Enam kabupaten di Sulawesi Selatan dilanda bencana banjir bandang dan tanah longsor, Jumat (3/5/2024), tiga di antaranya mengalami dampak terparah.
Penjabat Gubernur Sulsel, Bahtiar Baharuddin mengatakan tiga kabupaten itu, yakni Sidrap, Luwu, dan Wajo.
Menurutnya, bencana di tiga kabupaten itu terdampak parah sebab merenggut korban jiwa dan meninggalkan lumpur tebal, sehingga berimbas terhadap sumur-sumur warga.
“Ada enam kabupaten terdampak banjir bandang dan longsor. Pinrang, Enrekang, Sidrap, Wajo, Luwu, dan Sinjai. Tiga daerah yang agak parah, yaitu Kabupaten Sidrap, Luwu, dan Wajo,” ujarnya saat mengunjungi posko terpadu di Pasar Siwa, Kabupaten Wajo, Sulsel, Sabtu (4/5/2024).
Bahtiar mengungkapkan, dampak banjir bandang dan tanah longsor itu juga merenggut korban jiwa. Tercatat hingga saat ini jumlah korban jiwa terbanyak di Kabupaten Luwu meski masih harus diverifikasi lagi sebab data dari sejumlah instansi terkait masih simpang siur.
“Ada yang meninggal dunia, khususnya di Kecamatan Latimojong Kabupaten Luwu delapan orang. Sudah ketemu tujuh, satu belum.
Kemudian Kecamatan Suli Barat ada enam orang. Sidrap masih proses verifikasi, sudah pasti meninggal dunia satu orang,” sambungnya.
Sementara itu, Penjabat Gubernur Sulsel, Bahtiar Baharuddin bersama Kapolda Sulsel, Irjen Pol Andi Rian Djajadi saat mengunjungi posko terpadu di Pasar Siwa, Kabupaten Wajo, tidak hanya memberikan kata-kata penghibur, tetapi juga menyerahkan bantuan sembako kepada warga yang terdampak.
Selain itu, ia juga mengambil kebijakan strategis dengan berkoordinasi dengan kapolda untuk memindahkan satu unit water treatment dan dapur umum dari Belopa (Luwu) ke Siwa, sebagai respons cepat terhadap kebutuhan mendesak bagi banyak warga yang terdampak banjir.
“Memang masyarakat di sini kesulitan air bersih. Terima kasih pada kapolda,” sebutnya.
Ia sebelumnya telah memantau wilayah ini dari udara, kondisinya hampir seluruh persawahan penduduk dan sungai-sungai itu penuh dengan lumpur yang meluap.
Bahtiar mengungkapkan, masih terdapat satu wilayah di Luwu, yaitu Kecamatan Latimojong yang belum dapat diakses sepenuhnya akibat kerusakan infrastruktur, seperti jembatan yang putus dan jalan yang longsor. Sekitar 3.000 warga di beberapa dusun dan desa di wilayah tersebut saat ini terisolasi. Meski begitu, ia bersama Forkopimda menjamin bahwa dukungan serta bantuan akan terus diberikan.