Sejak krisis keuangan melanda klub juara Liga 1 musim lalu PSM Makassar, sejumlah klub Liga 1 dilaporkan mengalami kesulitan finansial di musim 2023/2024 ini.
Setelah PSM Makassar dan Persija Jakarta yang sempat menunggak pembayaran gaji pemain. PSIS Semarang juga mengakui nasibnya tak jauh berbeda.
Sebelum PSIS Semarang, PSM Makassar sempat tersandung masalah, di mana para pemain Juku Eja banyak yang vokal terkait tunggakan gaji di Liga 1 2023 ini. Persija Jakarta sempat ditinggalkan sponsor-sponsornya yang berujung dengan adanya permasalahan finansial di Liga 1 2023 ini.
Dari kanal YouTube bos PSIS Semarang yakni Yoyok Sukawi, kondisi keuangan dari Laskar Mahesa Jenar diakui sedang tidak dalam kondisi yang ideal.
“Di PSIS itu sama (punya masalah pembayaran gaji), karena ekonomi di dunia ini turun jadi tiket penonton berkurang, sponsor juga berkurang.”
“Kemarin Persija juga ngomong kalau sponsor kabur, tiket penonton sulit, dan lain sebagainya,” tutur bos PSIS Semarang, Yoyok Sukawi.
Kemudian Yoyok Sukawi menjelaskan bahwa PSIS Semarang tengah mengalami over budget yang mempengaruhi kondisi keuangan tim.
“Kalau di PSIS sebetulnya sama, kita sudah over budget (alias) terlalu banyak sebenarnya tapi kita punya komitmen untuk selalu menyelesaikan kewajiban cuman mungkin telat,” terangnya.
Namun, Yoyok Sukawi berkomitmen tidak akan para pemain PSIS Semarang dan staf kepelatihannya terlalu lama menunggu hak mereka turun.
“Tapi telatnya gak sampe lama, gak sebulan dua bulan. Kita pakai skema misal gajian tanggal 10 langsung lunas di depan, sekarang kita cicil,” lanjut Yoyok Sukawi.
Yoyok Sukawi pun menjelaskan alasannya memilih mencicil gaji pemain dan staff PSIS Semarang, ketimbang menundanya sama sekali.