Sudah dua bulan terakhir, Kota Makassar tak pernah absen mati lampu akibat kebijakan pemadaman bergilir yang dilakukan PT PLN (Persero) 16 Jam Secara Bergilir.
Musim kering yang berkepanjangan tersebut telah berdampak terhadap keterbatasan kemampuan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) yang memegang 33 persen dari total pasokan listrik sistem Sulawesi bagian Selatan (Sulbagsel).
Semalam, pemadaman mengganggu jalannya acara perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) 416 Kota Makassar, Kamis (2/11/2023) malam di Jembatan Tongkonan Centre Point of Indonesia (CPI), Makassar.
Mulanya, kegiatan berlangsung lancar tanpa adanya hambatan. Dimulai dengan makan malam bersama, pidato perpisahan Wakil Wali Kota Makassar Fatmawati Rusdi hingga pertunjukan karnaval yang menampilkan 7.000 orang.
Namun, saat giliran Wali Kota Makassar Danny Pomanto memulai pidato, lampu tiba-tiba padam. Padahal ia baru menyampaikan satu kata.
“Mati lampu ini skenario atau,” kata Danny heran. Belum lama ini, Wali Kota Makassar meminta komitmen PLN atas beberapa bencana kebakaran di kota Makassar akibat pemadaman bergilir.
Danny melanjutkan pidatonya walau tanpa penerangan, pengeras suara masih aktif.
Beberapa waktu berselang, lampu kembali menyala sebagian.
“Terima kasih telah menghadiri acara kami walaupun gelap-gelap,” ucap Danny kepada hadirin mengakhiri pidato.
Ketua DPD PDI Perjuangan Sulawesi Selatan Andi Ridwan Wittiri ternyata langsung menelpon General Manager PLN UID Sulselrabar, Moch Andy Adchaminoerdin.
Itu diungkapkan Penjabat (Pj) Gubernur Sulawesi Selatan (Sulsel) Bahtiar Baharuddin dalam pidatonya.
Ia mengatakan Andi Ridwan Wittiri merupakan Anggota Komisi VII DPR RI. Komisi yang membidangi energi dan perindustrian.