Wartakita.id, MAKASSAR – Memastikan kesehatan dan gizi pada 1.000 Hari Pertama Kelahiran (HPK) sangat menentukan tumbuh kembang anak.
Hal itu diungkapkan langsung Wakil Wali Kota Makassar, Fatmawati Rusdi saat menjadi narasumber pembangunan kesehatan mendukung pencegahan stunting yang diadakan oleh Dharma Wanita Persatuan (DWP) Kota Makassar, di Hotel Gammara, Kamis (29/09).
Ia mengatakan dari 24 kabupaten/kota di Sulawesi Selatan, Kota Makassar adalah kabupaten/kota terendah angka stuntingnya. Angka prevalensi stunting tahun 2021 yakni 5,23 persen.
Meski demikian, Fatma tetap menghimbau agar dinas terkait lebih proaktif dan fokus dalam memberantas stunting.
“1.000 HPK adalah peluang emas dasar kehidupan bagi anak. Jadi tolong kita konsen untuk itu. Saya turun ke Puskesmas selalu dan masih mendapati anak-anak yang mengalami stunting,” ucapnya.
Tak tinggal diam, Fatma menyampaikan strategi percepatan penurunan stunting yakni komitmen dan kepemimpinan, peningkatan akses layanan, optimalisasi promosi, pemanfaatan teknologi, peran multisektor dan penguatan manajemen dan sistem kesehatan.
Tak hanya itu, Fatma juga bersama Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) Achi Sulaiman, Kepala Dinas Kesehatan dr Nursaidah Sirajuddin, kerap memberikan makanan tambahan dan tablet darah ibu hamil dan remaja putri.
“Rutin kami turun. Pemeriksaan ibu hamil, sosialisasi soal stunting, pelatihan pemberian makan bayi dan komunikasi dengan kader kesehatan. Kita pantau terus,” ungkapnya.
Ia berharap melalui edukasi mengenai stunting, dapat mencegah masalah kesehatan dan gizi khususnya masalah penurunan stunting. Karena stunting dapat dicegah mulai dari remaja, janin dan dua tahun pertama kehidupan.
Selain Fatma, Materi terkait stunting lebih dalam juga dibawakan oleh Dra. Hj Andi Ritamariani Basharu yang didampingi oleh Kepala DP3A Kota Makassar, Achi Sulaiman dan Ketua Dharma Wanita Kota Makassar, Andi Batari Toja Sanapati. (*)