Wartakita.id, MAKASSAR – Wali Kota Makassar, Moh. Ramdhan Pomanto, mengucurkan anggaran sebesar Rp370 miliar untuk menjalankan program Makassar Recover.
Hal itu disampaikan Danny usai meluncurkan program tersebut di kediaman pribadinya, Jalan Amirullah, Kecamatan Mamajang, Kota Makassar, Jumat (5/3/2021) malam.
Program tersebut merupakan program prioritas Danny, bahkan telah ditawarkan kepada pemerintah pusat sebagai langkah strategis dalam penanganan COVID-19.
“Kita telah menawarkan cara baru selamatkan warga Kota Makassar di tengah pandemi dengan pemanfaatan teknologi yang terkoneksi secara baik. Tugas pemimpi sendiri adalah melindungi dan mejawab keluhan masyarakat,” kata Danny.
Lebih lanjut, Danny memaparkan sebagai pelacak virus warga Makassar akan diberi barcode. Seluruh data diri nantinya dikirim melalui sebuah aplikasi, selain itu penyintas, OTG, dan terpapar dapat terdata dengan baik.
“Semua data dikirim ke laboratorium yang berada di tiap kelurahan,” ucapnya.
Danny menyebutkan, dalam aplikasi terdapat pengukur berupa indeks prokes sehingga masyarakat yang terpapar langsun bisa di identifikasi.
“Melalui sistem terlacak dan GPS akan dikontrol,” sebutnya.
Danny mengatakan, mereka yang taat protokol akan diberi penghargaan berupa BPJS gratis dan sebagainya.
“Kalau keluar 50 meter dari rumahnya, maka akan menurun tingkat kepatuhannya. Kita ingin semua disiplin dan taat. Bagi mereka yang taat dengan status yang ada maka dapat insentif,” sebutnya.
Dalam kelancaran program Makassar Recovery, Danny mempekerjakan 10 ribu tenaga detektor, 5 ribu tenaga medis, 306 Dokter, serta sekitar 200 manajemen kelurahan dan kecamatan, yang nantinya tersebar di seluruh Makassar.
Guna memproteksi kesehatan orang-orang tersebut, BPJS Makassar pun digandeng. “Jadi mereka akan bergerak secara serentak dalam program Makassar Recover. Mereka akan memeriksa seratus persen jumlah populasi penduduk secara periodik selama 14 hari,” kata Danny. (*)