Minggu, 26 Juni 2022
  • layanan
  • kontak
  • beriklan
  • privasi
  • perihal
wartakita.id
  • BERANDA
  • PERUBAHAN IKLIM
  • DUKUNG UMKM
  • KONTAK
  • LAYANAN
No Result
View All Result
wartakita.id
  • BERANDA
  • PERUBAHAN IKLIM
  • DUKUNG UMKM
  • KONTAK
  • LAYANAN
No Result
View All Result
wartakita.id
No Result
View All Result
ads ads ads
Home Alam dan Lingkungan Hidup

Waspadai Peningkatan Muka Laut Akibat Pemanasan Global

23 November 2017
in Alam dan Lingkungan Hidup, Artikel
Reading Time: 3 mins read
perahu pustaka pattingalloang melecut semangat membaca dan menimba ilmu

perahu pustaka pattingalloang melecut semangat membaca dan menimba ilmu

Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Wartakita.id – NASA telah meluncurkan sebuah aplikasi online yang bisa memperkirakan kota-kota di dunia yang akan terkena dampak dan mencairnya lapisan es di kutub akibat pemanasan global seperti diungkapkan para peneliti.

Dengan aplikasi tersebut, bisa terlihat bagaimana perkiraan air yang mencair dari es itu ‘terdistribusi’ secara global.

Gunung Anak Krakatau Naik Ke Level III Siaga, BMKG Imbau Warga Tetap Waspada

Subuh Ini Asteroid 2013 BO76 Melintas Dekat Bumi

Erupsi G. Anak Krakatau pada hari Kamis, 24 Maret 2022, pukul 11:10 WIB

Aplikasi tersebut bisa diakses di https://climate.nasa.gov/interactives/climate-time-machine

“Peralatan itu memberikan dampak untuk setiap kota, gambaran tentang gunung es, lapisan es, maupun puncak es yang mana yang amat penting,” tutur para peneliti.

[su_slider source=”media: 18108,18109″ limit=”10″ width=”680″ height=”480″ pages=”no” autoplay=”3000″ speed=”400″]

Jadi jangan menganggap karena Indonesia jauh dari kawasan gunung es, maka tidak akan terkena dampak dari mencairnya gunung maupun lapisan es di Kutub Utara atau Selatan. Menurut para ilmuwan, perputaran Bumi, efek gravitasi, dan sifat air akan membuat air lelehan es dari gunung maupun lapisan es akan menyebar ke seluruh dunia.

Jakarta, misalnya, berdasarkan perkiraan para ilmuwan maka akan terkena dampak dari peningkatan permukaan laut setinggi, 1,713 mm.

Selain Jakarta, empat kota dan satu kawasan lain yang masuk dalam peralatan internet yang dikembangkan oleh Laboratorium Propulsi Jet NASA di California itu adalah:

Banda Aceh : peningkatan permukaan air laut 1,713 mm
Jawa Timur : 1,766 mm
Makassar : 1,764 mm
Manado : 1,780 mm
Jayapura : 1,747 mm

Laporan tentang predikisi peningkatan permukaan laut tersebut sudah diterbitkan di Science Advances.

“Sejalan dengan kota-kota dan negara-negara yang berupaya membangun rencana untuk mengurangi banjir, mereka harus berpikir 100 tahun ke depan jika ingin mengkaji risikonya dengan cara yang sama dilakukan oleh perusahaan asuransi,” kata Dr Erik Ivins.

“Dan peralatan baru ini memberikan cara bagi mereka untuk melihat lapisan es yang seharusnya paling mereka khawatirkan.”

Dengan peralatan itu maka terlihat juga peningkatan permukaan air laut yang signifikan akibat dari perubahan di lapisan es di sebelah bagian barat laut Greenland.

Seorang ilmuwan lain, Dr Eric Larour, mengatakan ada tiga proses utama yang mempengaruhi ‘jejak permukaan laut’ atau istilah untuk pola perubahan permukaan laut di seluruh dunia.

“Hal itu (lapisan-lapisan es) ini adalah massa besar yang mengerahkan daya tarik ke laut,” kata Dr Larour.

“Ketika es menyusut, daya tarik tersebut berkurang dan laut akan menjauh dari massa itu.”

Sejalan dengan daya ‘tarik-dorong’ itu, daratan di bawah lapisan es yang mencair akan mengembang secara vertikal, karena sebelumnya ditekan oleh lapisan es yang berat.” Faktor terakhir yang mempengaruhi adalah planet yang berputar.

“Anda bisa memikirkan Bumi yang beputar,” kata Dr Larour. “Pada saat berputar, dia bergoyang dan pada saat massa di permukaan berubah, maka goyangannya juga berubah. Hal itu, pada gilirannya meredistribusi air di seluruh Bumi.”

Dengan memperkirakan semua faktor tersebut ke dalam kalkulasi, maka para peneliti mampu membangun sebuah peralatan prakiraan untuk kota-kota dunia tersebut.

“Kami bisa menghitung kepekaan yang tepat -untuk kota tertentu- tentang permukaan laut untuk setiap massa es di dunia,” jelas Dr Larour seperti yang kami kutip dari BBC.

Tags: climate changepemanasan global

ARTIKEL TERKAIT

Gunung Anak Krakatau Naik Ke Level III Siaga, BMKG Imbau Warga Tetap Waspada
Alam dan Lingkungan Hidup

Gunung Anak Krakatau Naik Ke Level III Siaga, BMKG Imbau Warga Tetap Waspada

26 April 2022
Subuh Ini Asteroid 2013 BO76 Melintas Dekat  Bumi
Berita

Subuh Ini Asteroid 2013 BO76 Melintas Dekat Bumi

25 Maret 2022
Erupsi G. Anak Krakatau pada hari Kamis, 24 Maret 2022, pukul 11:10 WIB
Berita

Erupsi G. Anak Krakatau pada hari Kamis, 24 Maret 2022, pukul 11:10 WIB

24 Maret 2022
BNPB: Awan Panas Guguran Erupi Gunung Semeru Berhenti oleh Hujan
Berita

BNPB: Awan Panas Guguran Erupi Gunung Semeru Berhenti oleh Hujan

5 Desember 2021
Data BNPB: Sementara 13 Orang Meninggal Dunia Pasca Erupsi Gunung Semeru
Berita

Data BNPB: Sementara 13 Orang Meninggal Dunia Pasca Erupsi Gunung Semeru

5 Desember 2021
Sudah Ada yang Inden Sebelum Avanza Veloz Launching
Artikel

Sudah Ada yang Inden Sebelum Avanza Veloz Launching

3 Desember 2021

ESAI REDAKSI

Tidak Terlalu Cepat Untuk Lailatul Qadr

Vaatu dan Raava

Catatan Perubahan Logo Wartakita.id

Kecerdasan Buatan Tanpa Muatan Kepentingan Bisa Lebih Cerdas Dari Yang Membuatnya

Hotel Ayam Di Palmerah Selatan

  • layanan
  • kontak
  • beriklan
  • privasi
  • perihal

© 2021 wartakita media

No Result
View All Result
  • BERANDA
  • PERUBAHAN IKLIM
  • DUKUNG UMKM
  • KONTAK
  • LAYANAN

©2021 wartakita media