Minggu, 20 Juli 2025
  • beranda
  • kontak
  • layanan
  • beriklan
  • privasi
  • perihal
WartakitaID
  • 🏠
  • ALAM
  • WARTA
    • #CEKFAKTA
    • HIBURAN
    • HUKUM
    • OLAHRAGA
    • KESEHATAN
    • KEUANGAN
    • KULINER
    • NUSANTARA
    • PENDIDIKAN
    • GLOBAL
  • GAYA
  • MAKASSAR
  • SEPAK BOLA
  • TEKNOLOGI
  • OTOMOTIF
  • KONTAK
No Result
View All Result
WartakitaID
  • 🏠
  • ALAM
  • WARTA
    • #CEKFAKTA
    • HIBURAN
    • HUKUM
    • OLAHRAGA
    • KESEHATAN
    • KEUANGAN
    • KULINER
    • NUSANTARA
    • PENDIDIKAN
    • GLOBAL
  • GAYA
  • MAKASSAR
  • SEPAK BOLA
  • TEKNOLOGI
  • OTOMOTIF
  • KONTAK
No Result
View All Result
WartakitaID
No Result
View All Result
Home Alam dan Lingkungan Hidup

Erupsi Gunung Agung

by Redaktur
26/11/2017
in Alam dan Lingkungan Hidup
Reading Time: 6 mins read
A A
Erupsi Gunung Agung

Masyarakat mengamati erupsi gunung Agung dari desa Suwat Kab. Gianyar. Masyarakat Bali saat ini tetap tenang menghadapi erupsi gunung Agung (foto: twitter @Sutopo_BNPB)

BALI – Erupsi freatik gunung Agung yang dimulai sejak Selasa (21/11) pukul 17.05 WITA (rilis Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi, PVMBG) yang ditandai dengan keluarnya asap putih akibat adanya uap air bertekanan tinggi.

Video dari drone di atas puncak kawah Gunung Agung pada 22/11/2017 pukul 17.10 WITA. 90% puncak gunung tertutup awan. Tidak terlihat asap kelabu gelap keluar dari kawah. Aktivitas vulkanik juga tidak ada peningkatan. Status Siaga (level 3). Bali aman. pic.twitter.com/331tDvuvHw

— Sutopo Purwo Nugroho (@Sutopo_BNPB) November 23, 2017

Gunung Raung Kembali Meletus: Empat Erupsi dalam Sehari

Gunung Ibu Meletus Lagi: Abu Vulkanik Capai 2.000 Meter

Gunung Rokatenda Naik Status Jadi Waspada, Warga Diminta Jaga Jarak Aman

Gunung Marapi Naik Status ke Siaga: Hewan Turun dan Warga Diminta Waspada

Uap air tersebut terbentuk seiring dengan pemanasan air bawah tanah atau air hujan yang meresap ke dalam tanah di dalam kawah kemudian kontak langsung dengan magma. Letusan freatik disertai dengan asap, abu dan material yang ada di dalam kawah.

Gunung Agung kembali erupsi pada 25/11/2017 pukul 17:30 WITA. Tinggi kolom abu 1.500 meter. Status Siaga (level 3). Di dalam radius 6-7,5 km dilarang untuk ada aktivitas masyarakat. Kondisi Bali tetap aman. Masyarakat tidak panik. pic.twitter.com/EbijQ3Ny18

— Sutopo Purwo Nugroho (@Sutopo_BNPB) November 25, 2017

Sedangkan letusan tipe erupsi magmatik gunung Agung baru dimulai pada hari Sabtu (25/11) pukul 17.30 WITA. Gunung Agung mengeluarkan kolom berwarna abu-abu setinggi 1500 meter. Berbeda dengan letusan freatik yang disebabkan air yang menyentuh magma, letusan magmatik gunung mengeluarkan magma dari kawahnya.

Erupsi Gunung Agung difoto dari sektor timur di Desa Batur Kintamani. Warna kuning kemerahan efek dari cahaya sinar matahari. Erupsi Gunung Agung, tinggi 2.000 meter dari atas puncak pada 26/11/2017 pukul 05.05 WITA, kemudian 3.000 meter pada pukul 05.45 WITA. pic.twitter.com/vf8nGzlctq

— Sutopo Purwo Nugroho (@Sutopo_BNPB) November 25, 2017

Meski telah memasuki fase erupsi magmatik, status gunung Agung sampai hari ini, Minggu (26/11) masih Siaga Level 3, radius 6 – 7,5 km harus dikosongkan dari aktifitas masyarakat.

Erupsi magmatik Gunung Agung saat ini 26/11/2017 pukul 14.30 WITA. Erupsi sejak semalam sudah tipe erupsi magmatik. Bukan tipe freatik. Itulah yang menyebabkan erupsi menerus mengeluarkan asap dan abu vulkanik gelap. Masyarakat dihimbau meninggalkan radius 6-7,5 km dengan tertib. pic.twitter.com/ehbtMC4YYp

— Sutopo Purwo Nugroho (@Sutopo_BNPB) November 26, 2017

Erupsi Gunung Agung pada 26/11/2017 pagi. Warna kemerahan itu bukan api atau lava. Tetapi efek dari sinar matahari yang masuk ke dalam kolom abu vulkanik. #BaliTetapAman #bali #balisafe #safebali #Bali volcano pic.twitter.com/YHyhQb9njw

— Sutopo Purwo Nugroho (@Sutopo_BNPB) November 26, 2017

Warna kuning kemerahan dari erupsi Gunung Agung adalah efek cahaya sinar matahari saja. Bukan dari lava pijar atau api yang keluar dari kawah Gunung Agung. Kolom letusan abu vulkanik hingga 3.000 meter dari puncak kawah Gunung Agung. pic.twitter.com/hlwoqtsppi

— Sutopo Purwo Nugroho (@Sutopo_BNPB) November 26, 2017

Erupsi Gunung Agung, teramati ketinggian 2.000 meter dari atas puncak pada 26/11/2017 pukul 05.05 WITA. Kemudian mengalami peningkatan pada pukul 05.45 dengan perkiraan ketinggian 3000 meter dari atas puncak. Ancaman potensi bahaya masih berupa ancaman abu vulkanik. pic.twitter.com/gLhjwouyIe

— Sutopo Purwo Nugroho (@Sutopo_BNPB) November 25, 2017

Beberapa penerbangan internasional membatalkan penerbangan ke dan dari bandara Ngurah Rai sejak Sabtu 25/11, sedangkan maskapai nasional Garuda dan Citilink baru membatalkan penerbangam ke bandara Ngurah Rai Bali sejak hari Minggu (25/11) pukul 16.30 WIB.

Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) tidak bisa memastikan apakah Gunung Agung, Bali, akan meletus secara dahsyat, atau eksplosif seperti yang terjadi pada tahun 1963. Saat ini, meski tercatat sudah terjadi lima kali letusan, tetapi PVMBG menyatakan letusan itu masih kategori efusif.

“Tahun 1963, begitu keluar lava langsung meletus,” kata I Gede Suantika di Pos Pengamatan Gunung Api Agung di Desa Rendang, Kecamatan Rendang, Kabupaten Karangasem, Bali, Minggu 26 November 2017.

Menurut Gede Suantika, lava pijar sudah naik ke kawah dan sedang memenuhi lantai kawah. Jika kawah sudah penuh, lava pijar akan meluncur dari puncak gunung ke bawah.

“Lava masih memenuhi lantai kawah. Kalau sudah penuh, dia akan meleleh ke bawah. Saat ini masih terus keluar,” ujarnya.

Sementara itu, puncak Gunung Agung saat ini tak bisa terpantau secara visual, sebab kabut tebal menyelimuti gunung berketinggian 3.142 mdpl itu. Walau pun begitu, semburan abu dari kawah gunung masih bisa terlihat karena memiliki warna abu-abu kehitaman yang sebarannya mengarah ke Lombok.

Sebaran abu vulkanik Gunung Agung mengarah ke wilayah Lombok. pic.twitter.com/csYMfmShdG

— Sutopo Purwo Nugroho (@Sutopo_BNPB) November 26, 2017

PVMBG juga masih mempertahankan status aktivitas vulkanik Gunung Agung di level III atau siaga. Dan, status akan ditingkatkan jika letusan besar terjadi. Sejauh ini, PVMBG merekomendasikan agar tak ada warga yang beraktivitas di zona merah dalam radius enam kilometer dari puncak gunung dan dalam sektoral 7,5 kilometer ke arah timur, barat, utara dan selatan.

Tags: BalierupsiGunung Agung
Share4Tweet3Send
Diskon Referral 20% Cloud Professional Hostinger Diskon Referral 20% Cloud Professional Hostinger Diskon Referral 20% Cloud Professional Hostinger

ARTIKEL TERKAIT

Viral: Ribuan Ton Ikan Sarden Mati dan Terdampar di Pantai Hakodate Jepang

Viral: Ribuan Ton Ikan Sarden Mati dan Terdampar di Pantai Hakodate Jepang

09/12/2023
indonesia bebas sampah 2020 dimulai dengan ‘diet kantong plastik’

Indonesia Bebas Sampah 2020 dimulai dengan ‘Diet Kantong Plastik’

22/02/2016
Wartakita Ilustrasi Letusan Gunung Lewotobi

Evakuasi Darurat! Erupsi Terbesar Gunung Lewotobi di Flores Timur, Kolom Abu Mencapai 5 Kilometer

07/11/2024
Tengah Malam Tadi Banjir Lahar Dingin Terjang Tanah Datar Sumbar

Tengah Malam Tadi Banjir Lahar Dingin Terjang Tanah Datar Sumbar

12/05/2024
Next Post
Duel Maut Siswa SMP di Bogor, Kesalahan Kita Semua

Duel Maut Siswa SMP di Bogor, Kesalahan Kita Semua

BMKG: Prospek Pertumbuhan Siklon Tropis di sebelah Selatan Katulistiwa

BMKG: Prospek Pertumbuhan Siklon Tropis di sebelah Selatan Katulistiwa

Bandara I Gusti Ngurah Rai Denpasar Ditutup

Bandara I Gusti Ngurah Rai Denpasar Ditutup

XL Axiata Beri Penyandang Disabilitas Kesempatan Sama untuk Maju

XL Axiata Beri Penyandang Disabilitas Kesempatan Sama untuk Maju

TERPOPULER-SEPEKAN

  • 10 Model Rambut Pria yang Cocok Untuk Menutupi Pipi Chubby 💈✂️

    10 Model Rambut Pria yang Cocok Untuk Menutupi Pipi Chubby 💈✂️

    3026 shares
    Share 1210 Tweet 757
  • Spesifikasi Rekomendasi PC untuk Main Minecraft Java Edition

    1590 shares
    Share 636 Tweet 398
  • Smoothing dan Coloring Bersamaan Bisa Merusak Rambut?

    3276 shares
    Share 1310 Tweet 819
  • 10 Parfum Pria Terbaik 2024: Aroma Elegan untuk Pria Percaya Diri

    1186 shares
    Share 474 Tweet 297
  • Cara Mendapatkan YouTube Music Premium Tanpa Berlangganan

    1021 shares
    Share 408 Tweet 255
  • Vespa Rilis Vespa Primavera dan Vespa Sprint 2024 Terbaru, Berkelas!

    534 shares
    Share 214 Tweet 134
  • Pertumbuhan Ekonomi Indonesia ditargetkan 5,3%-5,6% pada 2025

    265 shares
    Share 106 Tweet 66
  • FOTO : Budaya Membangun Rumah Secara Gotong-royong

    301 shares
    Share 120 Tweet 75
  • Tips Praktis Mengatasi Android TV Lemot: Bikin Nonton Makin Lancar

    781 shares
    Share 312 Tweet 195
  • Kode CMD Untuk Mempercepat Kinerja Laptop

    180 shares
    Share 72 Tweet 45

WARTA-TERKINI

Kebiasaan yang Menjaga Otak tetap Fit dan Sehat
Warta Kesehatan

Kebiasaan yang Menjaga Otak tetap Fit dan Sehat

02/07/2025

Rahasia Otak Cerdas: 5 Kebiasaan Malam yang Wajib Dicoba! Otak adalah aset berharga yang perlu kita jaga kesehatannya. Lebih dari...

Read moreDetails

Tips Memilih Lipstik Nude yang Cocok untuk Kulit Sawo Matang

Tutorial Hijab Simple dan Elegan untuk Sehari-hari

DIY Masker Wajah Alami untuk Kulit Glowing

Trik Eyeliner Simpel untuk Mata terlihat Lebih Besar

Inspirasi Gaya Hijab untuk Acara Formal dan Pesta

Meningkatkan Produktivitas Kerja dengan AI

Simple Routine untuk Kulit Sehat

Tips Membersihkan Smartphone dari Virus dan Malware

Mengenal Hoaks dan Cara Menangkalnya

DIY Masker Rambut Alami untuk Rambut Lebih Berkilau

LINGKUNGAN-HIDUP

Inovasi Pengelolaan Sampah di Indonesia
Alam dan Lingkungan Hidup

Inovasi Pengelolaan Sampah di Indonesia

13/06/2025

Inovasi Pengelolaan Sampah di Indonesia: Dari Masalah Jadi Berkah Indonesia, negara kepulauan yang indah, sayangnya masih bergulat dengan masalah sampah....

Read moreDetails

Bagaimana Perubahan Iklim Mempengaruhi Kehidupan Kita?

Longsor Gunung Kuda: Luka Lama yang Tak Pernah Sembuh

Cara Mengurangi Sampah Plastik di Kehidupan Sehari-hari

Ketika Istanbul Berguncang 6,2 SR saat perayaan Hari Anak

Gempa M 5,6 Guncang Sukabumi, Getaran Terasa Hingga Jakarta Utara, Bandung dan Purwokerto

Siklon Tropis Errol Menggila di Selatan NTT, Tapi Bukan yang Terkuat di 2025!

  • beranda
  • kontak
  • layanan
  • beriklan
  • privasi
  • perihal

©2021 wartakita media

WartakitaID
  • Login
No Result
View All Result
  • 🏠
  • ALAM
  • WARTA
    • #CEKFAKTA
    • HIBURAN
    • HUKUM
    • OLAHRAGA
    • KESEHATAN
    • KEUANGAN
    • KULINER
    • NUSANTARA
    • PENDIDIKAN
    • GLOBAL
  • GAYA
  • MAKASSAR
  • SEPAK BOLA
  • TEKNOLOGI
  • OTOMOTIF
  • KONTAK

©2021 wartakita media

wartakita.id menggunakan cookies tanpa mengorbankan privasi pengunjung.