Wartakita.id, JENEPONTO – PT PLN (Persero) Unit Induk Distribusi Sulawesi Selatan, Sulawesi Barat, dan Sulawesi Tenggara (PLN UID Sulselrabar) menanam 10.150 pohon di pesisir Kecamatan Bangkala, Jeneponto, Sulawesi Selatan. Aksi ini dilakukan pada Selasa, 2 Desember 2025, bertepatan dengan Hari Menanam Pohon Indonesia.
Kegiatan ini merupakan bagian dari program Roots of Energy. Tujuannya adalah merehabilitasi ekosistem pesisir dan hutan lindung yang rusak. Kerusakan ini disebabkan oleh aktivitas tambang ilegal dan abrasi. Penanaman pohon ini diharapkan dapat memulihkan lingkungan dan melindungi warga Jeneponto.
General Manager PLN UID Sulselrabar, Edyansyah, bersama Bupati Jeneponto, Paris Yasir, memimpin simbolis penanaman 100 bibit pohon. Mereka didukung oleh 320 karyawan PLN, 180 personel TNI-Polri, serta masyarakat setempat. Penanaman difokuskan pada area seluas 5 hektar yang rawan abrasi.
Jeneponto telah kehilangan sekitar 200 hektar hutan mangrove sejak tahun 2020. Hilangnya mangrove ini meningkatkan kerentanan wilayah pesisir terhadap bencana alam. Dengan menanam 10.150 bibit, PLN berupaya mengembalikan fungsi ekologis mangrove.
Dampak Langsung bagi Warga Jeneponto
Aksi tanam pohon ini bukan sekadar kegiatan lingkungan. Ini adalah upaya nyata untuk melindungi kehidupan masyarakat pesisir. Hutan mangrove yang pulih akan menjadi benteng alami melawan abrasi laut. Ini sangat penting bagi warga di Kecamatan Bangkala.
Program ini diproyeksikan dapat melindungi sekitar 1 kilometer garis pantai dari terjangan ombak dan gelombang pasang. Selain itu, peningkatan tutupan vegetasi mangrove akan menyerap lebih banyak karbon dioksida. Diperkirakan serapan karbon bisa mencapai 500 ton per tahun.
Bupati Jeneponto, Paris Yasir, mengapresiasi peran PLN sebagai mitra lingkungan. Beliau menekankan bahwa inisiatif ini akan membantu mengurangi dampak banjir rob. Banjir rob seringkali menggenangi permukiman warga, bahkan merusak rumah tangga. Diperkirakan sekitar 500 rumah tangga akan merasakan manfaat perlindungan ini.
Kolaborasi Multi-Stakeholder dan Teknologi
Keberhasilan penanaman ini didukung oleh kolaborasi berbagai pihak. Bibit pohon berasal dari Dinas Kehutanan setempat. Penanaman dilakukan secara manual dan menggunakan teknologi drone seeding untuk efisiensi.
PLN juga berkomitmen untuk memantau pertumbuhan bibit. Pemantauan dilakukan melalui aplikasi khusus milik PLN. Target utama adalah mencapai tingkat kelangsungan hidup (survival rate) bibit sebesar 80% dalam enam bulan pertama.
Untuk memastikan keberlanjutan, PLN memberikan pelatihan kepada masyarakat setempat mengenai perawatan bibit. Dana senilai Rp1 miliar dari program Corporate Social Responsibility (CSR) PLN juga dialokasikan untuk mendukung perawatan dan pemeliharaan. Keterlibatan karyawan PLN dan personel TNI-Polri juga membangun rasa memiliki yang kuat di kalangan masyarakat.
Kontribusi untuk Target Nasional dan Lokal
Aksi di Jeneponto ini sejalan dengan target nasional PLN untuk mendukung energi berkelanjutan. Ini juga berkontribusi pada target rehabilitasi lingkungan di Indonesia. Program ini merupakan bagian dari komitmen PLN untuk mewujudkan energi hijau.
Secara lebih luas, inisiatif ini mendukung target Provinsi Sulawesi Selatan untuk menghijaukan 30% lahan pada tahun 2030. Keberhasilan di Jeneponto diharapkan dapat menjadi inspirasi bagi kabupaten lain di Sulawesi Selatan untuk melakukan aksi serupa.
Program Roots of Energy lebih dari sekadar menanam pohon. Ini adalah menanam akar perubahan untuk masa depan Jeneponto yang lebih lestari. Aksi ini selaras dengan semangat Hari Menanam Pohon Indonesia yang mengajak seluruh elemen bangsa untuk menanam harapan bagi bumi.























