaan tidak melakukan aktivitas apapun di Zona Perkiraan Bahaya yaitu di seluruh area di dalam radius 4 km dari Kawah Puncak G. Agung.

Zona Perkiraan Bahaya sifatnya dinamis dan terus dievaluasi dan dapat diubah sewaktu-waktu mengikuti perkembangan data pengamatan G. Agung yang paling aktual/terbaru.

Masyarakat yang bermukim dan beraktivitas di sekitar aliran-aliran sungai yang berhulu di Gunung Agung agar mewaspadai potensi ancaman bahaya sekunder berupa aliran lahar hujan yang dapat terjadi terutama pada musim hujan dan jika material erupsi masih terpapar di area puncak. Area landaan aliran lahar hujan mengikuti aliran-aliran sungai yang berhulu di Gunung Agung.

Status Level III (Siaga) hanya berlaku di dalam radius 4 km seperti tersebut di atas, di luar area tersebut aktivitas dapat berjalan normal dan masih tetap aman, namun harus tetap menjaga kewaspadaan.

VONA: VONA terkirim kode warna ORANGE, terbit tanggal 27 Juli 2018 pukul 14:27 WITA, terkait erupsi dengan ketinggian kolom abu 5142 m di atas permukaan laut atau sekitar 2000 m di atas puncak, angin bertiup ke arah barat.

Gunungapi Soputan (Sulawesi Utara):

Tingkat aktivitas Level III (SIAGA). Gunungapi Soputan (1784 m dpl) mengalami peningkatan aktivitas vulkanik.
Dari kemarin hingga pagi ini visual gunungapi tertutup kabut. asap kawah tidak teramati. Angin bertiup lemah hingga sedang ke arah tenggara.

Melalui rekaman seismograf tanggal 25 Desember 2018 tercatat:

9 kali gempa Guguran
5 kali gempa Hembusan
3 kali gempa Tektonik Jauh

Tanggal 26 Desember 2018 (Pk. 00:00-06:00 WITA) tercatat:

2 kali gempa Guguran
4 kali gempa Hembusan

Rekomendasi:

Masyarakat agar tidak beraktivitas di dalam radius 4 km dari puncak G. Soputan dan dalam wilayah sektor arah barat-baratdaya sejauh 6,5 km yang merupakan daerah bukaan kawah, guna menghindari ancaman guguran lava dan awan panas guguran.

VONA: VONA terkirim kode warna RED, terbit tanggal 16 Desember 2018 pukul 05:54 WITA, terkait erupsi dengan ketinggian kolom abu maksimum 8809 meter di atas permukaan laut atau sekitar 7000 meter di atas puncak.

Gunungapi Karangetang (Sulawesi Utara):
Tingkat aktivitas Level III (SIAGA). G. Karangetang (2460 m dpl) kembali memasuki periode erupsi sejak 25 November 2018.

Dari kemarin hingga pagi ini visual gunungapi tertutup kabut. Asap kawah tidak teramati. Angin bertiup lemah hingga kencang ke arah timur.

Melalui rekaman seismograf tanggal 25 Desember 2018 tercatat:

36 kali gempa Hembusan
23 kali gempa Harmonik
3 kali gempa Tektonik Jauh

Tanggal 26 Desember 2018 (Pk. 00:00-06:00 WITA) tercatat:

11 kali gempa Hembusan
2 kali gempa Harmonik

Rekomendasi:

Masyarakat di sekitar G. Karangetang dan pengunjung/wisatawan agar tidak melakukan pendakian dan tidak beraktivitas di dalam radius 2.5 km dari Kawah 2 (kawah utara) dan Kawah Utama (kawah Selatan) ke arah Utara-Timur-Selatan-Barat dan radius 3 km ke arah Baratlaut.- Masyarakat yang tinggal di sekitar bantaran sungai-sungai yang berhulu dari puncak G. Karangetang agar meningkatkan kesiapsiagaan dari potensi ancaman lahar hujan dan banjir bandang yang dapat mengalir hingga ke pantai.

Masyarakat disekitar G. Karangetang dianjurkan agar menyiapkan masker penutup hidung dan mulut, guna mengantisipasi potensi bahaya gangguan saluran pernapasan jika terjadi hujan abu.

VONA: VONA terakhir terkirim kode warna YELLOW, terbit tanggal 25 November 2018 pukul 13:32 WITA, terkait emisi abu vulkanik dengan ketinggian sekitar 2284 m di atas permukaan laut atau sekitar 500 m di atas puncak, angin bertiup ke arah Timur.

Gunungapi Anak Krakatau (Lampung):
Tingkat aktivitas Level II (WASPADA). Gunungapi Anak Krakatau (338 m dpl) mengalami peningkatan aktivitas vulkanik sejak 18 Juni 2018.

Dari kemarin hingga pagi ini visual gunungapi tertutup kabut. Asap kawah tidak teramati. Angin bertiup lemah hingga kencang ke arah timur.

Melalui rekaman seismograf tanggal 25 Desember 2018 tercatat Tremor menerus dengan amplitudo 8-40 mm, dominan 20 mm

Rekomendasi:

Masyarakat/wisatawan tidak diperbolehkan mendekati kawah dalam radius 2 km dari kawah.

VONA: VONA terakhir terkirim kode warna ORANGE, terbit tanggal 24 Desember 2018, terkait erupsi dengan ketinggian kolom abu yang tidak dapat teramati karena faktor cuaca. Kolom abu bergerak ke arah utara.

Gunungapi Merapi (Jawa Tengah – Yogyakarta):
Tingkat aktivitas Level II (WASPADA). Gunungapi Merapi (2968 m dpl) mengalami erupsi tidak menerus.
Dari kemarin hingga pagi ini visual gunungapi terlihat jelas hingga tertutup kabut. Asap tidak teramati. Angin bertiup lemah hingga sedang ke arah timur laut dan tenggara.

Melalui rekaman seismograf tanggal 25 Desember 2018 tercatat:

38 kali gempa Guguran
1 kali gempa Low Frequency
2 kali gempa Hybrid
7 kali gempa Hembusan
1 kali gempa Tektonik Jauh

Rekomendasi:

Kegiatan pendakian G. Merapi untuk sementara tidak direkomendasikan kecuali untuk kepentingan penyelidikan dan penelitian berkaitan dengan upaya mitigasi bencana.

Radius 3 km dari puncak agar dikosongkan dari aktivitas penduduk.

Masyarakat yang tinggal di KRB III mohon meningkatkan kewaspadaan terhadap aktivitas G. Merapi.
Jika terjadi perubahan aktivitas G. Merapi yang signifikan maka status aktivitas G. Merapi akan segara ditinjau kembali.

Masyarakat agar tidak terpancing isu-isu mengenai erupsi G. Merapi yang tidak jelas sumbernya dan tetap mengikuti arahan aparat pemerintah daerah atau menanyakan langsung ke Pos Pengamatan G. Merapi terdekat melalui radio komunikasi pada frekuensi 165.075 MHz melalui website www.merapi.bgl.esdm.go.id, media sosial BPPTKG, atau ke kantor BPPTKG, Jalan Cendana No.15 Yogyakarta, telepon (0274) 514180-514192.

Pemerintah daerah direkomendasikan untuk mensosialisasikan kondisi G. Merapi saat ini kepada masyarakat.

VONA: VONA terakhir terkirim kode warna GREEN, terbit tanggal 3 Juni 2018 pukul 20:39 WIB, terkait dengan adanya aktivitas hembusan asap berwarna putih dengan ketinggian kolom asap setinggi 3768 m di atas permukaan laut atau sekitar 800 m di atas puncak.

Gunungapi Dukono (Halmahera):

Tingkat aktivitas Level II (WASPADA). Gunungapi Dukono (1229 m dpl) mengalami erupsi menerus.
Dari kemarin hingga pagi ini visual puncak gunungapi tertutup kabut. Asap kawah tidak teramati. Angin bertiup lemah hingga kencang ke arah timur laut dan timur.

Melalui rekaman seismograf tanggal 25 Desember 2018 tercatat:

1 kali gempa Vulkanik Dalam
1 kali gempa Tektonik Lokal
4 kali gempa Tektonik Jauh

Tremor Menerus terekam dengan amplitudo 0.5 – 4 mm (dominan 1 mm)

Rekomendasi:

Masyarakat di sekitar G. Dukono dan pengunjung/wisatawan agar tidak beraktivitas, mendaki, dan mendekati Kawah Malupang Warirang di dalam radius 2 km.

VONA: VONA terakhir terkirim kode warna ORANGE, terbit tanggal 17 Desember 2018 pukul 11:27 WIT, terkait erupsi dengan ketinggian kolom abu sekitar 1629 m di atas permukaan laut atau sekitar 400 m di atas puncak. Kolom abu bergerak ke arah Selatan.

Gunungapi Ibu (Halmahera):

Tingkat aktivitas Level II (WASPADA). Gunungapi Ibu (1340 m dpl) mengalami erupsi secara menerus sejak tahun 2008.

Dari kemarin hingga pagi ini visual puncak gunungapi tertutup kabut. Asap kawah tidak teramati. Angin bertiup perlahan ke arah utara dan timur.

Melalui rekaman seismograf tanggal 24 Desember 2018 tercatat:

88 kali gempa letusan, amp: 15 – 38 mm, durasi: 17- 50 dtk,
58 kali gempa hembusan, amp: 5 – 14 mm, durasi: 10 – 30 dtk,
16 kali gempa guguran, amp: 5 – 13 mm, durasi: 15 – 75 dtk,

Rekomendasi:

Masyarakat di sekitar G. Ibu dan pengunjung/wisatawan agar tidak beraktivitas, mendaki, dan mendekati di dalam radius 2 km, dan perluasan sektoral berjarak 3,5 km ke arah bukaan di bagian utara dari kawah aktif G. Ibu.

VONA: VONA terakhir terkirim dengan kode warna ORANGE, terbit tanggal 11 Desember 2018 pukul 13:57 WIT terkait erupsi dengan ketinggian kolom abu sekitar 1825 m di atas permukaan laut atau sekitar 500 m di atas puncak.Kolom abu bergerak ke arah Selatan.

Gunungapi Gamalama (Maluku Utara):

Tingkat aktivitas Level II (Waspada). Gamalama (1715 m dpl) mengalami erupsi minor pada tanggal 4 Oktober 2018 pukul 11:52 WIT dengan tinggi kolom abu teramati mencapai 250 meter diatas puncak atau 1965 m diatas permukaan laut.

Dari kemarin hingga pagi ini visual gunungapi tertutup kabut. Asap kawah tidak teramati. Angin bertiup sedang hingga kencang ke arah utara.

Melalui rekaman seismograf tanggal 25 Desember 2018 tercatat:

4 kali gempa Hembusan
3 kali gempa Vulkanik Dalam
3 kali gempa Tektonik Lokal
3 kali gempa Terasa
6 kali gempa Tektonik Jauh
3 kali Getaran Banjir/Lahar Hujan

Rekomendasi:

Masyarakat di sekitar G.Gamalama dan pengunjung/wisatawan agar tidak beraktivitas di dalam radius 1,5 km dari kawah puncak G.GamalamaPada musim hujan, masyarakat yang tinggal di sekitar aliran sungai yang berhulu di G.Gamalama agar mewaspadai potensi ancaman bahaya sekunder berupa aliran lahar.

VONA: VONA terakhir terkirim kode warna YELLOW, terbit tanggal 10 Oktober 2018 pukul 19:26 WIT, terkait hembusan asap kawah menerus sekitar 1725 m di atas permukaan laut atau sekitar 10 m diatas puncak.
Untuk Gunungapi Status Normal: Agar masyarakat/wisatawan/pendaki tidak bermalam dan berkemah di kawah untuk menghindari potensi ancaman gas beracun.

Tas siaga bencana atau Emergency Preparedness Kit, berisi kumpulan barang-barang kebutuhan yang dipersiapkan sebelum terjadi bencana dan diperlukan dalam keadaan darurat.

2. Gerakan Tanah

Prakiraan wilayah potensi tejadi gerakan tanah di Indonesia pada bulan Desember 2018 yang dibandingkan bulan November 2018, umumnya potensinya mengalami peningkatan dan semakin meluas ke sebagian besar wilayah Indonesia Sumatera , Jawa Bagian Barat dan Tengah, Sulawesi , Kalimantan, Maluku, NTB, NTT, dan Papua
Gerakan tanah terakhir terjadi :

1.Kabupaten Garut, Provinsi Jawa Barat.

Penyebab: Penyebab gerakan tanah diduga akibat kemiringan lereng yang terjal, kondisi tanah pelapukan yang labil, dan dipicu oleh curah hujan yang tinggi dengan durasi yang cukup lama di sekitar daerah bencana.
Dampak : Gerakan tanah / tanah longsor menyebabkan lalu lintas terhambat di Jalur nasional lintas Malangbong-Bandung di Kabupaten Garut, Jawa Barat.

Peta prakiraan potensi gerakan tanah dari Badan Geologi perlu diacu sebagai peringatan dini. Masyarakat dapat mengunduh melalui www.vsi.esdm.go.id.

3. Gempa Bumi

Laporan Harian TTD Tsunami Selat Sunda, Selasa 25 Desember 2018

Melakukan pemeriksaan dan pengukuran dampak tsunami di Kab. Serang dan Pandeglang bersama Tim Dinas ESDM Provinsi Banten.

Diskusi dan sosialisasi tentang gempabumi dan tsunami dengan Kades Bandulu kec. Anyer dan masyarakat Taving Muhara kec Cinangka, kab Serang.

Melayani wawancara dengan wartawan Harian Kompas tentang tsunami lewat telepon.
Batas terjadinya tsunami di Kp Labuan Paku, Kec. Anyer, Serang. Disini tsunami hanya teramati di garis pantai dan merusak beberapa warung penduduk di garis pantai.

Hasil pengukuran landaan tsunami sebagai berikut: Pantai Kp Taving Muhara, Cinangka, Serang : Flow Depth (FD) 9 cm, Run up distance (RD) 84 m.Kp Cibenda, Carita, Pandeglang : FD 330 cm, 80 cm, 310 cm, RD 137 m. Resort Tanjung Lesung, Pandeglang: RD 232 m, FD di hotel bagian belakang 155 cm. Korban di resort Tanjung Lesung sekitar 106 org karena ada acara PLN dan Kemenpora.

Besok (26 Desember) TTD Tsunami Selat Sunda akan melanjutkan pengamatan dan pengukuran landaan tsunami di daerah Panimbang dan Sumur. Akses ke daerah Sumur tidak bisa ditempuh lewat jalan pantai karean rusak oleh tsunami. TTD Badan Geologi akan mencoba melewati daerah Cibaliung dan daerah gunung. Setelah itu TTD Badan Geologi akan kembali ke Bandung.

Demikian laporan ini dibuat, semoga bermanfaat.
TTD Tsunami Selat Sunda (Supartoyo, Deden Junaedi, Ayub Samsudin)

Gempa bumi di barat laut Ternate, Maluku Utara

Informasi Gempa Bumi: Gempa bumi terjadi pada hari Selasa tanggal 25 Desember 2018 pukul 14:18:21 WIB. Menurut BMKG pusat gempa bumi berada pada koordinat 1,21°LU dan 126,44°BT, dengan magnituda 5,4 SR pada kedalaman 10 km, berada pada jarak 113 km barat laut ternate, Maluku Utara. Menurut GFZ (Jerman) pusat gempa bumi berada pada koordinat 1,17°LU dan 126,47°BT, dengan magnituda 5,3 SR pada kedalaman 39 km.

Kondisi geologi daerah terkena gempa bumi: Di wilayah Provinsi Maluku Utara goncangan gempa bumi akan terasa kuat pada daerah yang tersusun oleh endapan Kuarter berupa endapan aluvial, endapan pantai, endapan rombakan gunungapi serta endapan berumur Tersier yang telah mengalami pelapukan. Endapan tersebut bersifat urai, lepas, belum terkonsolidasi (unconsolidated) dan memperkuat efek goncangan gempa bumi.

Penyebab gempa bumi; Diperkirakan berkaitan dengan aktivitas zona subduksi Punggungan Mayu di sebelah barat Ternate.

Dampak gempa bumi: Belum ada laporan korban jiwa maupun kerusakan bangunan yang diakibatkan oleh gempa bumi tersebut.Gempa bumi ini tidak menimbulkan tsunami.

Rekomendasi:

Masyarakat dihimbau untuk tetap tenang dan mengikuti arahan serta informasi dari BPBD setempat. Jangan terpancing oleh isu yang tidak bertanggung jawab mengenai gempa bumi dan tsunami.

Masyarakat agar tetap waspada dengan kejadian gempa bumi susulan yang diharapkan lebih kecil.

2. Gerakan Tanah

Prakiraan wilayah potensi tejadi gerakan tanah di Indonesia pada bulan Desember 2018 yang dibandingkan bulan November 2018 akan mengalami peningkatan potensinya di sebagian besar wilayah indonesia mulai dari sebagian besar pulau Pulau Sumatra , sebagian besar pulau jawa utamanya Jawa Barat dan Tengah, Kalimantan, Bali, NTB, NTT, Maluku dan Papua.

Wilayah Indonesia yang secara umum tetap perlu diwaspadai utamanya di daerah wilayah jalur jalan dan pemukiman di perbukitan, pegunungan, dan sepanjang aliran sungai sepanjang wilayah antara lain wilayah Sumatera bagian Barat dan Tengah, Wilayah Jawa bagian Barat, Tengah dan Timur, Kalimantan Bagian Barat dan Tengah, Sulawesi bagian, Selatan,Barat , Utara, dan Tengah , Maluku , NTB, NTT dan wilayah Papua.

Kejadian gerakan tanah / tanah longsor dalam 1 minggu terjadi di

  • Kabupaten Garut, Provinsi Jawa Barat
  • Kabupaten Wonosobo, Provinsi Jawa Tengah,
  • Kabupaten Jembrana, Provinsi Bali,
  • Kota Sabang, Provinsi Aceh,
  • Kabupaten Deli Serdang, Provinsi Sumatera Utara,
  • Kabupaten Gunungkidul, Provinsi DI Yogyakarta,
  • Kabupaten Jembrana , Provinsi Bali,
  • Kabupaten Jember, Provinsi Jawa Timur,
  • Kabupaten Konawe, Provinsi Sulawesi Tenggara,
  • Kabupaten Bener Meriah, Provinsi Aceh,
  • Kabupaten Ciamis, Provinsi Jawa Barat,
  • Pamekasan, Provinsi Jawa Timur.
Tas siaga bencana atau Emergency Preparedness Kit, berisi kumpulan barang-barang kebutuhan yang dipersiapkan sebelum terjadi bencana dan diperlukan dalam keadaan darurat.

Kejadian gerakan tanah terbaru:

1.Kabupaten Garut, Provinsi Jawa Barat.

Longsor terjadi pukul 04.00 WIB di Kampung Binarum, Desa Sukaratu, Kecamatan Malangbong, Kabupaten Garut. Tanah tebing yang tergerus longsor itu, diperkirakan tingginya 20 meter dan lebarnya 15 meter.Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Garut, Dadi Djakaria, mengatakan longsoran tanah tebing itu hanya menimpa badan jalan dan tidak merenggut korban jiwa.

Penyebab gerakan tanah diduga akibat kemiringan lereng yang terjal, kondisi tanah pelapukan yang labil, dan dipicu oleh curah hujan yang tinggi dengan durasi yang cukup lama di sekitar daerah bencana. Tipe gerakan tanah merupakan longsoran bahan rombakan.

Rekomendasi :

Pembersihan material longsoran agar tidak dilaksanakan pada saat dan setelah turun hujan karena dikhawatirkan adanya longsor susulan.

Masyarakat dan pengguna jalan yang melintas harap meningkatkan kewaspadaan ketika melintasi jalur rawan gerakan tanah.

Pemasangan rambu rawan bencana gerakan tanah untuk meningkatkan kewaspadaan.

Melandaikan lereng, mengatur drainase dan memperkuat kestabilan lereng dengan pembuatan penahan lereng dengan fondasi menembus batuan yang keras.

Saluran air permukaan segera dibenahi agar lebih kedap air dan mampu menampung air jika debit air meningkat saat hujan.

Penanaman pepohonan berakar kuat dan dalam untuk memperkuat lereng.

Penggalian atau pemotongan lereng harap tidak terlalu curam dan memenuhi kaidah keteknisan tanah dan batuan.

Meningkatkan sosialisasi kepada masyarakat untuk lebih mengenal dan memahami gerakan tanah dan gejala-gejala yang mengawalinya sebagai upaya mitigasi bencana gerakan tanah.

Masyarakat setempat dihimbau untuk selalu mengikuti arahan dari pemerintah daerah / BPBD setempat.

Tags: bmkgmitigasiwartakita
Share4Tweet3Send
Diskon Referral 20% Cloud Professional Hostinger Diskon Referral 20% Cloud Professional Hostinger Diskon Referral 20% Cloud Professional Hostinger

ARTIKEL TERKAIT

sungai rongkong meluap, merendam dua kecamatan di luwu utara

Sungai Rongkong Meluap, Merendam Dua Kecamatan Di Luwu Utara

28/04/2016
Wartakita Gunung Ibu Halmahera Erupsi Low Resolution V2 2x

Gunung Ibu Meletus Lagi: Abu Vulkanik Capai 2.000 Meter

24/12/2024
Pengungsi Banjir Demak Mulai Kembali Ke Rumah Masing-masing

Pengungsi Banjir Demak Mulai Kembali Ke Rumah Masing-masing

19/02/2024
Banjir bandang dan tanah longsor di Bali

Banjir bandang dan tanah longsor di Bali

20/10/2022
Next Post
Gerakan Literasi di MINU Balikpapan

Gerakan Literasi di MINU Balikpapan

Revitalisasi BUOY Tsunami, BPPT Melengkapi Deteksi Dini Nasional Dengan BUOY Merah-Putih

Revitalisasi BUOY Tsunami, BPPT Melengkapi Deteksi Dini Nasional Dengan BUOY Merah-Putih

Dikunjungi Duta Besar Tiongkok, Danny Rencana Bangun Kereta dalam Kota

Dikunjungi Duta Besar Tiongkok, Danny Rencana Bangun Kereta dalam Kota

Saddam : Sentuh Hati Efektif Dekatkan Pemerintah Dengan Masyarakat

Saddam : Sentuh Hati Efektif Dekatkan Pemerintah Dengan Masyarakat

TERPOPULER-SEPEKAN

  • 10 Model Rambut Pria yang Cocok Untuk Menutupi Pipi Chubby 💈✂️

    10 Model Rambut Pria yang Cocok Untuk Menutupi Pipi Chubby 💈✂️

    2591 shares
    Share 1036 Tweet 648
  • Spesifikasi Rekomendasi PC untuk Main Minecraft Java Edition

    1435 shares
    Share 574 Tweet 359
  • Trend Model Rambut Pria 2023

    2090 shares
    Share 836 Tweet 523
  • Cara Mendapatkan YouTube Music Premium Tanpa Berlangganan

    955 shares
    Share 382 Tweet 239
  • 5 Rekomendasi Potongan Rambut Pria saat Melamar Kerja, Rapi, Simpel dan Stylish

    370 shares
    Share 148 Tweet 93
  • Tips Praktis Mengatasi Android TV Lemot: Bikin Nonton Makin Lancar

    736 shares
    Share 294 Tweet 184
  • Smoothing dan Coloring Bersamaan Bisa Merusak Rambut?

    3198 shares
    Share 1279 Tweet 800
  • Timnas Indonesia Tumbang 0-6 dari Jepang, tapi Masih Punya Harapan Menuju Piala Dunia 2026

    21 shares
    Share 8 Tweet 5
  • Mengenali Jenis Rambut Dan Cara Merawatnya

    521 shares
    Share 208 Tweet 130
  • 10 Parfum Pria Terbaik 2024: Aroma Elegan untuk Pria Percaya Diri

    1126 shares
    Share 450 Tweet 282

WARTA-TERKINI

Kursus Online Gratis untuk Meningkatkan Skill
Pembelajaran & Literasi

Kursus Online Gratis untuk Meningkatkan Skill

16/06/2025

Kursus Online Gratis: Upgrade Skill Tanpa Bikin Kantong Kering! Di era digital yang serba cepat ini, memiliki skill yang relevan...

Read moreDetails

Pembelajaran Lebih Efektif dan Menyenangkan

Diabetes, Hipertensi, dan Kolesterol: Gejala dan Pencegahan

Cara Mengatasi Ketombe Secara Alami dan Efektif

Tips Efektif Belajar Mandiri di Rumah

Trik Mempercepat Koneksi WiFi di Rumah

Tips Memilih Sepatu Sneakers yang Nyaman dan Stylish

Bagaimana AI Membantu Dunia Kesehatan?

Dampak Fatal Melanggar Aturan Lalu Lintas: Kisah Nyata di Indonesia

Bitcoin, Ethereum & Fungsinya dalam Transaksi, Investasi, dan Smart Contract

Taat Hukum Harus Dimulai oleh Penegak Hukum Itu Sendiri

LINGKUNGAN-HIDUP

Inovasi Pengelolaan Sampah di Indonesia
Alam dan Lingkungan Hidup

Inovasi Pengelolaan Sampah di Indonesia

13/06/2025

Inovasi Pengelolaan Sampah di Indonesia: Dari Masalah Jadi Berkah Indonesia, negara kepulauan yang indah, sayangnya masih bergulat dengan masalah sampah....

Read moreDetails

Bagaimana Perubahan Iklim Mempengaruhi Kehidupan Kita?

Longsor Gunung Kuda: Luka Lama yang Tak Pernah Sembuh

Cara Mengurangi Sampah Plastik di Kehidupan Sehari-hari

Ketika Istanbul Berguncang 6,2 SR saat perayaan Hari Anak

Gempa M 5,6 Guncang Sukabumi, Getaran Terasa Hingga Jakarta Utara, Bandung dan Purwokerto

Siklon Tropis Errol Menggila di Selatan NTT, Tapi Bukan yang Terkuat di 2025!

  • beranda
  • kontak
  • layanan
  • beriklan
  • privasi
  • perihal

©2021 wartakita media

  • Login
No Result
View All Result
  • 🏠
  • ALAM
  • WARTA
    • #CEKFAKTA
    • HIBURAN
    • HUKUM
    • OLAHRAGA
    • KESEHATAN
    • KEUANGAN
    • KULINER
    • NUSANTARA
    • PENDIDIKAN
    • GLOBAL
  • GAYA
  • MAKASSAR
  • SEPAK BOLA
  • TEKNOLOGI
  • OTOMOTIF
  • KONTAK

©2021 wartakita media

wartakita.id menggunakan cookies tanpa mengorbankan privasi pengunjung.