Wartakita.id – Proyek bionic leaf 2.0 ini merupakan kelanjutan dari proyek serupa yang dilakukan pada tahun 2013. Dan daun bionik ini pun tak hanya punya kemampuan yang lebih efisien jika dibandingkan fotosintesis, namun juga dapat menghasilkan cairan yang bisa dipakai untuk menjadi bahan bakar. Hal ini pun menjadi pencapaian pertama dalam perkembangan teknologi dunia.
Proyek bionic leaf 2.0 ini dipimpin oleh Daniel Nocera bersama dengan Pamela Silver yang merupakan seorang profesor di bidang biochemistry dan sistem biologi di Harvard Medical School. Bionic leaf generasi pertama yang dikembangkan di tahun 2013 dapat menyerap cahaya matahari yang selanjutnya digunakan untuk menguraikan air dan menghasilkan gas hidrogen serta oksigen. Berkat penambahan bakteri khusus, bionic leaf 2.0 pun bisa mengubah hidrogen menjadi cairan bbm.
Dalam penelitian ini, Nocera menggunakan katalis berupa campuran cobalt fosfor. Katalis ini pun bisa mengkonversi cahaya matahari menjadi biomassa dengan tingkat efisiensi 10 persen. Dan angka efisiensi itu lebih tinggi 10 kali lipat dibandingkan yang terjadi di alam. Dan pihaknya pun berencana untuk terus mengembangkan teknologi ini sehingga dapat memiliki efisiensi yang lebih tinggi lagi.