Virus Marburg yang menyebabkan sembilan orang meninggal dunia di Guinea Khatulistiwa membuat Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menggelar rapat darurat pada Selasa (14/2).
Virus ini berasal dari keluarga virus Filoviridae yang sama dengan virus Ebola dan dapat menyebabkan demam berdarah dengan gejala yang serupa. Virus Marburg pertama kali terdeteksi di kota Marburg, Jerman pada tahun 1967, menyebar melalui kontak dengan monyet yang diimpor dari Afrika.
Salah satu cara terbaik untuk mencegah infeksi virus Marburg adalah dengan menghindari kontak langsung dengan orang yang terinfeksi atau barang-barang yang sudah terkontaminasi dengan virus tersebut. Selain itu, jaga kebersihan dan sanitasi yang baik, dengan mencuci tangan secara teratur dengan sabun dan air selama minimal 20 detik.
Tanda dan gejala infeksi virus Marburg mungkin tidak muncul segera setelah terinfeksi. Dalam beberapa kasus, tanda dan gejala muncul dalam waktu dua hingga 21 hari setelah terinfeksi.
Gejala awal infeksi virus Marburg meliputi demam tinggi, sakit kepala, rasa lelah, dan rasa sakit di seluruh tubuh. Gejala lainnya termasuk mual, muntah, diare, ruam, dan pendarahan.
Jika gejala-gejala timbuk tersebut setelah melakukan kontak dengan orang yang terinfeksi atau setelah melakukan perjalanan ke daerah yang terinfeksi, segera mencari pertolongan medis. (*)