Selain paparan debu vulkanik, udara di sekitar gunung setinggi 725 mdpl itu juga mengandung gas sulfur dioksida (SO2) yang dilontarkan keluar saat gunung Ruang erupsi beberapa hari lalu.
Warga di sekitar Gunung Ruang, Kabupaten Kepulauan Sitaro, Sulut, diminta untuk tetap waspada meski status gunung itu sudah diturunkan menjadi Level III Siaga.
“Setiap kali ada erupsi gunung berapi pasti ada gas sulfur dioksida ini gas tersebut,” ujar Kepala Pusat Data dan Informasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari pada, Senin (22/4/2024).
Dia mengatakan, lontaran gas SO2 itu tidak hanya mengganggu masyarakat, tapi juga berdampak pada aktivitas penerbangan, seperti dampak erupsi Gunung Ruang ini terhadap penerbangan di Bandara Sam Ratulangi Manado.
“Gas sulfur dioksida tersebut tersebar ke udara bersamaan dengan erupsi Gunung Ruang, yang sampai saat ini menurut pantauan tim BNPB masih mengeluarkan asap dari puncaknya,” ujarnya.
“BNPB juga mengumumkan batas zona aman bagi warga Tagulandang untuk beraktivitas, yakni pada radius empat kilometer dari puncak yang masih mengeluarkan asap itu,” tuturnya.
Abdul Muhari mengatakan, BNPB sudah mengimbau masyarakat untuk selalu menggunakan masker saat beraktivitas sehingga terhindar dari gangguan, atau infeksi saluran pernapasan akibat menghirup udara mengandung SO2 atau gas belerang dioksida itu.